Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa: Israel Tak Bisa Kalahkan Hamas di Gaza, Tepi Barat Mendidih
Gambar ini diambil saat tur media yang diselenggarakan oleh militer Israel pada 27 Januari 2024, menunjukkan sebuah tank tentara Israel meluncur melewati masjid Hamzah yang rusak di distrik al-Amal di kota utama Khan Yunis di selatan Gaza, di tengah berlanjutnya pertempuran antara Israel dan kelompok militan Palestina Hamas. 
18:40
19 Februari 2024

Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa: Israel Tak Bisa Kalahkan Hamas di Gaza, Tepi Barat Mendidih

Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa, Josep Borrell mengatakan Israel membutuhkan solusi secara politik, bukan militer, dalam konflik dengan Palestina.

Borrwel menekankan, rezim Tel Aviv tidak dapat mengalahkan gerakan perlawanan Hamas, meskipun melakukan pemboman tanpa henti di Jalur Gaza.

Berbicara dalam panel di Konferensi Keamanan Munich pada Minggu (18/2/2024), Borrell menyatakan kalau pembicaraan tentang perdamaian di kawasan Asia Barat terfokus pada Gaza.

Pada wilayah kantung Palestina yang sudha dikepung selama bertahun-tahun itu, Israel melakukan serangan militer yang telah membantai puluhan ribu orang setelah serangan skala besarpada 7 Oktober yang dijuluki Operasi Badai Al-Aqsa gerakan Pembebasan Palestina, Hamas.

Konflik Israel dan Palestina ini, kata dia, tidak hanya di Gaza, namun juga di Tepi Barat yang ekslakasinya cenderung naik tajam seiring bombardemen di Gaza.

“Ya, kita harus mengakhiri perang di Gaza, tapi Tepi Barat adalah hambatan nyata bagi solusi dua negara,” katanya.

“Tepi Barat sedang mendidih,” kata dia.

Seorang tentara Israel menyusun peluru artileri 155mm di dekat howitzer self-propelled yang dikerahkan di posisi dekat perbatasan dengan Lebanon di wilayah Galilea atas di Israel utara pada 18 Oktober 2023. Seorang tentara Israel menyusun peluru artileri 155mm di dekat howitzer self-propelled yang dikerahkan di posisi dekat perbatasan dengan Lebanon di wilayah Galilea atas di Israel utara pada 18 Oktober 2023. (Jalaa MAREY / AFP)

Serukan Negara Barat Setop Kirim Senjata dan Amunisi ke Israel

Diplomat utama Uni Eropa tersebut memperingatkan, jika PBB terpaksa berhenti memberikan dukungan kepada warga Palestina di Tepi Barat, “kita mungkin akan menghadapi ledakan yang lebih besar.”

Ia juga menggarisbawahi kalau tidak ada solusi (menggunakan cara-cara) militer terhadap konflik antara Israel dan Palestina di Gaza.

Borrell telah menjadi salah satu politisi Eropa yang paling vokal mengkritisi serangan darat dan udara Israel yang sedang berlangsung terhadap Gaza.

Dia menyerukan negara-negara Barat, dan khususnya Amerika Serikat, untuk berhenti memberikan senjata kepada Israel mengingat meningkatnya jumlah korban sipil di wilayah kantung yang terkepung tersebut.

Pekan lalu, diplomat utama UE ini bereaksi terhadap komentar Presiden AS Joe Biden baru-baru ini yang menyebut  tindakan militer Israel “berlebihan,”.

Menanggapi pernyataan Biden itu, Borrell menyatakan, “Jika Anda yakin bahwa terlalu banyak orang yang terbunuh, mungkin Anda harus menyediakan lebih sedikit senjata untuk mencegah hal tersebut. begitu banyak orang terbunuh.”

Kepala diplomat Uni Eropa juga mengecam perintah Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu yang menyatakan kalau lebih dari satu juta warga Palestina yang berlindung di kota Rafah, paling selatan Gaza, perlu “dievakuasi” sebelum rencana operasi militer di sana.

“Mereka akan mengungsi – ke mana? Ke bulan? Ke mana mereka akan mengevakuasi orang-orang ini?” Borrel bertanya.

Hampir 29.000 warga Palestina, sebagian besar perempuan dan anak-anak, telah kehilangan nyawa mereka selama perang genosida Israel, yang dimulai setelah Operasi Badai al-Aqsa oleh gerakan perlawanan yang berbasis di Gaza.

(oln/pt/*)

Tag:  #kepala #kebijakan #luar #negeri #eropa #israel #bisa #kalahkan #hamas #gaza #tepi #barat #mendidih

KOMENTAR