5 Tips Menghadapi Tekanan Sosial soal Menikah, Seperti Dialami Yuki Kato
Aktirs Yuki Kato (Bidik layar akun Instagram Yuki Kato)
23:20
26 Juni 2025

5 Tips Menghadapi Tekanan Sosial soal Menikah, Seperti Dialami Yuki Kato

– Aktris Yuki Kato kembali menjadi sorotan usai menyebut bahwa dirinya sering ditanya soal status dan rencana untuk menikah. 

Setelah genap berusia 30 tahun, pertanyaan “Kapan nikah?” tak hanya datang dari media, tapi juga orang-orang terdekatnya.

Fenomena ini tentu tak hanya dialami Yuki. Banyak orang yang juga menghadapi tekanan serupa dari lingkungan sekitar, mulai dari keluarga, teman, hingga sosial media. 

Psikolog klinis Melisa, M.Psi., Psikolog membagikan beberapa tips untuk menghadapi tekanan sosial soal menikah secara bijak. Simak selengkapnya.

5 Tips Menghadapi Tekanan Sosial soal Menikah

1. Pahami bahwa tidak semua tekanan sosial itu buruk

Melisa menjelaskan, tekanan sosial sebenarnya bisa berdampak positif selama masih berada dalam konteks yang sehat. 

Tekanan yang muncul dari lingkungan bisa membuat seseorang berusaha menyesuaikan diri dan berkembang.

“Tidak semua tekanan sosial itu berdampak buruk lho pada diri kita, karena dengan adanya tekanan sosial, terutama dalam perilaku yang positif, akan membuat kita berusaha untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan yang ada,” kata Melisa kepada Kompas.com, Kamis (26/6/2025).

Misalnya, ketika teman-teman mulai menikah, kita jadi ikut berpikir soal hubungan yang sehat, berkomitmen, atau memperbaiki komunikasi dalam pasangan. 

Dalam hal ini, tekanan sosial bisa menjadi pemicu pertumbuhan pribadi.

2. Waspadai tekanan yang tidak realistis

Namun, tidak semua tekanan sosial bersifat positif. Tekanan yang terlalu menuntut atau tidak sesuai dengan realita hidup kita justru bisa menimbulkan konflik internal. 

Saat ekspektasi sosial tidak sejalan dengan nilai atau kesiapan pribadi, stres dan kebingungan pun bisa muncul.

“Tekanan sosial terkadang membuat kita mengambil satu keputusan atau tindakan yang tidak sejalan dengan nilai pribadi kita,” lanjutnya.

Hal ini yang sering membuat seseorang merasa gelisah, tidak nyaman, bahkan merasa kehilangan kendali atas hidupnya sendiri. Maka, kamu harus selektif dalam memilah-milih tekanan yang datang dari eksternal.

3. Kenali nilai pribadi dan arah tujuan hidup

Langkah penting dalam menghadapi tekanan sosial adalah mengenal diri sendiri. 

Hal ini termasuk memahami nilai-nilai hidup yang kita pegang, tujuan yang ingin dicapai dalam jangka pendek hingga panjang, serta alasan di balik tujuan itu.

“Penting sebenarnya bagi kita untuk mengenali diri lebih dalam. Apa sih nilai yang aku pegang selama ini? Apa yang membuat aku bisa merasa nyaman, dan sebaliknya?” ujar Melisa.

Ia menambahkan, pertanyaan-pertanyaan ini bisa menjadi panduan untuk melihat ke dalam diri dan mengetahui ke arah mana kita ingin melangkah.

4. Sadari potensi dan kelebihan diri

Sering kali tekanan muncul karena kita membandingkan diri dengan orang lain. 

Padahal, setiap orang punya kecepatan dan jalan hidupnya masing-masing. Penting untuk menyadari bahwa tidak ada satu standar waktu yang harus diikuti semua orang.

“Harus mengenali, apa juga yang masih perlu aku kembangkan dalam diri ini, dan sebaliknya apa yang sudah baik dalam diriku?” kata Melisa.

Dengan mengenali apa yang sudah dimiliki dan apa yang masih bisa ditingkatkan, kita akan lebih percaya diri menghadapi ekspektasi dari luar.

5. Bangun batasan yang sehat 

Setelah mengenal diri dan memahami keunikan masing-masing, langkah berikutnya adalah menetapkan batas yang sehat terhadap tekanan dari luar. 

Menolak secara halus, mengalihkan topik, atau memilih tidak menanggapi adalah bentuk pertahanan yang bisa dilakukan.

“Potensi dan tujuan hidup jadi dua hal yang bisa menunjang kemampuan kita untuk bisa set boundaries dengan tekanan sosial yang muncul nantinya,” tambahnya.

Dengan begitu, keputusan yang diambil tetap berasal dari diri sendiri, bukan sekadar untuk memenuhi ekspektasi orang lain.

 

Tag:  #tips #menghadapi #tekanan #sosial #soal #menikah #seperti #dialami #yuki #kato

KOMENTAR