Serukan Sanksi untuk Israel, Turki Desak Masyarakat Internasional Hentikan Dukungan: Perlu Diboikot
Ilustrasi tank Israel. Turki mendesak masyarakat internasional untuk menghentikan semua dukungan terhadap Israel. 
06:40
16 Oktober 2024

Serukan Sanksi untuk Israel, Turki Desak Masyarakat Internasional Hentikan Dukungan: Perlu Diboikot

- Menteri Luar Negeri Turki, Hakan Fidan, telah menyerukan sanksi terhadap Israel.

Hakan Fidan mendesak masyarakat internasional untuk menghentikan semua dukungan atas konflik di Timur Tengah.

“Kita telah mencapai batas kata-kata, diplomasi, dan politik internasional."

"Kita harus memulai dengan sanksi,” tegas Hakan Fidan, Selasa (15/10/2024), dilansir Al Jazeera.

Menlu Turki juga mengatakan kepada delegasi partai berkuasa pada sebuah pertemuan tentang Palestina, seraya menambahkan: “Israel perlu diboikot.”

Erdogan Kecam PBB

Sementara itu, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengecam PBB karena gagal mencegah Israel menembaki pasukan penjaga perdamaiannya di Lebanon selatan.

Setidaknya lima pasukan penjaga perdamaian UNIFIL telah terluka dalam beberapa hari terakhir saat pertempuran terjadi antara pasukan Israel dan militan Hizbullah di Lebanon.

Erdogan mengatakan, PBB juga harus disalahkan karena gagal memberi sanksi kepada Israel atas perangnya dengan Hizbullah di Lebanon dan Hamas di Gaza.

"Citra PBB yang tidak dapat melindungi personelnya sendiri memalukan dan mengkhawatirkan," kata Erdogan, Senin (14/10/2024), dikutip dari Arab News.

"Terus terang, kami bertanya pada diri sendiri apa yang ditunggu Dewan Keamanan (PBB) untuk menghentikan Israel."

"Dapatkah Anda mempercayainya? Tank-tank Israel menembus zona UNIFIL, menyerang tentara penjaga perdamaian, bahkan melukai beberapa dari mereka, tetapi Dewan Keamanan PBB memutuskan untuk hanya menonton semua kriminalitas ini dari tempatnya — itulah yang kami sebut ketidakberdayaan," papar Erdogan.

Di sisi lain, PBB mengutuk serangan itu dengan Sekretaris Jenderal Antonio Guterres mengatakan bahwa itu "dapat merupakan kejahatan perang."

Guterres mengatakan, tentara Israel telah "sengaja menerobos" kompleks UNIFIL.

Namun, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pada hari Minggu meminta Guterres untuk memindahkan pasukan penjaga perdamaian keluar dari "wilayah berbahaya."

Netanyahu mengatakan bahwa Hizbullah menggunakan mereka sebagai "perisai manusia."

Adapun UNIFIL, misi yang beranggotakan sekitar 9.500 tentara dari berbagai negara yang dibentuk setelah invasi Israel ke Lebanon tahun 1978, telah menolak untuk meninggalkan posisinya.

UNIFIL menuduh militer Israel "sengaja" menembaki posisinya.

Update Perang Israel-Hamas

Setidaknya 45 warga Palestina tewas dalam gelombang serangan terbaru Israel di Gaza saat pengepungan Israel di wilayah utara berlanjut dengan tentara menanam tong-tong berisi bahan peledak untuk meledakkan rumah-rumah.

Pada hari ke-11 invasi daratnya ke Gaza utara, tentara Israel melancarkan serangan besar terhadap lingkungan al-Faluja di kamp pengungsi Jabalia yang terkepung.

Ilustrasi - Serangan Israel di Sekolah Gaza, Al-Jaouni, yang dikelola oleh UNRWA pada Rabu (11/9/2024). Ilustrasi - Serangan Israel di Sekolah Gaza, Al-Jaouni, yang dikelola oleh UNRWA pada Rabu (11/9/2024). (X/Twitter)

Pasukan penjaga perdamaian PBB akan tetap berada di posisi mereka di Lebanon selatan, kata kepala misi, setelah pasukan dari UNIFIL terluka akibat serangan Israel.

Setidaknya 21 orang tewas dalam serangan udara Israel di desa Aitou yang sebagian besar penduduknya beragama Kristen di Lebanon utara.

Sebanyak 29 orang tewas dalam gelombang serangan terbaru Israel di Gaza, termasuk Khan Younis dan Kota Gaza, saat pengepungan Israel di Gaza utara  berlanjut, yang menjebak sekitar 400.000 warga Palestina.

TV Iran menayangkan rekaman komandan Pasukan Quds IRGC Esmail Qaani menghadiri upacara pemakaman Brigadir Jenderal IRGC Abbas Nilforoushan di Teheran, mengakhiri spekulasi tentang kondisi dan keberadaannya.

UNICEF menyerukan diakhirinya segera “kekerasan memalukan terhadap anak-anak” di Gaza, dan mengatakan serangan Israel yang terus berlanjut terhadap kamp-kamp pengungsi dan fasilitas medis “harus mengejutkan dunia sampai ke akar-akarnya”.

Australia telah menjatuhkan sanksi terhadap “lima orang Iran yang berkontribusi terhadap program rudal Iran” setelah serangan Teheran terhadap Israel pada tanggal 1 Oktober.

Ribuan warga Kuba, yang dipimpin oleh Presiden Miguel Diaz-Canel dan para pemimpin lain dari pulau yang diperintah komunis itu, berbaris di Havana untuk menyatakan solidaritas dengan warga Palestina di Gaza dan mengecam operasi militer Israel.

Perwakilan Demokrat AS Ilhan Omar mengatakan "genosida jahat Israel harus diakhiri", saat ia menuduh Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu "melakukan pelanggaran hak asasi manusia berulang kali".

Pasukan Israel telah melancarkan beberapa serangan di Lembah Bekaa di Lebanon timur.

Sebagai tanggapan, kelompok Lebanon Hizbullah mengatakan pasukannya menargetkan pasukan Israel yang beroperasi dengan Lebanon dan ditempatkan di Israel utara dekat perbatasan.

Di Gaza, setidaknya 42.289 orang tewas dan 98.684 orang terluka akibat serangan Israel sejak Oktober 2023.

Setidaknya 1.139 orang tewas dalam serangan Hamas terhadap Israel pada 7 Oktober 2023, dan lebih dari 200 orang ditawan.

(Tribunnews.com/Nuryanti)

Berita lain terkait Konflik Palestina Vs Israel

Editor: Wahyu Gilang Putranto

Tag:  #serukan #sanksi #untuk #israel #turki #desak #masyarakat #internasional #hentikan #dukungan #perlu #diboikot

KOMENTAR