Dualisme Resmi Berakhir Setelah 10 Tahun, Wamentan Sudaryono Terpilih Pimpin HKTI
Wamentan Sudaryono (paling kanan) usai terpilih sebagai Ketua Umum HKTI periode 2025-2030. (Istimewa)
23:48
26 Juni 2025

Dualisme Resmi Berakhir Setelah 10 Tahun, Wamentan Sudaryono Terpilih Pimpin HKTI

- Dualisme kepemimpinan Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) resmi berakhir. Melalui Musyawarah Nasional (Munas) ke-10 di Jakarta, Wakil Menteri Pertanian (Wamentan), Sudaryono secara aklamasi terpilih sebagai Ketua Umum HKTI periode 2025–2030.

Terpilihnya Sudaryono sekaligus mengakhiri dualisme yang terjadi selama satu dekade. Sebelumnya, dua kubu saling berebut validitas, yakni pihak Fadli Zon dan Moeldoko.

"Dalam rapat pimpinan (rapim), kita telah memilih, menunjuk dan mempercayakan Bapak Wamentan, Bapak Sudaryono, untuk memimpin HKTI ke depan," ujar Moeldoko dalam sambutannya, Kamis (26/6).

Sudaryono pun memberi hormat kepada Moeldoko dan para anggota HKTI atas putusan ini. Sehingga mengokohkan terhapusnya dualisme.

Selain Moeldoko dan Sudaryono, Munas ke-10 HKTI juga dihadiri langsung oleh Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman; dan Ketua Badan Pertimbangan Organisasi (BPO) HKTI, Oesman Sapta Odang (OSO).

Dalam kesempatan itu, Menteri Amran meminta, Sudaryono menjaga soliditas, dan mengakhiri semua persoalan yang terjadi sebelumnya. Sudaryono juga ditekankan untuk merangkul semua kubu masuk ke dalam organisasi.

"Sekarang, kita buka lembaran baru. Biarkan semua masuk Pak Dar (Sudaryono, red). Jabatan apa saja. Kalau perlu kembangkan ke samping. Sekretaris Jenderal (Sekjen)-nya ada lima, Bendahara Umum (Bendum)-nya ada lima, biarkan saja," kata Amran.

Lebih lanjut, Amran mengatakan, perjalanan dan kemajuan HKTI akan terseleksi secara alami di masa mendatang. Dia meyakini, orang-orang yang tidak mencintai dan tidak ingin membesarkan HKTI akan berguguran, atau terseleksi secara alamiah.

"Nanti akan berguguran sendiri. Memimpin itu ada konsekuensinya, bukan hal mudah. Saya sebagai pihak yang menjembatani, ini bukan hal mudah. Nanti saya bertemu dengan Pak OSO, Pak Muldoko, itu nggak mudah. Saya akan dimintai pertanggungjawaban," jelasnya.

Ketua BPO HKTI, Oesman Sapta Odang (OSO) memastikan, peleburan dua pengurus ini akan mulus sampai ke tingkat akar rumput. Diapun yakin, penyatuan ini akan menjadi lompatan untuk melindungi dan memperjuangkan nasib petani.

"Saya sudah bertemu dengan Presiden Prabowo. Peluk-pelukan. Besar harapan Presiden Prabowo agar HKTI bersatu," ucap OSO.

Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPD) periode 2017-2019 ini menambahkan, jumlah petani di Indonesia sangat besar, sekitar 76 juta. Sebab iti, petani membutuhkan dukungan, dan HKTI harus banyak turun ke desa-desa untuk memperhatikan para petani di Tanah Air.

"Petani itu tulang punggung, dan salah satu kekuatan bangsa," pungkasnya.

‎OSO juga menilai, Sudaryono sebagai sosok yang layak dan bersih secara rekam jejak. Menurut dia, Ketua Partai Gerindra Jawa Tengah itu memiliki pengalaman organisasi dan pemahaman lapangan yang memadai.

 

Editor: Sabik Aji Taufan

Tag:  #dualisme #resmi #berakhir #setelah #tahun #wamentan #sudaryono #terpilih #pimpin #hkti

KOMENTAR