Menteri Keamanan Tinggalkan Kabinet, Media Israel: Paku Pertama dalam Peti Mati Netanyahu
Menurut surat kabar tersebut, Israel akan mengalami guncangan nasional ketika pemerintahan daruratnya menuju ke arah akhir yang “sudah diketahui”.
"(Kehancuran) Sesuatu yang diakui dengan jelas oleh Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu," tulis laporan tersebut, Selasa (16/1/2024).
Bloomberg sebelumnya mengindikasikan kalau Gantz dan beberapa perwakilan lainnya berencana untuk keluar dari kabinet pemerintahan darurat (Kabiner Perang).
"Sebuah langkah yang dianggap sebagai paku pertama dalam peti mati Netanyahu, karena sang PM akan segera digulingkan," tulis laporan Maariv.
Channel 14 Israel juga merilis rekaman klip penulis Israel Haim Bar, menuduh Netanyahu mengabaikan permukiman-permukiman Israel sejak 7 Oktober.
Penulis tersebut terdengar menyerukan hukuman dan kematian bagi Netanyahu, serupa kisah seorang raja Israel yang menjalani hukuman mati bersama istrinya.
Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu. (Tangkap Layar/JN)Benjamin Netanyahu: Ahli Kegagalan
Netanyahu telah menjadi sasaran kritik sejak kegagalannya dalam meramalkan, mencegat, dan menangani dampak Operasi Banjir Al Aqsa oleh milisi pembebasan Palestina, Hamas.
Anggota kabinetnya menganggap dia bertanggung jawab atas apa yang telah terjadi sejak 7 Oktober.
Begitu pun keluarga para sandera yang telah kehilangan kepercayaan padanya karena dia terus-menerus gagal melepaskan tawanan Israel di Gaza, serta membuat mereka dibunuh oleh pasukan militer mereka sendiri.
Pemimpin oposisi Israel Yair Lapid juga meminta menteri Benny Gantz, Gadi Eisenkot, dan Gideon Sa’ar untuk meninggalkan kabinet Netanyahu.
"Menurut Lapid, Netanyahu tidak memenuhi syarat untuk memimpin pendudukan," seperti dilansir surat kabar Israel Yedioth Ahronoth.
Media Israel juga menyoroti ketidakmampuan dan kegagalan Netanyahu.
Surat kabar Israel Haaretz mengkritik Benjamin Netanyahu, kepala pemerintahan negara pendudukan, dengan menggambarkannya di momen menjelang perang 100 hari di Jalur Gaza sebagai "ahli kegagalan di berbagai bidang."
Kritik tersebut menyoroti kegagalannya di bidang keamanan, diplomasi, dan ekonomi.
Surat kabar tersebut menyatakan, setelah perang yang berkepanjangan ini, prioritas utama pemerintah seharusnya adalah pemulangan tawanan Israel dari Gaza.
"Bahkan jika hal tersebut harus melakukan gencatan senjata, pembebasan ribuan tahanan Palestina, atau “penggulingan” Israel oleh Hamas."
Dalam konteks tujuan perang Israel di Gaza, Haaretz menekankan, pasukan Israel masih bertahan di Gaza dan perubahan terminologi di media tidak mengubah kenyataan ini.
Hal ini dibahas dalam rangka mengganti frasa “melemahkan Hamas” dengan istilah “demiliterisasi Jalur Gaza.”
(oln/hrzt/YA/Mrv/almydn/*)
Tag: #menteri #keamanan #tinggalkan #kabinet #media #israel #paku #pertama #dalam #peti #mati #netanyahu