Pager yang Meledak Massal di Lebanon Ternyata Buatan Eropa, Israel Disebut Sudah Tanam Bahan Peledak
Pager yang ditemukan meledak di Lebanon pada Selasa (17/9/2024). Israel menanam bahan peledak di dalam 5.000 pager yang diimpor oleh Hizbullah beberapa bulan sebelum serangan terjadi. 
17:10
18 September 2024

Pager yang Meledak Massal di Lebanon Ternyata Buatan Eropa, Israel Disebut Sudah Tanam Bahan Peledak

- Pager dalam serangan mematikan terhadap Hizbullah disebut buatan Eropa.

Hal ini disampaikan perusahaan Taiwan, Gold Apollo.

Perusahaan itu mengatakan, sebuah perusahaan di Eropa membuat pager yang digunakan dalam serangan luar biasa di Lebanon yang menurut Hizbullah dilakukan oleh Israel.

Dilansir The Guardian, Israel menanam bahan peledak di dalam 5.000 pager yang diimpor oleh Hizbullah beberapa bulan sebelum serangan terjadi di Lebanon pada Selasa (17/9/2024).

Operasi tersebut, yang oleh kelompok Lebanon dituduhkan dilakukan oleh badan mata-mata Israel yakni Mossad, menandai pelanggaran keamanan besar yang mengakibatkan ribuan pager meledak di Lebanon dan juga di Suriah.

Serangan tersebut menewaskan sembilan orang dan melukai hampir 3.000 lainnya, termasuk para pejuang kelompok tersebut dan utusan Iran di Beirut.

Israel Diduga Dalang Ledakan Pager

Hizbullah menuduh Israel berada di balik ledakan pager tersebut.

Mereka mengatakan bahwa Israel akan menerima "hukuman yang adil".

Di sisi lain, Israel sedang melakukan "investigasi keamanan dan ilmiah" terhadap penyebab ledakan tersebut.

Menteri Informasi Lebanon, Ziad Makary, mengutuk serangan tersebut sebagai "agresi Israel".

Sementara itu, militer Israel belum berkomentar langsung mengenai ledakan tersebut, tetapi mengatakan bahwa komandan senior telah mengadakan penilaian situasional "yang berfokus pada kesiapan dalam penyerangan dan pertahanan di semua arena".

Adapun ledakan itu tampaknya memanfaatkan pager berteknologi rendah yang digunakan Hizbullah untuk mencegah pembunuhan terarah terhadap anggotanya, yang dapat dilacak melalui sinyal telepon seluler.

Pager yang meledak tersebut tampaknya diperoleh Hizbullah setelah pemimpin kelompok itu memerintahkan anggotanya pada bulan Februari untuk berhenti menggunakan ponsel, dengan peringatan bahwa mereka dapat dilacak oleh intelijen Israel.

Seorang pejabat Hizbullah mengatakan kepada The Associated Press bahwa pager itu adalah merek baru, tetapi menolak untuk mengatakan sudah berapa lama mereka menggunakannya.

Mereka yang terluka dalam serangan itu termasuk duta besar Iran untuk Beirut, Mojtaba Amani, menurut laporan.

Sebuah sumber Hizbullah mengatakan, mereka yakin serangan itu merupakan respons terhadap dugaan upaya pembunuhan oleh milisi Syiah terhadap mantan pejabat tinggi pertahanan Israel, yang diungkap pada hari Selasa oleh badan keamanan Shin Bet Israel.

Setelah ledakan pager terjadi, rumah sakit di seluruh Lebanon kewalahan dengan masuknya pasien.

Sebuah rumah sakit lapangan didirikan di kota selatan Tyre untuk menampung warga yang terluka.

Suara sirene ambulans terus terdengar di ibu kota Lebanon lebih dari tiga jam setelah serangan awal.

Serangan itu terjadi beberapa jam setelah Israel mengumumkan akan memperluas tujuannya dalam perang yang dipicu oleh serangan Hamas pada 7 Oktober 2023 untuk mencakup pertempuran melawan Hizbullah di sepanjang perbatasan dengan Lebanon.

Ambulans dikelilingi oleh orang-orang di pintu masuk Pusat Medis Universitas Amerika di Beirut, pada 17 September 2024, setelah ledakan menghantam lokasi di beberapa benteng Hezbollah di sekitar Lebanon. Ambulans dikelilingi oleh orang-orang di pintu masuk Pusat Medis Universitas Amerika di Beirut, pada 17 September 2024, setelah ledakan menghantam lokasi di beberapa benteng Hezbollah di sekitar Lebanon. (AFP/ANWAR AMRO)

Update Perang Israel-Hamas

Dikutip dari Al Jazeera, Hizbullah telah berjanji untuk melanjutkan “operasi yang diberkahi untuk mendukung Gaza, rakyatnya, dan perlawanannya”, meskipun terjadi ledakan pager yang menewaskan sedikitnya sembilan orang dan melukai 2.750 lainnya di Lebanon dan Suriah.

Kelompok bersenjata Lebanon mengatakan mereka menganggap Israel "bertanggung jawab penuh" atas serangan yang menyebabkan sedikitnya 200 orang dalam kondisi kritis.

Israel menolak berkomentar mengenai ledakan tersebut.

Di Jalur Gaza, delapan warga Palestina tewas dan 80 lainnya dikhawatirkan tewas tertimpa reruntuhan setelah serangan Israel di kamp pengungsi Bureij.

Petugas medis mengatakan sebanyak 22 orang tewas dalam serangan Israel di seluruh wilayah itu pada hari Selasa.

Yordania menawarkan bantuan medis untuk merawat ribuan orang yang terluka dalam “pemboman massal” hari Selasa, sementara Kataib Hezbollah Irak menawarkan untuk mengirim pejuang dan peralatan untuk mendukung kelompok bersenjata Lebanon.

Gold Apollo Taiwan membantah membuat pager yang digunakan dalam ledakan di Lebanon dan mengatakan bahwa perangkat tersebut dibuat oleh perusahaan di Eropa yang memiliki hak untuk menggunakan mereknya.

Di Jalur Gaza, empat tentara Israel tewas dalam serangan bom di Rafah.

Sementara di Tepi Barat yang diduduki, pasukan Israel melanjutkan kampanye serangan malam hari di seluruh wilayah tersebut, menyerang kru ambulans di kota Nablus.

Amerika Serikat (AS) mengonfirmasi bahwa Houthi Yaman menjatuhkan dua drone MQ-9 Reaper minggu lalu.

Setidaknya 41.252 orang tewas dan 95.497 orang terluka dalam perang Israel di Gaza.

Di Israel, jumlah korban tewas dalam serangan yang dipimpin Hamas pada 7 Oktober sedikitnya 1.139 orang sementara lebih dari 200 orang ditawan.

(Tribunnews.com/Nuryanti)

Berita lain terkait Konflik Palestina Vs Israel

Editor: Whiesa Daniswara

Tag:  #pager #yang #meledak #massal #lebanon #ternyata #buatan #eropa #israel #disebut #sudah #tanam #bahan #peledak

KOMENTAR