Hamas Akan Hadiri Perundingan Gencatan Senjata di Kairo, Hizbullah Deklarasikan Kemenangan Ilahi
Kabar itu diungkapkan oleh seorang pejabat kelompok militan Palestina tersebut kepada AFP pada Jumat (29/11/2024).
"Delegasi Hamas akan pergi ke Kairo besok untuk beberapa pertemuan dengan pejabat Mesir guna membahas gagasan gencatan senjata dan kesepakatan tahanan di Jalur Gaza," kata pejabat tersebut, yang tidak mau disebutkan namanya.
Amerika Serikat juga telah mengumumkan upaya diplomatik baru dengan Qatar, Turki, dan Mesir untuk mencapai gencatan senjata Gaza serta pembebasan sandera.
Amerika Serikat, Qatar, dan Mesir telah mengupayakan beberapa gencatan senjata sebelumnya, tetapi selalu gagal.
Gencatan Senjata Israel-Lebanon
Kabar delegasi Hamas yang kembali menghadiri perundingan gencatan senjata ini muncul beberapa hari setelah Israel dan Lebanon mencapai kesepakatan gencatan senjata terlebih dahulu, Rabu (27/11/2024).
Mengutip Al Jazeera, pemimpin Hizbullah mengatakan dia akan bekerja sama dengan tentara Lebanon untuk menegakkan gencatan senjata yang disepakati dengan Israel.
Dalam pidato pertamanya yang disiarkan di televisi sejak gencatan senjata mulai berlaku, Sekretaris Jenderal Hizbullah, Naim Qassem, mengatakan bahwa dia tidak ingin bersitegang dengan tentara Lebanon.
Sekretaris Jenderal Hizbullah, Naim Qassem, berpidato pada Rabu (20/11/2024). (X/Telegram/Hizbullah)Berdasarkan gencatan senjata Israel-Hizbullah, tentara Lebanon akan dikerahkan ke Lebanon selatan selama 60 hari, sementara itu para pejuang Hizbullah dan pasukan Israel mundur dari wilayah tersebut.
"Koordinasi antara kelompok perlawanan (Hizbullah) dan tentara Lebanon akan dilakukan pada tingkat tinggi untuk melaksanakan komitmen perjanjian tersebut," kata Qassem, Jumat (29/11/2024).
"Kami akan bekerja untuk memperkuat kapasitas pertahanan Lebanon," katanya.
"Perlawanan akan siap untuk mencegah musuh memanfaatkan kelemahan Lebanon bersama dengan mitra kami, terutama tentara," tambahnya.
Militer Lebanon telah mengirim sejumlah pasukan ke wilayah selatan dan sedang mempersiapkan rencana pengerahan pasukan secara rinci untuk dibagikan kepada kabinet Lebanon, kantor berita Reuters melaporkan, mengutip sumber dan pejabat keamanan.
Namun, gencatan senjata antara Israel dan Hizbullah Lebanon terbilang rapuh.
Militer Israel mengeluarkan pembatasan bagi orang-orang yang kembali ke desa-desa di sepanjang perbatasan Lebanon.
Tentara Israel juga menembaki orang-orang di desa-desa tersebut dalam beberapa hari terakhir, menyebut pergerakan tersebut sebagai pelanggaran gencatan senjata.
Baik tentara Lebanon maupun Hizbullah menuduh Israel melanggar gencatan senjata dan melancarkan serangan udara di utara Sungai Litani pada hari Kamis.
Pesawat tempur Israel melancarkan serangan udara di Lebanon selatan pada Jumat, dengan klaim bahwa mereka menargetkan senjata Hizbullah.
"Terdengar tembakan ke arah warga sipil. Ada pemboman artileri. Ada tank-tank Merkava yang meluncurkan peluru ke beberapa daerah," kata Ali Hashem dari Al Jazeera, melaporkan dari Tyre di Lebanon.
Qassem Mendeklarasikan Kemenangan Ilahi
Dalam kesempatan yang sama, Qassem juga mendeklarasikan "kemenangan ilahi" dalam perang melawan Israel.
Ia mengklaim bahwa kemenangan itu bahkan lebih besar daripada kemenangan pada tahun 2006, ketika Hizbullah dan Israel bertempur selama 34 hari.
Qassem mengatakan pasukan Israel membunuh dan menggusur ribuan orang, termasuk para pejuang, tetapi mereka juga menderita kerugian besar dan gagal mencapai tujuan mereka.
Ia menambahkan bahwa Hizbullah akan terus mendukung warga Palestina di Gaza, tempat Israel terus melakukan serangan selama lebih dari setahun.
"Bagi mereka yang bertaruh bahwa Hizbullah akan dilemahkan, kami minta maaf, taruhan mereka telah gagal," katanya.
(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)
Tag: #hamas #akan #hadiri #perundingan #gencatan #senjata #kairo #hizbullah #deklarasikan #kemenangan #ilahi