Kebijakan Jam Malam Anak di Surabaya Dinilai Positif untuk Kesehatan Remaja
Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, Kamis (26/6/2025). Kebijakan Jam Malam Anak di Surabaya dinilai berdampak positif bagi kesehatan remaja dengan membantu pola tidur dan menurunkan risiko kecelakaan malam hari.(DOKUMEN/PEMKOT SURABAYA)
18:24
26 Juni 2025

Kebijakan Jam Malam Anak di Surabaya Dinilai Positif untuk Kesehatan Remaja

Kebijakan jam malam anak di Surabaya dinilai dapat memberikan dampak positif bagi kesehatan remaja, terutama dalam menjaga pola tidur dan mencegah risiko kecelakaan malam hari.

Pemerintah Kota Surabaya resmi memberlakukan pembatasan jam malam anak melalui Surat Edaran (SE) Nomor 400.2.4/12681/436.7.8/2025 yang berlaku sejak Sabtu (21/6/2025).

Aturan ini melarang anak di bawah usia 18 tahun berada di luar rumah mulai pukul 22.00 WIB hingga 04.00 WIB.

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menjelaskan, kebijakan ini merupakan bentuk perlindungan terhadap anak dari berbagai potensi bahaya malam hari, seperti pergaulan bebas, penyalahgunaan narkoba, dan kekerasan.

“Kami ingin menciptakan lingkungan yang aman dan mendukung tumbuh kembang optimal bagi generasi muda,” ujar Eri, seperti diberitakan Kompas.com, Senin (23/6/2025).

Manfaat jam malam bagi kesehatan tidur remaja

Kebijakan jam malam anak di Surabaya juga berkaitan erat dengan pola tidur sehat bagi remaja.

Dikutip dari laman Healthline, remaja berusia 13–18 tahun membutuhkan waktu tidur antara 8 hingga 10 jam per malam untuk menjaga kesehatan fisik dan mental mereka.

Remaja yang kurang tidur cenderung mengalami penurunan konsentrasi, gangguan suasana hati, serta peningkatan risiko penyakit kronis seperti obesitas dan diabetes.

Dengan adanya jam malam, anak-anak terdorong untuk tidur lebih awal, sehingga kualitas tidur mereka meningkat. Ini sangat penting untuk kesehatan dan perkembangan otak mereka.

Studi: jam malam kurangi cedera dan kecelakaan remaja

Beberapa studi di luar negeri juga menunjukkan bahwa kebijakan serupa dapat menurunkan risiko kecelakaan lalu lintas di malam hari yang melibatkan remaja.

Dalam kajian yang dimuat di American Journal of Preventive Medicine, lima dari enam studi menyimpulkan bahwa jam malam efektif menurunkan angka kecelakaan kendaraan, trauma, dan kasus transportasi medis darurat yang dialami remaja.

Salah satu studi menyebutkan bahwa kota-kota yang menerapkan jam malam mengalami penurunan kecelakaan lalu lintas pada remaja hingga 23 persen pada malam hari.

Meski demikian, pelaksanaan sweeping jam malam anak di Surabaya perlu dilakukan dengan pendekatan yang ramah anak agar tidak menimbulkan dampak psikologis negatif.

Pemerintah Kota Surabaya telah melibatkan tokoh masyarakat dan tim Siskamling dalam pelaksanaan kebijakan ini.

Eri juga menekankan pentingnya edukasi dari orangtua terkait bahaya aktivitas malam hari.

“Orangtua harus aktif mencari tahu keberadaan anaknya jika sudah lewat jam 10 malam. Selain itu, biasakan komunikasi keluarga tanpa gawai selama satu jam sehari,” ujarnya.

Kebijakan jam malam anak di Surabaya bukan hanya ditujukan untuk menghindarkan remaja dari pengaruh buruk lingkungan malam, tetapi juga mendukung kesehatan fisik dan mental mereka.

Jika dijalankan dengan tepat dan melibatkan peran keluarga, jam malam anak di Surabaya dapat menjadi langkah strategis dalam membangun generasi muda yang lebih sehat dan bertanggung jawab.

Tag:  #kebijakan #malam #anak #surabaya #dinilai #positif #untuk #kesehatan #remaja

KOMENTAR