4 Ciri-Ciri Main Character Syndrome, Menganggap Diri Paling Penting
Main Character Syndrome. (Pixabay/Philipp_Stegmann)
12:16
2 April 2024

4 Ciri-Ciri Main Character Syndrome, Menganggap Diri Paling Penting

- Apakah kamu pernah merasa menjadi diri yang paling penting daripada lingkungan sosial disekitarmu? Seolah-olah kehadiran anda sangat dibutuhkan, dan lingkungan sosial kamu tak ada artinya jika tanpamu.

Jika iya, kamu patut mengkoreksi diri anda, apakah anda sedang mengalami main character syndrome.

Apa sebenarnya yang dimaksud dengan main character syndrome? Apakah itu adalah hal baik? Atau malah buruk? Apa dampak jika mengalaminya? Simak penjelasannya lebih lanjut.

Dikutip dari hellosehat.com, main character syndrome ini merupakan keadaan yang terjadi pada seseorang yang merasa dirinya sebagai aktor utama di dalam lingkungannya. Ia merasa menjadi orang yang paling penting dalam berbagai keadaan.

Bahkan main character syndrome ini merasa orang-orang disekitarnya hanyalah karakter pendamping, berbeda dengan dirinya yang menjadi karakter utama.

Melalui kondisi semacam ini tak heran ketika seseorang berperilaku semaunya sendiri sesuai dengan pikirannya. Sindrom ini memang bukan kondisi medis, tapi lebih pada sifat narsistik dan egois.

Di dalam batas-batas tertentu sindrom ini tidak berdampak buruk selagi memahami kebutuhan orang lain dan lebih peduli dengan orang lain, bermanfaat bagi orang lain dan sebagainya.

Namun, menjadi sesuatu yang buruk ketika jatuh pada egoisme yang membabi buta karena merasa dirinyalah yang penting di segala kondisi.

Lantas bagaimana mengidentifikasi orang yang mengidap main character syndrome. Kate Rosenblatt, seorang terapis dan manajer klinis senior di Talkspace, AS dan beberapa ahlinya sebagaimana yang dikutip dari businessinsider.com mengatakan bahwa, terdapat empat tanda untuk mengetahui orang yang mengalami main character syndrome.

 

Merasa segala hal hanya tentang diri sendiri

Ciri khas utama seseorang mengalami main character syndrome adalah dengan meluangkan waktu sejenak untuk merenungkan relasi dengan orang lain.

Jika merasa bahwa diri sendiri menjadi pusat perhatian dan orang lain hanyalah pendukung, bisa jadi diri ini mengalami main character syndrome.

Menurut Cynthia Catchings yang juga seorang terapis di Talkspace, AS mengatakan bahwa seseorang dengan main character syndrome sering kali berpikir atau melihat dirinya sebagai seseorang yang mereka bayangkan atau inginkan, atau berpura-pura menjadi pemeran utama dalam cerita atau kisah yang mereka ciptakan sendiri.

Menganggap diri sendiri dan hidup yang dialami telah sempurna

Mereka dengan main character syndrome cenderung menghadirkan penampilan diri yang palsu secara online sesuai denga karangan yang mereka inginkan.

Mereka dengan main character syndrome  cenderung akan menggunggah foto dirinya terus menerus secara online, serta dengan begitu rapi menyusun kepribadian mereka secara online untuk menggambarkan bagaimana mereka ingin dilihat oleh orang lain.

Dampak negatifnya adalah ketika seorang main character syndrome ini begitu mengontrol citranya di publik, ia dapat menyerang siapapun yang menentang atau tidak suka dengan citranya. Bahkan bisa jadi ia menyingkirkan orang tersebut demi posisi yang diangan-angankan.

Cenderung anti kritik

Mereka yang mengalami main character syndrome akan cenderung kesulitan bahkan tidak bisa menerima kritik. Lebih dari pada itu, ia juga bahkan tidak bisa menerima lelucon yang menyudutkannya.

Hal ini dapat dilihat dari bagaimana mereka merespon atau mendapatkan nasihat atau merespon foto-foto lucu atau yang kurang menarik.

Terus mencari validasi

Mereka dengan main character syndrome, akan terus membuat kehidupannya yang penuh sandiwara itu tervalidasi oleh orang lain.

Mereka sadar jika kehidupannya tak sempurna yang ia bayangkan, namun ia berusaha untuk memanipulasinya dengan sedemikian rupa dan terus mencari validasi bahwa kehidupannya begitu sempurna.

Main character syndrome dapat dianggap baik sejauh ia menjadi power kemudian berbuat baik alias peduli dengan orang-orang disekitarnya.

Namun, berkebalikan dengan itu, ia menjadi sangat buruk ketika sudah mengabaikan, bahkan menyingkirkan orang-orang di sekitarnya.

Editor: Nicolaus Ade

Tag:  #ciri #ciri #main #character #syndrome #menganggap #diri #paling #penting

KOMENTAR