Hindari Interaksi Obat-obatan Berikut Ini Saat Mengonsumsi Vitamin B12, Apa Saja? Simak Penjelasannya
- Vitamin memiliki peran penting dalam menjaga kesehatan tubuh secara keseluruhan, salah satunya yakni vitamin B12.
Vitamin B12 merupakan nutrisi penting yang harus disertakan dalam pola makan Anda.
Fungsi utama vitamin B12 yakni dapat mendukung sistem saraf dan pembentukan sel darah merah.
Sifatnya yang mudah larut dalam air, menjadikan vitamin B12 mudah diserap oleh tubuh serta dapat membantu dalam produksi DNA.
Tak hanya itu saja, vitamin B12 juga berperan dalam meningkatkan energi dan mempercepat metabolisme.
Meskipun tubuh tidak dapat menghasilkannya sendiri, tak perlu khawatir karena vitamin B12 dapat ditemukan dalam berbagai makanan, termasuk produk hewani seperti daging, produk susu, makanan laut (seafood), telur, hingga suplemen.
Apabila pola makan Anda mencakup daging, ikan, atau kerang, susu, serta produk susu lainnya, Anda seharusnya dapat memenuhi kebutuhan harian yang disarankan tanpa perlu mengonsumsi suplemen vitamin B12.
Namun, bagi vegetarian yang tidak mengonsumsi produk hewani, disarankan untuk mengonsumsi suplemen vitamin B12 dengan air.
Selain itu, individu lanjut usia berpotensi memerlukan asupan vitamin B12 yang lebih tinggi dibandingkan dengan individu muda karena penyerapan vitamin B12 dari makanan cenderung menurun seiring bertambahnya usia.
Jika Anda sedang mempertimbangkan untuk mengonsumsi suplemen B12, disarankan untuk berkonsultasi dengan penyedia layanan kesehatan Anda guna menentukan dosis yang sesuai.
Dilansir dari The Mount Sinai Hospital New York, berikut ini adalah rekomendasi harian untuk asupan vitamin B12 dalam makanan.
● Bayi baru lahir hingga 6 bulan: 0,4 mcg (asupan yang memadai)
● Bayi 6 bulan hingga 1 tahun: 0,5 mcg (asupan yang memadai)
● Anak usia 1 hingga 3 tahun: 0,9 mcg (RDA)
● Anak usia 4 hingga 8 tahun: 1,2 mcg (RDA)
● Anak usia 9 hingga 13 tahun: 1,8 mcg (RDA)
● Remaja usia 14 hingga 18 tahun: 2,4 mcg (RDA)
● 19 tahun ke atas: 2,4 mcg (RDA)*
● Wanita hamil: 2,6 mcg (RDA)
● Wanita menyusui: 2,8 mcg (RDA)
Untuk diketahui, 10 hingga 30% individu lanjut usia berpotensi tidak menyerap B12 dari makanan dengan baik.
Sehingga, individu yang berusia di atas 50 tahun sebaiknya memenuhi kebutuhan harian mereka melalui makanan yang diperkaya dengan vitamin B12 atau suplemen yang mengandung B12.
Jika Anda sedang menjalani pengobatan dan mengonsumsi obat lain, Anda sebaiknya tidak menggunakan suplemen vitamin B12.
Hindari interaksi dengan obat-obatan berikut saat mengonsumsi suplemen vitamin B12, atau konsultasikan terlebih dahulu dengan penyedia layanan kesehatan Anda.
Adapun, obat-obatan yang mengurangi kadar B12 dalam tubuh meliputi:
● Obat anti-kejang, termasuk fenitoin (Dilantin), fenobarbital, primidon (Mysoline).
● Obat kemoterapi, terutama metotreksat.
● Kolchisin, digunakan untuk mengobati asam urat.
● Pengikat asam empedu, digunakan untuk menurunkan kolesterol; termasuk kolestipol (Colestid), kolestiramin (Questran), dan kolsevelam (Welchol).
● Penghambat H2, digunakan untuk mengurangi asam lambung, termasuk simetidin (Tagamet), famotidin (Pepcid AC), ranitidin (Zantac).
● Metformin (Glucophage), obat yang diminum untuk diabetes.
● Penghambat pompa proton, digunakan untuk mengurangi asam lambung seperti esomeprazol (Nexium), lansoprazol (Prevacid), omeprazol (Prilosec), rabeprazol (Aciphex).
● Antibiotik, Tetrasiklin
Vitamin B12 tidak boleh dikonsumsi pada saat yang sama dengan tetrasiklin karena dapat mengganggu penyerapan dan efektivitas obat ini. Vitamin B12 sebaiknya dikonsumsi pada waktu yang berbeda dari tetrasiklin.
***
Tag: #hindari #interaksiobat #obatan #berikut #saat #mengonsumsi #vitamin #saja #simak #penjelasannya