Trump Serang Iran Tanpa Izin, Desakan Pemakzulan Donald Trump Menggelegar dari Capitol Hill
Presiden Amerika Serikat Donald Trump. (Istimewa)
11:48
23 Juni 2025

Trump Serang Iran Tanpa Izin, Desakan Pemakzulan Donald Trump Menggelegar dari Capitol Hill

- Langit politik Amerika Serikat (AS) kembali bergemuruh, kali ini bukan karena pemilu atau skandal dalam negeri, melainkan dentuman bom yang dikirim langsung ke jantung Iran—tanpa seizin Kongres. 

Presiden Donald Trump secara sepihak mengumumkan serangan ke tiga fasilitas nuklir Iran: Fordow, Natanz, dan Isfahan, melalui platform media sosial favoritnya, Truth Social. 

Dan seperti bom yang ia jatuhkan di Timur Tengah, respons dari Washington meledak tak kalah dahsyat.

“Ini pelanggaran terang-terangan terhadap Konstitusi. Ini pemakzulan, titik,” tegas anggota DPR dari Partai Demokrat, Sean Casten (Illinois), lewat cuitan tajamnya sesaat setelah kabar serangan dikonfirmasi.

Serangan udara ini datang di tengah ketegangan tinggi menyusul permintaan Israel agar AS menggunakan jet penghancur bunker untuk menghentikan dugaan pengayaan uranium oleh Iran. Sebelumnya, Gedung Putih dikabarkan menolak permintaan itu. 

Tapi di luar dugaan, Trump justru langsung meluncurkan serangan sendiri. Tanpa debat, tanpa suara, tanpa persetujuan Kongres.

Tak butuh waktu lama, gelombang kritik pun mengalir deras dari kalangan Demokrat. Alexandria Ocasio-Cortez menyebut aksi Trump “sembrono” dan “bisa menyeret kita ke dalam perang antargenerasi.”

“Ini jelas-jelas alasan sah untuk pemakzulan,” tulisannya dalam pernyataan yang menyulut diskusi politik nasional dilansir via Daily Beast.

Namun bukan hanya Demokrat yang meradang. Anggota DPR dari Partai Republik, Thomas Massie, juga ikut mengkritik keputusan Trump. Ia menyebut langkah tersebut “inkonstitusional”, meski tak sampai menyerukan pemakzulan.

Dalam sejarah Amerika modern, keputusan perang memang kerap diambil tanpa deklarasi resmi dari Kongres. Tapi serangan ke Iran kali ini, bagi banyak pengamat dan politisi, telah melewati batas. 

Trump, kata mereka, telah mencaplok kekuasaan legislatif dan menjadikan dirinya “panglima tunggal” yang kebal hukum.
Casten bahkan menyinggung bagaimana Obama dulu menangani isu nuklir Iran lewat jalur diplomasi, lewat perjanjian JCPOA. 

“Saya tidak menyangkal bahwa Iran adalah ancaman nuklir. Tapi keputusan untuk memilih jalan diplomasi atau militer bukan hak eksekutif semata. Ini adalah keputusan negara, bukan satu orang.”

Meskipun pemakzulan belum tentu terjadi secara formal dalam waktu dekat, percikan kemarahan politik ini berpotensi membakar tahun pemilu dengan bara panas. 

Terlebih, ketika sistem pemerintahan yang dibangun di atas prinsip checks and balances kini sedang diuji keras oleh keputusan satu orang yang mengaku bertindak demi “kepentingan nasional.”

Editor: Bintang Pradewo

Tag:  #trump #serang #iran #tanpa #izin #desakan #pemakzulan #donald #trump #menggelegar #dari #capitol #hill

KOMENTAR