Suasana Idul Fitri di Palestina Penuh Kegetiran dan Ketakutan Akibat Serangan Israel
Ilustrasi: Warga Palestina mencari korban di lokasi serangan Israel terhadap kamp pengungsi Jabalia di Jalur Gaza utara, 31 Oktober 2023. (REUTERS/Fadi Whadi)
14:09
10 April 2024

Suasana Idul Fitri di Palestina Penuh Kegetiran dan Ketakutan Akibat Serangan Israel

  - Nggak melulu kegembiraan, suka cita dan pesta-pesta, momen Idul Fitri bisa jadi merupakan waktu yang tepat bagi kita untuk bersyukur. Bahwasanya, banyak saudara-saudara umat Muslim lainnya yang tidak bisa seberuntung kita.   Boro-boro bisa bersuka cita di negara yang damai, tenang, merayakan Idul Fitri bersama keluarga yang utuh. Bisa tetap hidup saja sudah bersyukur.   Tidak demikian bagi warga Palestina, umat Islam di Gaza mesti merayakan Idul Fitri tahun ini dengan penuh kegetiran. Rasa takut. Ancaman. Bayang-bayang kematian yang mengintai kapan saja.   Dikutip dari Mondoweiss, Selasa (10/4), aksi penghancuran yang dilakukan Israel tanpa henti telah membayangi suasana bulan suci Ramadhan. Yang tadinya semarak, hanya menyisakan kenangan pahit saja. Meskipun kita berharap serangan bisa berhenti sebelum tibanya Idul Fitri, tampaknya kekejaman pasukan Israel tidak menunjukkan tanda-tanda mereda, dan terus merusak momen paling sakral bagi umat Muslim tersebut.   Ketika hari-hari terakhir Ramadhan semakin dekat, umat Islam di seluruh dunia dengan penuh semangat menantikan Idul Fitri yang semakin dekat juga, menghargai waktu yang dihabiskan bersama orang-orang terkasih dan menyambut semangat perayaan tersebut. Namun, bagi warga Muslim di Gaza yang terkepung, perayaan yang seharusnya menyenangkan ini justru dibayangi oleh kesedihan.   "Banyak dari kita tahun ini merasa kesulitan untuk keluar rumah untuk mendekorasi dan berbelanja untuk Idul Fitri, jadi kita berpegang teguh pada kehangatan kenangan kita dari perayaan sebelumnya," demikian pilu warga Palestina.   Selama lebih dari enam bulan yang menyiksa, masyarakat Palestina telah menanggung kengerian pembantaian, penyakit, kelaparan, dan rasa haus yang ditimbulkan oleh militer Israel. Kekerasan mereka yang tiada henti tidak mengenal batas, dan terus berlanjut sepanjang bulan suci Ramadhan hingga Idul Fitri.   Biasanya, persiapan Idul Fitri di Palestina selalu dilakukan jauh-jauh hari. Dua minggu sebelumnya, banyak orang yang keluar untuk berbelanja, membeli semua kebutuhan untuk merayakan acara tersebut dengan penuh suka cita, kegembiraan, kehangatan bersama keluarga.  

Editor: Estu Suryowati

Tag:  #suasana #idul #fitri #palestina #penuh #kegetiran #ketakutan #akibat #serangan #israel

KOMENTAR