



Skandal Transparansi, Kampanye Amal W Korea Dituding Manipulasi Dana Donasi dan Laporan Publik
- Majalah mode ternama W Korea kini tengah menghadapi sorotan tajam setelah muncul dugaan ketidaksesuaian dalam laporan donasi untuk kampanye amal yang mereka selenggarakan.
Dugaan itu muncul setelah data pemerintah menunjukkan perbedaan besar antara jumlah donasi yang diumumkan oleh pihak majalah dan jumlah yang tercatat secara resmi oleh lembaga penerima.
Melansir dari laman Allkpop, pada Maret 2016, W Korea melalui Doosan Magazine merilis pernyataan resmi yang menyebutkan bahwa mereka telah menyumbangkan 50 juta KRW atau sekitar Rp 582,8 juta (dengan kurs Rp 11,66 per KRW) untuk kampanye "W Korea's Breast Cancer Awareness", dan penyerahan dilakukan langsung di hadapan Park Yong Man, Ketua Doosan Infracore.
Kampanye tahunan bertajuk 'Love Your W' diklaim sebagai upaya majalah W Korea dalam meningkatkan kesadaran terhadap kanker payudara dan membantu pasien melalui sumbangan kepada Korea Breast Health Foundation.
Namun, pada Oktober 2025, Lee Soo Jin, anggota parlemen dari Partai Demokrat yang juga duduk di Komite Kesehatan dan Kesejahteraan Nasional, mempublikasikan data resmi selama 18 tahun donasi W Korea yang diperoleh dari Kementerian Kesehatan dan Kesejahteraan Korea Selatan.
Hasilnya sangat mengejutkan, total sumbangan yang benar-benar diterima oleh Korea Breast Health Foundation hanya sebesar 315,69 juta KRW atau sekitar Rp 3,6 miliar.
Jumlah itu hanya sepertiga dari klaim W Korea yang menyebutkan telah menyumbang 1,1 miliar KRW atau sekitar Rp 12,8 miliar dalam kurun waktu yang sama.
Yang paling mencolok adalah data tahun 2016. Meskipun W Korea mengumumkan bahwa mereka telah mendonasikan 50 juta won (sekitar Rp 582,8 juta), catatan resmi pemerintah menunjukkan hanya 5 juta won (sekitar Rp 58,2 juta) yang benar-benar diterima yayasan, sepuluh kali lipat lebih kecil dari klaim publik.
Fakta ini pun menimbulkan kecurigaan publik bahwa jumlah donasi telah dibesar-besarkan untuk kepentingan citra publik.
Meski demikian, W Korea terus melaksanakan acara tahunan bertema 'Breast Cancer Awareness Party'. Pada 2023, acara ini kembali digelar dengan kehadiran Wakil Ketua Park Hye Won, para selebriti, dan sejumlah merek mewah sebagai sponsor.
Namun, catatan internal Doosan Magazine menunjukkan tidak ada donasi yang disalurkan pada tahun tersebut, sementara para artis yang hadir juga dilaporkan tidak menerima bayaran.
Berdasarkan catatan dari 2008 hingga 2023, ada sembilan tahun tanpa aktivitas donasi sama sekali, termasuk pada 2008, 2009, 2017, 2018, 2019, 2020, 2021, 2022, dan 2023.
Klaim berulang bahwa W Korea telah menyalurkan total 1,1 miliar KRW (sekitar Rp 12,8 miliar) selama dua dekade pun kini tidak dapat diverifikasi.
Pemerintah menegaskan bahwa meskipun W Korea mungkin menyalurkan dana ke lembaga nonpemerintah lain, tidak ada catatan donasi yang sesuai di data Kementerian Kesehatan dan Kesejahteraan, termasuk di organisasi seperti Korea Breast Cancer Patient Association. Hal ini semakin memperkuat kecurigaan publik akan adanya ketidakterbukaan dan manipulasi laporan keuangan.
Selain itu, laporan investigasi terbaru dari Dispatch juga menyoroti bahwa kampanye amal W Korea ternyata dijadikan strategi pemasaran terselubung.
Menurut laporan, W Korea mengumpulkan 30 juta won (sekitar Rp 349,6 juta) dari merek fashion dan 5 juta won (sekitar Rp 58,2 juta) dari perusahaan perhiasan sebagai sponsor.
Para selebriti kemudian tampil mengenakan produk-produk sponsor di acara itu tanpa biaya tambahan bagi majalah, sementara seluruh kegiatan dikemas sebagai bagian dari kampanye amal.
Kampanye ini dikabarkan berada di bawah pengawasan langsung Lee Hye Joo, Wakil Presiden W Korea sekaligus anggota dewan di Korea Breast Health Foundation, lembaga yang menjadi penerima klaim donasi majalah W Korea.
Posisi ganda ini menimbulkan pertanyaan serius tentang konflik kepentingan dan integritas etis di balik kampanye amal.
Seorang penyintas kanker payudara yang diwawancarai pun menyuarakan kekecewaannya:
"Pasien seperti kami berjuang setiap hari dengan rasa sakit, tetapi mereka malah menjadikan penderitaan itu sebagai bisnis. Apa gunanya kesadaran kanker payudara kalau yang ditonjolkan hanyalah sampanye, parfum, dan kemewahan?"
Publik pun menuntut klarifikasi resmi dari W Korea terkait ke mana sebenarnya dana hasil kampanye amal itu disalurkan dan mengapa terdapat perbedaan besar antara laporan publik dan data resmi pemerintah.
Menariknya, video kampanye tahun 2016 kini telah diprivat dari situs resmi W Korea, sehingga semakin menambah tanda tanya besar di balik citra glamor yang selama ini mereka tampilkan.
Tag: #skandal #transparansi #kampanye #amal #korea #dituding #manipulasi #dana #donasi #laporan #publik