



Tapa Bisu Malam 1 Suro Jadi Jalan Sunyi Menyambut Tahun Baru Jawa dengan Laku Spiritual
- Malam 1 Suro bagi masyarakat Jawa bukan hanya soal pergantian tahun. Lebih dari itu, malam ini diyakini sebagai waktu sakral yang menjadi ruang kontemplasi, penyucian batin, dan penyelarasan diri dengan semesta.
Salah satu ritual yang lekat dengan malam tersebut adalah tapa bisu, sebuah laku diam tanpa sepatah kata, yang dilakukan dalam suasana penuh khidmat.
Di Jogjakarta, laku tapa bisu dikenal lewat ritual Mubeng Beteng: ribuan warga dan abdi dalem berjalan kaki tanpa bicara, tanpa alas kaki, di sekitar benteng Keraton dari Kamandungan Lor hingga kembali, sejauh ±4 km.
Tradisi ini dipandu tembang macapat di awal, dimulai saat jam Kyai Brajanala berdentang pukul 00.00 WIB. Mubeng Beteng tak hanya laku fisik, tapi simbol introspeksi diri: menghitung langkah untuk menilai perjalanan batin selama setahun terakhir.
Berdasarkan unggahan akun Instagram @jogjaistimewa, kegiatan Mubeng Beteng merupakan bagian dari Hajad Kawula Dalem dalam rangka memperingati Tahun Baru Jawa Dal 1959. Agenda ini dijadwalkan berlangsung pada Kamis malam Jumat (26/6) pukul 23.00 WIB, dengan titik keberangkatan dari Bangsal Ponconiti, Kompleks Kamandungan Lor (Keben), Keraton Jogjakarta. Sebelum prosesi dimulai, terlebih dahulu dilakukan pembacaan Macapat selepas Isya di lokasi yang sama.
Akun tersebut juga mengimbau para peserta untuk menjaga kenyamanan dan ketertiban bersama, mengenakan busana yang rapi serta tidak memakai celana pendek selama mengikuti prosesi.
Cara Melakukan Tapa Bisu yang Tepat
1. Niat dan Persiapan
Berniat untuk introspeksi diri, membersihkan batin, dan menyambut tahun baru dengan kesucian.
2. Keheningan Total
Tidak berbicara sepatah terkecil, tidak menggunakan gawai, tidak makan/minum selama prosesi.
3. Laku Fisik atau Meditasi
Di keraton: berjalan kaki sejauh 4 km tanpa alas kaki, diiringi kidung macapat.
Di rumah: bisa dengan duduk bermeditasi atau berdoa hening sampai fajar.
4. Pusatkan Pikiran
Fokus pada doa pribadi, evaluasi diri, dan menahan godaan pikiran negatif.
5. Refleksi dan Penutup
Setelah tahap laku selesai, awali fajar dengan doa, agar tahun baru membawa berkah dan kejelasan batin.
Tag: #tapa #bisu #malam #suro #jadi #jalan #sunyi #menyambut #tahun #baru #jawa #dengan #laku #spiritual