Menentang Kebijakan Donald Trump dan Elon Musk, Warga di Amerika Serikat dan Eropa Demo Besar-besaran
Para pengunjuk rasa memadati Los Angeles, California. Mereka berkumpul menentang kebijakan Presiden AS Donald Trump dan penasihatnya Elon Musk. (MARIO TAMA / GETTY IMAGES NORTH AMERICA / Getty Images via AFP via Jawa Pos)
21:45
6 April 2025

Menentang Kebijakan Donald Trump dan Elon Musk, Warga di Amerika Serikat dan Eropa Demo Besar-besaran

– Puluhan ribu warga Amerika Serikat (AS) turun ke jalan di berbagai kota di AS. Mereka memadati seantero AS untuk menentang kebijakan Presiden AS Donald Trump dan penasihatnya Elon Musk. Mulai dari pemotongan staf pemerintah hingga tarif perdagangan, maupun kebebasan sipil yang disebut mulai terkikis.

Dilansir dari AFP, unjuk rasa yang bertajuk “Hands Off!” itu merupakan yang terbesar sejak Trump kembali ke Gedung Putih. Massa yang marah memadati berbagai lokasi, mulai dari Washington, New York, Houston, Florida, Colorado, Los Angeles, dan lokasi lainnya.

Para demonstran menyuarakan penentangan atas langkah pemerintah memecat ribuan pegawai federal, menutup kantor lapangan Administrasi Jaminan Sosial, menutup seluruh lembaga, mendeportasi imigran, mengurangi perlindungan bagi kaum transgender, dan memotong dana program kesehatan.

Elon Musk telah memainkan peran penting dalam perampingan tersebut. Sebab, ia ditunjuk Trump sebagai kepala Department of Government Efficiency (DOGE) atau Departemen Efisiensi yang baru dibentuk.

“Saya sangat marah, saya sangat marah, sepanjang waktu, ya. Sekelompok pemerkosa kulit putih yang memiliki hak istimewa mengendalikan negara kita. Itu tidak bagus,” kata pelukis New York Shaina Kesner, 43, yang bergabung dengan kerumunan demonstran di jantung kota Manhattan.

Di Washington, ribuan demonstran berkumpul di National Mall. Puluhan pembicara turut menggalang dukungan penentangan terhadap Trump.

Kelompok pro-Palestina juga berpartisipasi dalam demonstrasi di Washington, memprotes dukungan pemerintah AS terhadap aksi militer Israel yang kembali di Gaza dan tindakan keras terhadap protes di kampus.

“Kami memiliki sekitar 100 orang yang datang dengan bus dan van dari New Hampshire untuk memprotes pemerintahan yang keterlaluan ini (yang) menyebabkan kami kehilangan kawan di seluruh dunia, dan menyebabkan kehancuran bagi orang-orang di sini, di rumah kami. Mereka menghancurkan pemerintahan kita,” kata Diane Kolifrath, 64, seorang pemandu wisata.

Unjuk rasa bahkan meluas ke beberapa ibu kota Eropa, di mana para demonstran menyuarakan penentangan terhadap Trump dan kebijakan perdagangannya yang agresif.

“Apa yang terjadi di Amerika adalah masalah semua orang,” kata Liz Chamberlin, seorang warga negara AS-Inggris kepada AFP di sebuah unjuk rasa di London. “Ini kegilaan ekonomi. Dia akan mendorong kita ke dalam resesi global,” imbuhnya.

Sementara, di Berlin, pensiunan berusia 70 tahun Susanne Fest mengatakan Trump telah menciptakan krisis konstitusional. “Orang itu sudah gila,” katanya. Massa di Berlin berdemo di depan showroom Tesla. Mereka menyerukan kepada sesama warga Amerika yang tinggal di Jerman untuk demo demi “mengakhiri kekacauan” di dalam negeri.

Meski didemo habis-habisan di penjuru AS hingga Eropa, Gedung Putih tak bergeming. Mereka membela tindakan pemerintah.

“Posisi Presiden Trump jelas: Ia akan selalu melindungi Jaminan Sosial, Medicare, dan Medicaid bagi penerima manfaat yang memenuhi syarat. Sementara itu, sikap Demokrat adalah memberikan manfaat Jaminan Sosial, Medicaid, dan Medicare kepada imigran ilegal, yang akan membuat program-program ini bangkrut dan menghancurkan para manula Amerika,” ujar Asisten sekretaris pers Liz Huston. 

Editor: Hendra Eka

Tag:  #menentang #kebijakan #donald #trump #elon #musk #warga #amerika #serikat #eropa #demo #besar #besaran

KOMENTAR