Dijaga Pasukan IDF, Puluhan Pemukim Israel Serbu Masjid Al-Aqsa, Lakukan Ritual Talmud di Halaman
Masjid Al Aqsa 
15:00
28 Pebruari 2024

Dijaga Pasukan IDF, Puluhan Pemukim Israel Serbu Masjid Al-Aqsa, Lakukan Ritual Talmud di Halaman

Puluhan pemukim Israel, yang dijaga oleh Pasukan Pendudukan Israel (IDF), dilaporkan menyerbu masuk halaman Masjid Al-Aqsa, Senin (26/2/2024).

Laporan TV Al-Mamlaka melansir, sumber-sumber di Palestina menyatakan kalau para pemukim memasuki Al-Aqsa melalui Gerbang Maroko.

Para pemukim Yahudi Israel itu melakukan tur provokatif (berkeliling) dan melakukan ritual Talmud.

Sebagai informasi talmud adalah ritual yang dilakukan penganut agama Yahudi dengan membacakan catatan serta hukum-hukum dalam bahasa Ibrani.

Insiden terbaru itu menambah ketegangan di sekitar Masjid Al-Aqsa, yang merupakan situs ketiga paling dihormati dalam Islam, menjelang bulan Ramadan.

Berkaca dari catatan konflik di Tepi Barat, termasuk di Al-Quds (Yerusalem yang diduduki), eskalasi pada saat bulan puasa selalu meningkat lantaran aksi-aksi provokatif terhadap warga Palestina yang ingin beribadah ke Masjid Al-Aqsa saat ramadan.

Terbaru, rencana Israel membatasi akses Masjid Al Aqsa saat Ramadan, dikhawatirkan juga akan menghasilkan perlawanan yang makin hebat seiring bombardemen yang masih berlangsung di Gaza.

Bendera Israel berkibar di dekat Masjid Kubah Batu Al Aqsa pada 5 Desember 2017. Bendera Israel berkibar di dekat Masjid Kubah Batu Al Aqsa pada 5 Desember 2017. (AFP/Thomas Coex)

IDF Bangun Menara Pengawas

Tentara Israel mendirikan menara pengawas dan memasang kamera pengintai (CCTV) di dinding barat Masjid Al-Aqsa pada Minggu (25/2/2024).

Menurut laporan WAFA, saksi mata mengatakan tentara Israel telah menempatkan 3 kubus semen di dinding barat masjid.

Tidak hanya itu, mereka juga memasang kamera pengintai di atasnya.

Sebelumnya, Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, telah menyetujui pembatasan masuknya warga Palestina yang tinggal di Israel dan Yerusalem ke Masjid Al-Aqsa selama bulan suci Ramadhan.

Netanyahu dilaporkan akan membuat keputusan resmi mengenai aturan ini dalam beberapa hari mendatang.

“Masuknya umat Palestina ke Masjid Al-Aqsa selama Ramadhan akan dibatasi,” lapor saluran tersebut, dikutip dari Anadolu Ajansi.

Keputusan ini merupakan usulan dari Menteri Kepolisian Itamar Ben-Gvi, dikutip dari Channel 13 Israel.

Usulan tersebut kemudian disetujui oleh Netanyahu.

Rencananya, aturan ini akan diputuskan secara resmi dalam beberapa hari mendatang.

Sementara itu, badan keamanan dalam negeri Israel, Shin Bet sebelumnya telah memperingatkan keputusan ini akan memperburuk ketegangan, dikutip dari Al Mayadeen.

Apabila aturan ini ditetapkan secara resmi, maka akan ada potensi gangguan antara warga Palestina di Israel dan polisi Israel.

Selain itu, menurut badan tersebut, keputusan ini dapat menyebabkan gangguan yang lebih 'berbahaya' dibandingkan meletusnya ketegangan di Yerusalem, Tepi Barat, dan wilayah sekitarnya pada tahun 1948.

Menteri Keamanan, Yoav Gallant, dan Menteri Kabinet Perang, Benny Gantz, memperingatkan Netanyahu untuk mengikuti saran badan keamanan Shin Bet.

Menurut keduanya, apabila tidak mengikuti saran Shin Bet, maka akan merusak persatuan dan kesatuan pemerintahan.

“Ini bukan persatuan dan bukan kabinet. Ini bukan cara kami bekerja,” kata Gantz.

Pembatasan ini bukan pertama kalinya yang dilakukan Israel.

Sejak awal perang, Israel telah membatasi warga yang ingin sholat Jumat di Masjid Al-Aqsa.

IDF Tutup Pos Pemeriksaan di Tepi Barat

Sementara itu, tentara Israel menutup pos pemeriksaan utama pada hari Minggu.

Padahal, pos pemeriksaan militer Kontainer yang melintasi satu-satunya jalan yang menghubungkan wilayah selatan Tepi Barat.

Sumber keamanan Palestina melaporkan kepada WAFA bahwa pasukan pendudukan menutup sepenuhnya pos pemeriksaan di depan kendaraan warga Palestina.

Hal tersebut menyebabkan kemacetan lalu lintas dan penundaan yang tidak terduga.

Penutupan terbaru ini terjadi dalam konteks meningkatnya pembatasan yang dilakukan Israel terhadap gerakan kemerdekaan Palestina di Tepi Barat.

Sebagai informasi, ketegangan di Tepi Barat meningkat sejak 7 Oktober 2023.

Serangan terus terjadi di Tepi Barat yang menewaskan lebih dari 200 warga Palestina.

Sementara hampir 4.000 lainnya mengalami luka-luka akibat serangan Israel di Tepi Barat.

(oln/JN/anadolu/*)

Tag:  #dijaga #pasukan #puluhan #pemukim #israel #serbu #masjid #aqsa #lakukan #ritual #talmud #halaman

KOMENTAR