Kurang Pengetahuan Soal Peperangan Modern, 300 Tentara Korea Utara Dilaporkan Tewas di Kursk, Rusia
Parade militer diadakan di Lapangan Kim Il-sung di Pyongyang Korea Utara pada 25 April 2022 
15:50
13 Januari 2025

Kurang Pengetahuan Soal Peperangan Modern, 300 Tentara Korea Utara Dilaporkan Tewas di Kursk, Rusia

Setidaknya 300 tentara Korea Utara tewas dan 2.700 lainnya terluka dalam pertempuran di Kursk, Rusia, menurut klaim Badan Intelijen Nasional (NIS) Korea Selatan pada 13 Januari 2025, seperti dilaporkan oleh kantor berita Yonhap.

NIS mengaitkan tingginya korban jiwa dengan kurangnya pemahaman para prajurit Korea Utara tentang peperangan modern, termasuk upaya sia-sia mereka untuk menembak jatuh pesawat nirawak.

Pasukan Korea Utara dikerahkan ke wilayah Kursk pada musim gugur lalu untuk mendukung pasukan Rusia dalam menghadapi serangan Ukraina.

Pasukan Ukraina terus melancarkan pertempuran di wilayah tersebut.

Pernyataan NIS sejalan dengan klaim Presiden Volodymyr Zelensky pada 9 Januari, yang menyebutkan bahwa pasukan Korea Utara yang bertempur bersama pasukan Rusia telah menderita 4.000 korban, baik tewas maupun terluka.

NIS melaporkan bahwa Korea Utara diduga memaksa tentaranya untuk mengakhiri hidup mereka sendiri guna menghindari penangkapan oleh pasukan Ukraina.

Juru bicara Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih, John Kirby, mengonfirmasi pada 27 Desember bahwa beberapa tentara Korea Utara memang mengakhiri hidup karena takut keluarga mereka akan menerima pembalasannya jika mereka ditangkap.

Menteri Pertahanan Amerika Serikat (AS), Lloyd Austin (kiri) duduk bersama Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky (kanan) ketika menghadiri pertemuan Kelompok Kontak Pertahanan Ukraina (UDCG) di Pangkalan Udara Ramstein Jerman pada Jumat (6/9/2024). Menteri Pertahanan Amerika Serikat (AS), Lloyd Austin (kiri) duduk bersama Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky (kanan) ketika menghadiri pertemuan Kelompok Kontak Pertahanan Ukraina (UDCG) di Pangkalan Udara Ramstein Jerman pada Jumat (6/9/2024). (Layanan Pers Kepresidenan Ukraina)

Pada 11 Januari, Zelensky mengumumkan penangkapan dua tentara Korea Utara di Kursk.

Kedua tawanan perang (POW) tersebut kini berada dalam tahanan Dinas Keamanan Ukraina (SBU) dan menerima perawatan medis.

NIS menyebut bahwa tawanan perang tersebut adalah anggota Biro Umum Pengintaian, badan intelijen militer Korea Utara.

Zelensky juga membagikan rekaman video yang menunjukkan interogasi tawanan perang oleh SBU dengan bantuan penerjemah berbahasa Korea.

Dalam video tersebut, salah satu tentara menyatakan keinginannya untuk kembali ke Korea Utara, sementara yang lain mengatakan ingin tetap tinggal di Ukraina.

Ukraina: Tentara Korea Utara Tidak Tahu Drone Itu Berbahaya dan Mereka Bisa Jadi Sasaran Empuk

Menurut laporan The Washington Post pada Desember tahun lalu, para pejabat dan tentara Ukraina mengatakan bahwa pasukan Korea Utara sering terbunuh oleh drone atau pesawat tak berawak yang tampaknya tidak mereka anggap berbahaya atau mematikan.

Laporan tersebut, menunjukkan adanya kesenjangan pengetahuan mengenai pasukan yang dikirim oleh Kim Jong Un untuk mendukung invasi Rusia.

Efektivitas drone merupakan ciri khas perang di Ukraina.

Tentara berpengalaman di sana telah menjelaskan kepada Business Insider tentang ketakutan jika ada drone yang terbang di atas mereka.

Namun, pasukan Korea Utara terbilang masih baru dalam perang ini.

Tiga tentara Ukraina yang bertempur di wilayah Kursk, Rusia, mengatakan kepada The Washington Post bahwa rombongan pasukan Korea Utara bergerak maju ke posisi Ukraina yang dipenuhi drone dan pertahanan lainnya.

"Kami sangat terkejut; kami belum pernah melihat yang seperti ini — 40 hingga 50 orang berlarian melintasi lapangan," kata seorang komandan pesawat tanpa awak Ukraina kepada Post.

"Drone FPV, artileri, dan senjata lainnya menyerang mereka karena mereka bergerak di lapangan terbuka," katanya. 

"Anda bisa bayangkan akibatnya."

Tangkap layar memperlihatkan pasukan Korea Utara berlindung di balik pepohonan di wilayah Kursk, Rusia Tangkap layar memperlihatkan pasukan Korea Utara berlindung di balik pepohonan di wilayah Kursk, Rusia (Telegram Zelenskiy / Official)

Operator pesawat nirawak lainnya, Artem, mengatakan kepada media tersebut bahwa alih-alih lari dari pesawat nirawak, pasukan Korea Utara justru menembaki mereka "tanpa pandang bulu," sementara yang lain terus bergerak seolah tidak menghiraukan drone-drone itu.

Banyak yang tewas, katanya.

Selama operasi drone malam hari, Artem mengatakan, dia mengenali tiga tentara berdasarkan tanda panas mereka pada kamera termal.

Ia awalnya mengantisipasi hanya bisa menargetkan satu orang, tetapi ketika dua prajurit lainnya tidak bergerak cepat, Artem dan rekan-rekannya menyerang ketiganya.

Ia menyebut, pengalaman itu aneh.

"Itu adalah pertama kalinya rasanya seperti memainkan simulator komputer dalam easy mode," ujar Artem.

(Tribunnews.com)

Editor: Bobby Wiratama

Tag:  #kurang #pengetahuan #soal #peperangan #modern #tentara #korea #utara #dilaporkan #tewas #kursk #rusia

KOMENTAR