



Donald Trump Bombardir Situs Nuklir Iran, Kongres AS Murka: 'Serangan Tanpa Izin'
Serangan yang dilancarkan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump yang menargetkan 3 situs nuklir penting Iran dikecam Anggota Kongres dari Partai Demokrat, Ro Khanna.
Ia bahkan mendesak Kongres AS untuk bersidang untuk memberikan suara atas rancangan undang-undang yang menegaskan hak eksklusif Kongres untuk menyatakan perang.
"Trump menyerang Iran tanpa otorisasi apa pun dari Kongres," kata Khanna dalam sebuah unggahan di media sosial mengutip Aljazeera, Minggu 22 Juni 2025.
Khanna mengemukakan bahwa sudah saat Anggota Kongres bersuara terkait kewenangan perang untuk mencegah negara Paman Sam tersebut terseret dalam peran di Timur Tengah tersebut.
"Kita perlu segera kembali ke Washington DC dan memberikan suara atas Resolusi Kewenangan Perang (War Powers Resolution) yang diajukan oleh saya dan Perwakilan Thomas Massie, untuk mencegah Amerika terseret ke dalam perang tak berujung lainnya di Timur Tengah," katanya.
Sebelumnya diberitakan, babak baru Perang Iran-Israel kini memasuki babak baru, Pasalnya, Amerika Serikat kini menceburkan diri mereka dalam ketegangan eskalasi perang yang pecah di Timur Tengah tersebut.
Presiden Amerika Serikat Donald J Trump dengan bangganya mengklaim bahwa pesawat tempur mereka berhasil membom 3 situs nuklir di Iran. Pernyataan tersebut disampaikan Trump melalui media sosial X
"Kami telah menyelesaikan serangan yang sangat sukses terhadap tiga lokasi nuklir di Iran, termasuk Fordow, Natanz, dan Esfahan," kata Trump seperti dilihat pada Minggu 22 Juni 2025.
Masih dalam cuitannya di akun X, Trump mengemukakan bahwa jet tempur AS sudah keluar dari wilayah Iran dengan selamat usai menjatuhkan bom di situs nuklir utama yang berada di Fordow. Pesawat tempur yang memuat bom tersebut, kini dalam perjalanan pulang.
"Semua pesawat kini berada di luar wilayah udara Iran. Muatan penuh BOM dijatuhkan di lokasi utama, Fordow. Semua pesawat dalam perjalanan pulang dengan selamat," tuturnya.
Presiden Trump kemudian memberikan ucapan selamat kepada militer AS. Bahkan, Trump menyampaikan ucapan selamat kepada prajurit Amerika Serikat yang berhasil mengemban tugas tersebut.
Trump memuji mereka sebagai prajurit pemberani di dunia yang berhasil melakukan misi tersebut.
"Selamat kepada prajurit Amerika kita yang hebat."

"Tidak ada militer lain di dunia yang dapat melakukan ini. Sekarang waktunya untuk perdamaian! Terima kasih atas perhatiannya terhadap masalah ini," katanya.
Ancaman Netanyahu Serang Iran
Beberapa hari sebelumnya, Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, telah mengancam akan melancarkan serangan skala besar terhadap Iran.
Pernyataan itu disampaikan dengan dalih untuk menghancurkan fasilitas-fasilitas yang diduga menjadi bagian dari program nuklir negara tersebut.
Sementara, Donald Trump yang dikenal memiliki hubungan erat dengan Israel menunjukkan dukungan tanpa syarat terhadap langkah militer yang direncanakan oleh Tel Aviv.
Presiden AS Donald Trump, pada Jumat 20 Juni 2025, sempat ragu untuk ikut campur tangan dalam menghentikan serangan Israel terhadap Iran, di tengah meningkatnya konflik antara kedua negara.
Trump memperingatkan bahwa Teheran memiliki 'waktu maksimum' dua minggu untuk menyelesaikan negosiasi, sebelum ia mempertimbangkan tindakan lebih lanjut dari pihak AS.
Sementara itu, Pemimpin Iran Ali Khamenei kembali menyampaikan peringatan sebelumnya kepada negeri Paman Sam tersebut.
Melalui akun telegram, Pemimpin tertinggi Iran membagikan ulang pesan yang mengatakan apabila AS memasuki konflik Iran-Israel, maka hal tersebut akan merugikan dirinya sendiri.
"Kerusakan yang akan dideritanya akan jauh lebih besar daripada kerugian apa pun yang akan dialami Iran," kata Khamenei dalam video tersebut.
Tag: #donald #trump #bombardir #situs #nuklir #iran #kongres #murka #serangan #tanpa #izin