Hamas Berulang Kali Tembakkan Roket dari Gaza, Menhan Israel Kesal hingga Ancam Tingkatkan Serangan
Ia mengatakan, Israel akan meningkatkan serangannya di Gaza jika Hamas terus melancarkan serangan roket ke Israel.
Selama seminggu terakhir, militan Palestina telah berulang kali menembakkan roket ke Israel, khususnya dari Gaza utara, tempat militer Israel sedang melancarkan serangan besar-besaran.
Roket tersebut hanya menyebabkan sedikit kerusakan dan ditembakkan dalam jumlah yang jauh lebih kecil dibandingkan pada tahap awal perang.
Namun, roket tersebut merupakan pukulan politis bagi pemerintah Israel setelah hampir 15 bulan pertempuran.
"Saya ingin menyampaikan pesan yang jelas dari sini kepada para pemimpin di Gaza."
"Jika Hamas tidak segera mengizinkan pembebasan sandera Israel dari Gaza dan terus menembaki masyarakat Israel, mereka akan menghadapi pukulan dengan intensitas yang belum pernah terlihat di Gaza untuk waktu yang lama," kata Katz, dilansir Arab News.
Hal itu disampaikan Menhan Israel dalam sebuah pernyataan setelah mengunjungi kota Netivot di Israel, yang baru-baru ini menjadi sasaran serangan roket dari Gaza di dekatnya.
Setidaknya 12 warga Palestina, sebagian besar wanita dan anak-anak, tewas di Gaza akibat serangan udara, kata pejabat di wilayah itu pada hari Rabu.
Lebih dari 45.500 orang tewas selama 15 bulan kampanye militer Israel di Gaza.
Diberitakan Al Arabiya, tim penyelamat Palestina melaporkan puluhan kematian akibat serangan Israel pada hari pertama Tahun Baru 2025.
Militan masih menyandera 96 orang yang ditangkap selama serangan mereka pada 7 Oktober 2023 di Israel, dan putaran negosiasi berikutnya untuk pembebasan mereka dan gencatan senjata semuanya gagal.
Serangan Israel pun berlanjut di Gaza pada hari Rabu.
“Dunia menyambut Tahun Baru dengan perayaan dan pesta, sementara kita menyaksikan tahun 2025 dimulai dengan pembantaian pertama Israel di kota Jabalia tepat setelah tengah malam,” kata juru bicara badan pertahanan sipil Gaza, Mahmud Bassal kepada AFP.
“15 orang tewas dan lebih dari 20 orang terluka dalam serangan terhadap sebuah rumah tempat tinggal para pengungsi," lanjutnya.
Sejak 6 Oktober 2024, militer Israel telah melancarkan serangan darat dan udara besar-besaran di Gaza utara, khususnya menargetkan Jabalia dan kamp pengungsi yang berdekatan.
Militer mengatakan operasi itu ditujukan untuk mencegah militan Hamas berkumpul kembali di daerah tersebut.
Hampir seluruh dari 2,4 juta penduduk Gaza telah mengungsi setidaknya satu kali sejak perang dimulai.
“Rumah itu telah berubah menjadi tumpukan puing,” kata Jibri Abu Warda, seorang kerabat korban.
"Itu adalah pembantaian, dengan potongan tubuh anak-anak dan wanita berserakan di mana-mana. Mereka sedang tidur ketika rumah itu dibom," kata Abu Warda.
“Tidak seorang pun tahu mengapa mereka menargetkan rumah itu. Mereka semua warga sipil," tegasnya.
Selama berminggu-minggu, serangan Israel di Jabalia telah meluas ke wilayah utara.
Pada Jumat (27/12/2024), militer Israel menyerbu Rumah Sakit Kamal Adwan, mengosongkannya dari staf dan pasien terakhirnya.
Militer mengatakan telah menewaskan lebih dari 20 tersangka militan dan menahan lebih dari 240 orang, termasuk direktur rumah sakit, Hossam Abu Safiyeh, yang digambarkan sebagai tersangka militan Hamas.
"Di sekeliling saya hanya ada puing-puing dan kehancuran. Orang-orang tidak tahu harus berbuat apa, tidak tahu harus ke mana. Dan mereka tidak tahu bagaimana bertahan hidup," kata Jonathan Whittall, seorang pejabat bantuan PBB dalam sebuah video yang dirilis setelah ia mengunjungi Rumah Sakit Indonesia di Gaza utara.
Militer Israel telah berulang kali menuduh Hamas menggunakan rumah sakit sebagai pusat komando.
Namun, Hamas membantah tuduhan tersebut.
Para korban dirawat di dalam rumah sakit Kamal Adwan di Beit Lahia di Jalur Gaza utara, setelah serangan Israel di sekitar kompleks medis tersebut pada 6 Desember 2024, saat perang antara Israel dan kelompok militan Hamas Palestina berlanjut. (AFP/-)Perkembangan Terkini Konflik Palestina Vs Israel
Dikutip dari Al Jazeera, pasukan Israel mengebom apa yang disebut "zona kemanusiaan" al-Mawasi di Gaza selatan, menewaskan sedikitnya 11 warga Palestina, sementara hujan, cuaca dingin, dan kekurangan makanan memperburuk krisis kemanusiaan yang disebabkan oleh perang selama 14 bulan.
Menteri Pertahanan Israel, Israel Katz, memperingatkan Hamas bahwa jika Hamas tidak menghentikan serangan terhadap negaranya dan tidak membebaskan tawanan yang ditahan di Gaza, kelompok itu “akan menerima pukulan dengan kekuatan yang belum pernah terlihat” dalam waktu yang lama.
Seorang pejabat kesehatan Palestina mengatakan bayi ketujuh meninggal dunia akibat kedinginan di Gaza, sehingga jumlah keseluruhan korban hipotermia menjadi delapan, sementara warga terlantar akibat hujan lebat selama berhari-hari yang telah membanjiri tempat penampungan sementara di seluruh wilayah tersebut.
Otoritas Palestina (PA) telah menangguhkan siaran Al Jazeera di Tepi Barat yang diduduki, dengan tuduhan jaringan tersebut menyiarkan materi yang “menyesatkan”. Al Jazeera mengecam keputusan tersebut.
Francesca Albanese, pelapor khusus PBB untuk Palestina, telah mendesak PA untuk membatalkan keputusannya yang melarang Al Jazeera beroperasi dan menyiarkan di Tepi Barat yang diduduki.
Radio Angkatan Darat Israel melaporkan bahwa seorang pengacara militer terkemuka telah mengirim surat ke Komando Selatan negara itu yang memperingatkan bahwa pasukan Israel tidak menilai secara memadai jumlah penduduk sipil di daerah yang mereka serang di Jalur Gaza.
Kegagalan tersebut memiliki implikasi terhadap cakupan bantuan kemanusiaan yang memasuki daerah tertentu serta kerugian yang ditimbulkan terhadap warga sipil, kata laporan itu.
Pasukan Israel melanjutkan serangan di seluruh Tepi Barat yang diduduki, dengan bentrokan dilaporkan di kota Anabta, dekat kota Tulkarem.
Perang Israel di Gaza telah menewaskan sebanyak 45.553 warga Palestina dan melukai 108.379 orang sejak 7 Oktober 2023.
Setidaknya 1.139 orang tewas di Israel selama serangan yang dipimpin Hamas hari itu, dan lebih dari 200 orang ditawan.
(Tribunnews.com/Nuryanti)
Berita lain terkait Konflik Palestina Vs Israel
Tag: #hamas #berulang #kali #tembakkan #roket #dari #gaza #menhan #israel #kesal #hingga #ancam #tingkatkan #serangan