Kebakaran Hebat di Asrama Sekolah China, 13 Siswa Tewas, Manajer dan Pemilik Ditahan Polisi
Kobakaran api membumbung tinggi sekitar pukul 23.00, waktu setempat.
Menurut CCTV, pemadam kebakaran membutuhkan waktu 38 menit untuk memadamkan api sebelum tengah malam, dikutip dari independent.co.uk.
Akibat insiden tersebut, 13 siswa dilaporkan tewas, sedangkan 1 siswa mengalami luka-luka.
Para korban diidentifikasi sebagai siswa kelas tiga SD, dikutip dari Al Jazeera.
Seorang guru mengatakan kepada Harian Hebei yang dikelola pemerintah bahwa mereka semua berasal dari kelas yang sama, yaitu anak-anak berusia sembilan dan 10 tahun.
Kantor berita Xinhua melaporkan korban yang terluka sedang dirawat di rumah sakit dan dalam kondisi stabil.
Sementara pemilik dan manajer sekolah swasta asrama sekolah ditahan pihak berwenang.
Saat ini, penyelidikan sedang dilakukan atas penyebab kebakaran tersebut.
Radio Nasional China melaporkan bahwa beberapa jendela di gedung asrama sekolah tersebut pecah dan memuat foto-foto yang menunjukkan polisi menutup area di dekatnya.
Belum ada informasi tambahan mengenai identitas korban tewas atau penyebab kebakaran yang dapat dikonfirmasi oleh pihak berwenang.
Asrama sekolah tersebut terletak di Desa Yanshanpu yang berada di pinggiran Nanyang.
Desa tersebut dihuni hampir 10 juta jiwa.
Informasi tentang sekolah asrama ini hanya sedikit.
Menurut halaman WeChat sekolah tersebut, sekolah ini terutama melayani siswa di kelas dasar, dengan taman kanak-kanak.
Sekolah Yingcai, tempat 13 anak tewas dalam kebakaran, terlihat (kembali) di Yanshanpu, di provinsi Henan tengah Tiongkok pada 21 Januari 2024.Banyak siswa yang berasal dari pedesaaan sekitar.
Terlalu Menakutkan
Seorang pemilik bisnis yang tinggal di sekitar sekolah tersebut mengaku mendengar teriakan minta tolong dari para siswa yang terjebak di asrama.
"Nyala api sangat besar, dan api serta asap dapat terlihat dan tercium dari kejauhan. Teriakan minta tolong dari para siswa terdengar, dan mobil pemadam kebakaran serta ambulans segera tiba di lokasi," katanya kepada Beijing Youth Daily.
Sementara pengguna media sosial Tiongkok memprotes dan marah akibat insiden tersebut.
Mereka menyerukan agar setiap pelanggaran keselamatan dihukum.
“Menakutkan sekali, 13 anak dari 13 keluarga, semuanya lenyap dalam sekejap…jika tidak ada hukuman berat jiwa mereka tidak akan beristirahat dengan tenang,” tulis salah satu komentator di situs media sosial Weibo.
Kebakaran besar di Tiongkok masih menjadi masalah bagi pemerintah karena lemahnya penegakan standar keselamatan dan pelanggaran hukum.
Pada bulan November, kebakaran terjadi di kantor perusahaan batubara di Provinsi Shanxi, Tiongkok Utara.
Insiden tersebut menewaskan 26 orang dan puluhan orang terluka.
Empat bulan sebelumnya, tepatnya pada bulan Juli, atap gedung sekolah runtuh dan mengakibatkan 11 orang tewas.
Pada April, kebakaran rumah sakit di Beijing menewaskan 29 orang dan memaksa para penyintas yang putus asa melompat keluar jendela untuk melarikan diri.
(Tribunnews.com/Farrah Putri)
Tag: #kebakaran #hebat #asrama #sekolah #china #siswa #tewas #manajer #pemilik #ditahan #polisi