Refleksi Waisak: Latih Pengendalian Diri Lewat Napas, Kesabaran, dan Lingkungan Positif
Pengendalian diri saat Waisak. (our-team/freepik)
18:27
12 Mei 2025

Refleksi Waisak: Latih Pengendalian Diri Lewat Napas, Kesabaran, dan Lingkungan Positif

Peringatan Hari Raya Waisak bukan hanya sekadar seremoni keagamaan, tetapi juga momen refleksi diri yang mendalam. Waisak mengajak umat untuk kembali pada nilai-nilai dasar seperti kesederhanaan, ketenangan, dan pengendalian diri.

Dalam ajaran Buddha, pengendalian diri adalah fondasi utama untuk mencapai pencerahan. Hal ini mencakup banyak aspek, mulai dari menjaga pikiran, perkataan, hingga perbuatan, agar selalu berada di jalan yang benar dan menghindari hal-hal negatif, seperti keserakahan dan kemarahan.

Berikut adalah tiga cara latihan pengendalian diri yang bisa kamu coba:

1. Bernapas dengan Baik untuk Menenangkan Pikiran

Dilansir dari health.harvard.edu, bernapas dengan baik dapat meredakan stres dan membuka pintu menuju gaya hidup yang lebih sehat dan penuh perhatian.  Saat kita fokus pada napas, tubuh menjadi lebih rileks, dan pikiran pun lebih tenang.

Ketika mulai mengendalikan diri, hal pertama yang bisa dilakukan adalah menarik napas dalam-dalam dengan tenang untuk menyadarkan diri.

Menurut sumber yang sama, memfokuskan perhatian pada napas langsung memberikan efek relaksasi yang signifikan pada tubuh dan pikiran.

 2. Menunda Respons untuk Hasil yang Lebih Baik

Langkah selanjutnya dalam pengendalian diri adalah menunda respons. Ketika seseorang merespons sesuatu secara terburu-buru, biasanya ia tidak memikirkan konsekuensinya, yang bisa berujung pada kesalahan. Menunda respons sejenak memberi waktu untuk berpikir dan mempertimbangkan keputusan lebih matang.

Dilansir dari psychologytoday.com, sebuah studi terkenal yang dikenal dengan "Uji Marshmallow" menunjukkan bahwa anak-anak yang dapat menunda keinginan mereka dengan menunggu lebih lama untuk mendapatkan dua marshmallow memiliki hasil hidup yang lebih baik di kemudian hari.  Mereka cenderung lebih berhasil secara akademis, memiliki perilaku sosial yang lebih baik, dan bahkan menunjukkan indikator kesehatan yang lebih baik.

Studi ini mengindikasikan bahwa kemampuan menunda kepuasan adalah indikator penting dari pengendalian diri yang baik, yang berpengaruh pada keputusan-keputusan terbaik dalam hidup.

3. Atur Lingkungan untuk Mendukung Kebiasaan Baik

Terakhir, mengatur lingkungan sekitar sangat penting dalam pengendalian diri. Berada dalam lingkungan yang positif dan mendukung akan mempermudah kita untuk membentuk kebiasaan baik. Dengan lingkungan yang penuh energi positif, kita lebih mudah untuk menjalani hidup dengan lebih terarah.

Dilansir dari forbes.com, fokus itu menular. Bekerja di samping rekan kerja yang produktif dan fokus dapat meningkatkan efektivitas kita dalam mengelola waktu. Begitu juga dengan berbuat baik; ketika kita berada di lingkungan yang mendukung kebaikan, kita akan lebih termotivasi untuk melakukan hal-hal positif. Lingkungan yang mendukung sangat memengaruhi pengendalian diri, karena kita cenderung lebih baik ketika dikelilingi oleh orang-orang yang positif dan berfokus pada hal-hal yang baik.

Dengan memperhatikan 3 langkah ini, kita bisa mulai mencoba melakukan pengendalian diri untuk menjalani hidup yang lebuh tenang. Momen Waisak yang penuh makna ini pun bisa menjadi waktu yang tepat untuk merenung dan memperbaiki diri.

Pengendalian diri bukanlah sesuatu yang datang secara instan, tetapi melalui latihan yang konsisten dan penuh kesadaran.

(*)

Editor: Siti Nur Qasanah

Tag:  #refleksi #waisak #latih #pengendalian #diri #lewat #napas #kesabaran #lingkungan #positif

KOMENTAR