Media Israel: IDF Tak Sanggup Hadapi 2 Perang Sekaligus, Tarik Pasukan Gaza Buat Lawan Hizbullah
Tentara Israel (IDF) mengambil posisi tempur di wilayah Galilea Atas, Israel utara dekat perbatasan dengan Lebanon pada 1 November 2023 [ 
22:30
9 Pebruari 2024

Media Israel: IDF Tak Sanggup Hadapi 2 Perang Sekaligus, Tarik Pasukan Gaza Buat Lawan Hizbullah

Situs berita Maariv Israel mengutip pernyataan seorang kolonel pasukan cadangan Tentara Israel (IDF) dan mantan komandan "Divisi Galilea", mengulas seputar potensi terjadinya dua peperangan sekaligus yang harus dihadapi Israel saat ini.

Selain di Gaza, Israel saat ini bersiap untuk melancarkan serangan darat dalam skala penuh ke Lebanon untuk menghentikan serangan-serangan Hizbullah.

Ulasan itu menegaskan kalau tentara Israel, tidak memiliki kapasitas untuk berperang secara intensif di dua front.

Mantan komandan tersebut menyatakan, kekuatan IDF yang ada saat ini belum sanggup untuk menghadapi dua perang sekaligus.

Itu sebabnya, rencana untuk melancarkan perang sklaa penuh ke Lebanon urung dilakukan.

“Ada alasan untuk tidak berperang di Lebanon saat ini, pada saat perang di Gaza sedang berlangsung. Tentara Israel, yang dibangun dalam beberapa tahun terakhir, tidak dibangun untuk mampu terlibat dalam serangan intensif. bertempur di dua front."

Dia kemudian menambahkan tentara IDF di Gaza harus ditarik jika bersiap melancarkan serangan ke wilayah Lebanon, seraya menekankan kalau serangan udara tidak cukup untuk menghentikan serangan Hizbullah ke wilayah permukiman utara Israel.

“Seiring dengan terbentuknya tentara saat ini, mereka harus mengakhiri pertempuran di Gaza. Pertempuran ini pada akhirnya harus menjadi pertempuran darat.”

Mengenai eskalasi di front utara, mantan komandan pasukan pendudukan tersebut menyatakan, kalau Hizbullah telah memaksakan “zona keamanan” jauh di dalam wilayah Israel.

Situasi itu menyebabkan hampir 100.000 pemukim dievakuasi di rumah mereka, dan ini adalah harga dari kekalahan dari tekanan internal.

"Front internal Israel berada dalam kebingungan ketika Perlawanan di Lebanon terus melakukan operasi kualitatif terhadap situs-situs pendudukan dan pemukiman Israel untuk mendukung Gaza," tulis laporan itu.

LEDAKAN BESAR - Sebuah ledakan besar terjadi saat baku tembak sengit antara milisi Hizbullah dan Tentara Israel di perbatasan Lebanon, Senin (29/1/2024). LEDAKAN BESAR - Sebuah ledakan besar terjadi saat baku tembak sengit antara milisi Hizbullah dan Tentara Israel di perbatasan Lebanon, Senin (29/1/2024). (anadolu)

Hizbullah Terus Serang Wilayah Israel

Adapun Hizbullah mengumumkan pada Kamis (8/2/2024) sore kalau mereka melancarkan sejumlah serangan melawan pasukan pendudukan Israel.

Gelombang serangan itu menargetkan barak "Ma'aleh Golan" dengan roket berat, rudal Falaq.

Selain itu, Hizbullah juga menyerang sebuah bangunan di pemukiman Metulla di mana tentara Israel ditempatkan, serta lokasi radar di Peternakan Shebaa yang diduduki.

Hizbullah mengonfirmasi kalau seranganan mengenai langsung sasaran.

Media Israel melaporkan bahwa dua rumah terkena serangan langsung di pemukiman Metula dan Shtula di al-Jalil barat, dan beberapa rudal diluncurkan ke sekitar situs Hadb al-Bustan Israel.

Asap mengepul di desa El-Khiam di perbatasan selatan Lebanon selama pemboman Israel pada 7 Februari 2024, di tengah ketegangan lintas batas dengan Lebanon, ketika pertempuran terus berlanjut antara Israel dan kelompok militan Palestina Hamas di Gaza.
Rabie DAHER / AFP Asap mengepul di desa El-Khiam di perbatasan selatan Lebanon selama pemboman Israel pada 7 Februari 2024, di tengah ketegangan lintas batas dengan Lebanon, ketika pertempuran terus berlanjut antara Israel dan kelompok militan Palestina Hamas di Gaza. Rabie DAHER / AFP (Rabie DAHER / AFP)

Sebelumnya pada hari itu, Hizbullah menargetkan markas besar Brigade 769 Timur, yang berafiliasi dengan Divisi 91 wilayah utara, di barak "Kiryat Shmona" dan barak "Biranit".

Walikota "Kiryat Shmona", Avihai Stern, mengumumkan kalau sekitar 20 apartemen terkena dampak langsung di pemukiman utara, dengan 100.000 pemukim terpaksa mengungsi dari pemukiman tersebut.

Stern menegaskan bahwa "warga Israel akan dicegah memasuki Kiryat Shmona sampai pasukan Radwan disingkirkan dari [daerah perbatasan]."

Operasi Hizbullah sejak bulan Oktober telah menyebabkan ratusan ribu pemukim meninggalkan pemukiman di perbatasan, memperingatkan pemerintah mereka bahwa mereka tidak akan kembali kecuali “ancaman” Perlawanan teratasi dan menyerukan pihak berwenang mereka karena gagal melindungi mereka atau memberikan mereka keamanan yang diperlukan.

(oln/almydn/*)

Tag:  #media #israel #sanggup #hadapi #perang #sekaligus #tarik #pasukan #gaza #buat #lawan #hizbullah

KOMENTAR