Kiev Butuh 500.000 Tentara Baru: 'Tanpa Rekrut Wanita, Ukraina Akan Kalah'
Akibatnya, negara itu harus berpikir keras untuk mempertahankan negara akibat semakin krisis pasukan.
Krisis pasukan tersebut yang menyebabkan banyak kekalahan di sejumlah peperangan. Beberapa kota Ukraina akhirnya lepas ke tangan Rusia tanpa perlawanan yang berarti.
Bahkan kota Ugledar dan Selidovo ditinggalkan oleh pasukan Ukraina karena mempertimbangkan keselamatan mereka akibat pertempuran yang tidak seimbang.
Salah satu anggota Verkhovna Rada atau parlemen Ukraina, Mariana Bezuglaya pun kembali mengusulkan agar mobilisasi militer juga mewajibkan kaum hawa turun menjadi tentara.
Anggota Partai Pelayan Rakyat ini mengatakan, tanpa mobilisasi seperti yang ia advokasikan, Ukraina “ditakdirkan kalah” dalam perang dan juga status kenegaraannya.
Menurutnya wanita pun memiliki kewajiban sama dengan pria dalam membela negara. "Saat ini kami memiliki diskriminasi ilegal terhadap pria," tulis Bezuglaya di saluran Telegramnya dikutip dari Russia Today.
Wanita yang merupakan orang kepercayaan Presiden Volodymyr Zelensky itu mengatakan, negaranya terus menerus mengalami kekalahan di medan peperangan. Tidak ada salahnya, kaum perempuan turut membantu dari belakang.
Ukraina saat ini mengizinkan perekrutan pria berusia di atas 25 tahun dan menerima sukarelawan wanita, tetapi Bezuglaya telah berulang kali menganjurkan perluasan wajib militer untuk kedua jenis kelamin atas nama kesetaraan.
"Selain itu, jika wanita dimobilisasi, lebih sedikit pria yang akan dimobilisasi - ini adalah salah satu alasan bagi pria untuk mendukung mobilisasi sesama warga negara [wanita]."
Menurut anggota parlemen tersebut, wanita yang dimobilisasi harus ditugaskan untuk tugas-tugas di garis belakang, seperti juru tulis, petugas personalia, dan di unit keamanan, sehingga membebaskan para pria untuk dipindahkan ke tugas garis depan dan brigade tempur.
Yang lainnya dapat dikirim ke pabrik-pabrik militer untuk meningkatkan laju produksi.
“Perang tidak bisa menjadi urusan orang-orang pilihan, terutama jika itu bukan hanya tentang wilayah atau lingkup pengaruh, tetapi tentang keberadaan suatu negara dan hak untuk hidup,” tulis Bezuglaya.
Bezuglaya mencatat bahwa ia telah berulang kali mengajukan proposal ini kepada komite pertahanan Verkhovna Rada, tetapi pemerintah dan para jenderal menolaknya.
“Ini paradoks,” tulisnya. “Kementerian Pertahanan telah gagal dalam kebijakan mobilisasi, para jenderal benar-benar menghancurkan prajurit mereka dengan keputusan yang tidak dipikirkan dengan matang, tetapi topik ini tidak diangkat – terlalu sensitif, Anda tahu. Mungkin perempuan yang dimobilisasi akan menertibkan kekacauan ini.”
Perekrutan Wanita Bisa Selamatkan Eropa
Sementara mantan Panglia Angkatan Bersenjata Ukraina Jenderal Valerii Zaluzhnyi mengatakan bahwa perekrutan wanita menjadi anggota militer sanga dimungkinkan.
Bahkan mereka juga bisa turut bergabung angkat senjata di garis depan.
"Jika perlu bagi kami untuk merekrut wanita untuk menyelamatkan Eropa dari perang, kami pasti akan melakukannya," kata Jenderal Valerii Zaluzhnyidikutip dari Newsweek bulan lalu.
Zaluzhny yang kini menjabat sebagai duta besar untuk Inggris tersebut mengatakan, melibatkan wanita tersebut bisa mencegah peperangan dengan skala besar.
Meski hingga kini Presiden Zelensky belum mewajibkan wanita ikut mobilisasi, namun puluhan ribu wanita sudah bertugas di militer Ukraina, dengan peningkatan tajam jumlah wanita di militer selama tiga tahun terakhir.
Meskipun Kiev tidak memiliki wajib militer wajib bagi wanita, mereka yang memiliki gelar kedokteran harus mendaftar ke cabang militer setempat.
Butuh 500.000 Tentara
Ukraina sangat tertutup dengan jumlah pasukan yang ada saat ini, namun anggota parlemen Roman Kostenko mengatakan, setidaknya negara itu butuh 500.000 pasukan baru yang fresh.
Sementara untuk garis depan, Kiev setidaknya butuh 300.000 serdadu. Saat menjabat sebagai panglima, Jenderal Zaluzhny pada akhir 2023 lalu juga sempat mengajukan perekrutan 500.000 tentara.
“Zaluzhny tidak mengambil angka-angka itu secara acak. Saya agak setuju dengannya di sini bahwa bagaimanapun juga, jumlah tersebut lebih relevan daripada apa yang telah kita kumpulkan, daripada apa yang diberitahukan kepada kita sebelumnya, bahwa kita tidak membutuhkan sebanyak itu,” kata Kostenko.
Tag: #kiev #butuh #500000 #tentara #baru #tanpa #rekrut #wanita #ukraina #akan #kalah