Israel Izinkan Pengungsi Kembali ke Gaza Utara Setelah Perjanjian Gencatan Senjata
Gaza, Kompas.com - Kelompok Hamas Palestina berencana untuk menyerahkan sandera perempuan Israel bernama Arbel Yehud beserta dua sandera lainnya sebelum Jumat, 1 Februari 2025.
Pernyataan tersebut disampaikan oleh mediator dari Qatar pada Minggu (26/1/2025).
Sebagai imbalannya, Israel akan mengizinkan penduduk Jalur Gaza utara untuk kembali ke rumah mereka mulai Senin (27/1/2025) pagi.
Kementerian Luar Negeri Qatar menyatakan, Israel akan mengizinkan warga Palestina yang mengungsi untuk kembali ke Gaza utara pada hari ini.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu juga mengonfirmasi, Arbel Yehud, tentara Agam Berger, dan sandera lainnya akan dibebaskan oleh Hamas.
Dalam sebuah unggahan di X, Netanyahu menegaskan Israel akan mengizinkan warga Gaza yang mengungsi untuk kembali ke rumah mereka di utara wilayah Palestina mulai Senin pagi.
"Perdana Menteri menegaskan kembali Israel tidak akan menoleransi pelanggaran perjanjian apa pun. Kami akan terus bertindak untuk mengembalikan semua sandera kami, baik yang masih hidup maupun yang sudah meninggal," kata pernyataan yang dikeluarkan oleh kantor Netanyahu.
Setelah pengumuman dari Qatar, Hamas menginformasikan pada Senin pagi, mereka telah menyerahkan kepada para mediator informasi yang diperlukan terkait daftar sandera Israel yang akan dibebaskan selama fase pertama perjanjian gencatan senjata di Gaza.
Langkah ini, yang ditengahi oleh mediator Qatar dan Mesir, akan memungkinkan sekitar 650.000 warga Palestina yang mengungsi di bagian tengah dan selatan Jalur Gaza untuk kembali ke rumah mereka di utara.
Jalur Gaza sendiri telah mengalami kerusakan parah akibat serangan udara dan darat Israel selama 15 bulan perang dengan Hamas.
Berdasarkan perjanjian yang dibuat dengan mediator Mesir dan Qatar, yang juga didukung oleh AS, Israel berencana untuk mengizinkan warga Palestina yang mengungsi dari utara untuk kembali ke rumah mereka.
Militer Israel mengeluarkan pernyataan yang memberi tahu penduduk Gaza bahwa mereka akan diizinkan kembali dengan berjalan kaki melalui jalan pesisir pada pukul 05.00 GMT (12.00 WIB).
Sedangkan jika dengan kendaraan dapat melalui jalan Salahudeen timur pada pukul 07.00 GMT (14.00 WIB).
Menanggapi kabar baik ini, ribuan keluarga pengungsi bersorak di tempat penampungan atau perkemahan tenda.
"Tidak tidur, saya telah mengemasi semua barang dan siap berangkat saat fajar menyingsing," ujar Ghada, seorang ibu dari lima anak.
"Setidaknya kami akan kembali ke rumah, sekarang saya dapat mengatakan perang telah berakhir dan saya berharap keadaan akan tetap tenang," jelasnya kepada Reuters melalui aplikasi obrolan.
Tag: #israel #izinkan #pengungsi #kembali #gaza #utara #setelah #perjanjian #gencatan #senjata