Pasukan Israel Membakar Rumah Sakit Indonesia di Gaza Saat Memperketat Pengepungan di Utara Jalur Gaza
Pasukan Israel membakar Rumah Sakit Indonesia yang terletak di Gaza Utara, di Jabalia. (Foto: X/@Timesofgaza)
21:03
22 Oktober 2024

Pasukan Israel Membakar Rumah Sakit Indonesia di Gaza Saat Memperketat Pengepungan di Utara Jalur Gaza

– Serangan terbaru yang dilakukan oleh pasukan Israel di Gaza Utara memunculkan kekhawatiran yang mendalam dari komunitas internasional. Pada Senin (21/10), Rumah Sakit Indonesia, salah satu dari tiga rumah sakit yang masih berfungsi secara parsial dari total sepuluh rumah sakit di kawasan tersebut, menjadi target serangan.

Kementerian Kesehatan Gaza melaporkan bahwa rumah sakit di Beit Lahia, utara Jabalia, mengalami pembakaran langsung. Insiden ini terjadi bersamaan dengan laporan saksi mata yang menyebutkan bahwa bangunan-bangunan yang dijadikan tempat perlindungan oleh ribuan warga juga dibakar oleh pasukan Israel.

Serangan tersebut berdampak fatal, terutama karena generator rumah sakit yang menjadi sumber listrik utama ikut dihancurkan. Akibatnya, pasokan oksigen terputus dan menyebabkan sejumlah pasien meninggal dunia. Dengan kondisi pengepungan yang ketat, tenaga medis di rumah sakit tidak memiliki pilihan selain menguburkan korban tewas di dalam kompleks rumah sakit.

Pihak rumah sakit menegaskan bahwa kondisi tersebut telah melampaui batas kemampuan mereka. “Pilihan untuk memprioritaskan korban luka tidak lagi tersedia. Banyak korban terluka dibiarkan mati kehabisan darah karena jumlah korban yang sangat banyak,” demikian pernyataan Kementerian Kesehatan Gaza, dilansir dari The National, Selasa (22/10).

Penduduk setempat menggambarkan situasi yang sangat mengerikan. Yousri Qarmout (37), melaporkan bahwa pasukan Israel terus menggunakan taktik pembakaran dan penghancuran dalam operasi mereka. “Setiap hari, kami melihat asap mengepul di mana-mana,” ungkapnya.

Dia juga menyebutkan bahwa pasukan Israel membakar bangunan di sekitar Rumah Sakit Indonesia, daerah yang dikenal sebagai salah satu lokasi perlindungan utama bagi warga yang mengungsi. “Asapnya tak berhenti mengepul, dan suara ledakan terdengar terus-menerus tanpa henti,” tambahnya.

Kesaksian Pengungsi yang Terjebak di Tengah Konflik

Iman Wadi, seorang perempuan Palestina berusia 31 tahun, menjadi salah satu korban pengungsian yang harus melarikan diri dari tempat perlindungan di sekitar Rumah Sakit Indonesia. Bersama ibu, anak, dan tiga saudarinya, dia melarikan diri ke Kota Gaza setelah pasukan Israel menyerbu tempat perlindungan mereka.

Wadi menceritakan kepada The National bahwa pasukan Israel tiba pada dini hari Sabtu dan dua jam kemudian memerintahkan semua laki-laki dan anak-anak di atas 10 tahun untuk keluar dari ruangan dan berkumpul di halaman. Mereka kemudian dibawa ke lokasi yang tidak diketahui dengan todongan senjata, bahkan mengalami kekerasan fisik.

Ayah, saudara laki-laki, dan suami Wadi termasuk di antara mereka yang ditahan. “Mereka membakar tempat-tempat perlindungan di sekitar Rumah Sakit Indonesia dan memperingatkan kami untuk tidak menoleh ke kanan atau kiri, atau hidup kami akan berakhir,” ujar Wadi. Situasi ini memperlihatkan bagaimana pengepungan yang diperketat telah memaksa ribuan orang untuk berjuang dalam kondisi tanpa akses terhadap bantuan apa pun.

Pengepungan di Gaza Utara yang Kejam dan Mematikan

Kondisi di Gaza Utara semakin memburuk setiap hari. Sekitar 200.000 orang terjebak di kamp pengungsi Jabalia tanpa adanya bantuan kemanusiaan yang diizinkan masuk. Akses pergerakan sangat terbatas, dan kondisi hidup para pengungsi semakin kritis.

Rami Youssef (26), mengisahkan bagaimana keluarganya terjebak di Jabalia tanpa akses terhadap makanan, air, atau jalan keluar. “Tidak ada jalan keluar; siapa pun yang mencoba keluar dari kamp akan langsung dibunuh oleh tentara Israel,” ungkap Youssef kepada The National.

Dia juga menceritakan bahwa beberapa tetangganya telah mencoba meninggalkan kamp, namun mereka kehilangan kontak dengan mereka. “Beberapa tetangga kami pergi dalam beberapa hari terakhir, tapi kami kehilangan kontak dengan mereka. Mereka tidak berhasil sampai ke Kota Gaza, dan tidak juga kembali ke rumah. Mungkin tentara Israel membunuh mereka di sepanjang jalan. Tidak ada yang tahu nasib mereka,” tambahnya.

Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) telah mengajukan permintaan akses ke wilayah utara Gaza sejak Jumat, namun hingga saat ini belum mendapat tanggapan dari otoritas Israel. Sementara itu, nasib mereka yang telah mencoba melarikan diri tetap tidak diketahui.

Kekejaman Penahanan Warga Palestina oleh Pasukan Israel

Salah satu kisah memilukan lainnya datang dari Mohammed Abdelhadi, yang termasuk di antara laki-laki yang ditahan oleh pasukan Israel di tempat perlindungan di sekitar Rumah Sakit Indonesia.

Abdelhadi menceritakan pengalaman pahitnya selama ditahan, “Tentara menangkap kami, memukuli kami, dan menghina kami,” ungkapnya kepada The National. Abdelhadi kemudian dibebaskan setelah tidak ditemukan keterkaitannya dengan aktivitas militer.

Dia menceritakan detik-detik menegangkan saat berada dalam tahanan. “Mereka menutup mata kami dan memaksa kami untuk mengutuk Hamas sambil merekam video di ponsel mereka. Saya melihat seorang pemuda dipukuli dengan brutal sampai dia tidak sadarkan diri—hanya karena dia bertanya kepada seorang tentara tentang nasibnya.”

Abdelhadi juga mengungkapkan bahwa dalam perjalanan menuju Kota Gaza, dia menghubungi istrinya, memperingatkan agar tidak pergi ke selatan. “Saya akhirnya bertemu kembali dengan istri dan anak-anak saya di Kota Gaza,” katanya, lega setelah berhasil melarikan diri, sementara nasib ribuan orang lainnya masih belum jelas.

Situasi di Gaza, khususnya di wilayah utara, terus memburuk dengan pengepungan yang semakin ketat. Ribuan warga Palestina kini hidup dalam ketidakpastian, dengan akses terhadap makanan, air, dan bantuan medis yang sangat terbatas.

Kondisi ini memicu seruan dari berbagai pihak di dunia internasional untuk segera menghentikan kekerasan dan memberikan bantuan kemanusiaan yang sangat dibutuhkan oleh warga sipil yang terjebak di tengah konflik ini.

Editor: Setyo Adi Nugroho

Tag:  #pasukan #israel #membakar #rumah #sakit #indonesia #gaza #saat #memperketat #pengepungan #utara #jalur #gaza

KOMENTAR