



Resmi Digelar, BSI International Expo 2025 Soroti Ekonomi Syariah sebagai Arus Utama Pembangunan Nasional
- PT Bank Syariah Indonesia (BSI) Tbk., resmi menggelar BSI International Expo 2025 di Jakarta International Convention Center (JICC), Senayan, 26- 29 Juni 2025. Mengusung tema “Engaging Indonesia in the Global Halal Industry”, ajang ini menjadi signature event BSI untuk memperkuat ekosistem ekonomi syariah nasional.
Direktur Utama BSI Anggoro Eko Cahyo menyampaikan, penyelenggaraan Expo ini bertujuan menegaskan pentingnya ekosistem halal dalam menjawab tantangan ekonomi global. "Melalui acara ini kami ingin menegaskan bahwa ekosistem halal adalah jawaban atas kondisi ekonomi yang sering kali menantang. Dengan semangat agile dan inovatif, BSI secara berkelanjutan mendorong pengembangan Islamic ecosystem melalui kolaborasi dan sinergi dengan seluruh stakeholder," ujarnya dalam pembukaan acara.
Indonesia yang memiliki populasi muslim mencapai 88 persen, menurut Anggoro, masih memiliki tingkat penetrasi bank syariah yang rendah, yakni hanya 8 persen. Namun, tren menunjukkan peningkatan minat terhadap nilai-nilai spiritual dalam layanan keuangan. "Dalam 10 tahun terakhir, masyarakat muslim dengan spiritual value tinggi meningkat dari 45% menjadi 60%," ucapnya.
Anggoro juga menyoroti perjalanan BSI sejak merger tiga bank syariah besar pada 2021. Kala itu, total aset BSI mencapai Rp214,8 triliun. Kini, di kuartal pertama 2025, aset BSI tercatat mencapai Rp400 triliun. "Merger BSI memberikan business scale yang lebih baik. Saat ini jumlah nasabah kami mencapai 21 juta, setara dengan bank-bank besar lainnya," ungkapnya.
Peningkatan skala tersebut, lanjut Anggoro, mendukung transformasi digital BSI melalui aplikasi Byond BSI dan layanan all-in-one untuk menjawab kebutuhan nasabah. Termasuk di dalamnya layanan pembiayaan emas secara digital, seiring penunjukan BSI sebagai bullion bank pertama oleh Presiden Prabowo. "Kalau dulu masyarakat transaksi jual beli emas ke toko, hari ini bisa dilakukan lewat aplikasi Byond BSI," jelasnya.
Selain fokus pada bisnis emas, BSI juga memantapkan posisinya dalam pengelolaan ekosistem haji dan umrah. Dari 11,9 juta rekening haji yang ada, 5,8 juta atau 48 persennya dikelola oleh BSI. Anggoro menegaskan potensi ini masih dapat dikembangkan, mengingat terdapat sekitar 8,9 juta penduduk muslim yang belum memiliki rekening haji.
Expo tahun ini menghadirkan tiga tema utama: halal lifestyle, bisnis emas (gold business), dan haji serta umrah. "Kami berharap BSI dapat terus menjadi pemimpin di industri syariah, membangun ekonomi syariah Indonesia agar mampu bersaing di kancah global," katanya.
Sebanyak lebih dari 330 tenant dari 25 kategori industri ikut ambil bagian dalam Expo ini. Salah satu pilar utama acara adalah business matching yang melibatkan 148 UMKM binaan BSI dan buyer dari 10 negara. BSI juga menyediakan pendampingan sertifikasi halal bagi pelaku usaha. Total nilai transaksi yang ditargetkan selama Expo mencapai lebih dari Rp2 triliun.
Menteri Investasi/Kepala BKPM sekaligus Kepala Badan Pengelola Investasi (BPI) Danantara, Rosan Roeslani, mengapresiasi peran BSI dalam mendorong ekonomi syariah nasional. “Opportunity-nya sangat besar. Room to grow-nya untuk berkembang itu masih sangat-sangat besar. Bagaimana sekarang inovasi dan terobosan yang terus dilakukan BSI. ini bukan hanya sektor finansial, tapi juga sektor lainnya,” kata Rosan.
Ia juga menyoroti inovasi pembiayaan emas BSI sebagai langkah penting dalam meningkatkan literasi dan inklusi keuangan syariah. "Sekarang beli emas bisa dicicil selama 5 tahun, berarti kita itu nabung tapi bisa dicicil. Ini salah satu produk yang sangat baik yang mungkin belum diketahui masyarakat luas," tambahnya.
Sementara itu, Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK, Dian Ediana Rae, menyatakan keberhasilan BSI sebagai bukti bahwa bank syariah bisa tumbuh besar dan dipercaya masyarakat. “BSI sekarang itu masih satu-satunya yang dipakai yang paling gede, yang lain-lain itu masih kecil. Salah satu kebijakan OJK ke depan adalah memaksakan konsolidasi bank syariah agar BSI tidak kesepian,” ujarnya.
Ia juga menekankan pentingnya transformasi teknologi di sektor perbankan. "Ke depan, persaingan perbankan itu hanya akan ditentukan dengan satu hal: kapasitas IT, state of the art IT yang akan bisa menentukan apakah bank itu akan maju atau tidak," pungkas Dian.
Tag: #resmi #digelar #international #expo #2025 #soroti #ekonomi #syariah #sebagai #arus #utama #pembangunan #nasional