Agensi Berita Terkemuka Amerika Diduga Terapkan Standar Ganda dalam Meliput Konflik Israel-Palestina
demonstrasi di depan kantor agensi New York Times karena standar ganda mereka pada perang Israel-Palestina/MEMO
14:30
26 Januari 2024

Agensi Berita Terkemuka Amerika Diduga Terapkan Standar Ganda dalam Meliput Konflik Israel-Palestina

– Keberpihakan Amerika tidak hanya ditunjukkan oleh Pemerintahnya saja, namun beberapa agensi berita negara tersebut diduga lakukan hal yang sama dalam konflik Israel Palestina.

Rumor standar ganda agensi berita terkemuka Amerika ini muncul karena seringnya berita terkait konflik Palestina-Israel dimuat secara bias bahkan cenderung memihak Israel.

Dilansir dari MEMO (26/1), Sebuah analisis The Intercept yang dilaporkan oleh agensi Anadolu memperlihatkan bahwa surat kabar terkemuka Amerika telah menerapkan standar ganda dalam liputan mereka mengenai konflik Gaza.

The Intercept memperlihatkan bahwa hasil analisis itu menunjukkan bahwa, sebagian besar liputan surat kabar Amerika itu diduga menunjukkan dukungan mereka terhadap Israel.

Menurut laporan tanggal 9 Januari oleh agensi berita The Intercept yang berbasis di AS, surat kabar terkemuka, seperti New York Times, Washington Post dan Los Angeles Times telah menerbitkan berita yang bias terhadap warga Palestina selama serangan Israel terhadap Gaza.

The Intercept mengatakan bahwa, menurut analisis Intercept terhadap liputan media besar amerika seperti liputan The New York Times, Washington Post, dan Los Angeles Times mengenai perang Israel di Gaza menunjukkan bias yang konsisten terhadap warga Palestina.

Meskipun 14.800 warga Palestina, termasuk lebih dari 6.000 anak-anak, tewas dalam enam minggu pertama konflik, surat kabar terkemuka tersebut Amerika tetap menjalin hubungan dekat dengan pernyataan Israel.

Dalam analisis bias yang dilakukan media berita terkemuka Amerika itu lebih dari 1.000 artikel mengenai serangan Israel di Gaza diperiksa, dan beberapa kata kunci serta konteks penggunaannya dihitung.

Surat kabar-surat kabar besar secara tidak proporsional menekankan kematian orang Israel dalam konflik tersebut dan menggunakan bahasa yang emosional untuk menggambarkan pembunuhan pada orang Israel.

Di New York Times, Washington Post, dan Los Angeles Times, kata ‘Israeli’ (orang Israel) atau ‘Israel’ lebih banyak muncul dibandingkan ‘Palestina’ atau variasinya, bahkan ketika angka kematian di pihak Palestina jauh lebih besar dibandingkan angka kematian di pihak Israel.

Laporan itu menyebutkan, untuk setiap dua kematian warga Palestina, ada satu orang Palestina yang disebutkan. Untuk setiap kematian orang Israel, orang Israel disebutkan delapan kali, atau 16 kali lebih banyak per kematian dibandingkan orang Palestina.

Selain itu, istilah-istilah yang sangat emosional untuk pembunuhan warga sipil seperti ‘pembunuhan’, ‘pembantaian’, dan ‘mengerikan’ hampir secara eksklusif diperuntukkan bagi orang Israel yang dibunuh oleh orang Palestina.

Hanya dua berita utama dari lebih dari 1.100 artikel dalam penelitian ini yang menyebutkan ‘anak-anak’ terkait dengan anak-anak Gaza.

Analisis The Intercept menambahkan “Meskipun perang Israel di Gaza mungkin merupakan perang paling mematikan bagi anak-anak dalam sejarah modern, hanya ada sedikit penyebutan kata ‘anak-anak’ dalam berita utama,”.

Laporan tersebut menggarisbawahi bahwa liputan yang bias di surat kabar besar dan televisi arus utama dapat mempengaruhi persepsi umum tentang perang dan mengarahkan audiens pada pandangan yang menyimpang tentang konflik tersebut.

Ketegangan meningkat tinggi di Tepi Barat sejak Israel melancarkan serangan militer mematikan terhadap Jalur Gaza menyusul serangan lintas batas yang dilakukan kelompok Perlawanan Palestina, Hamas, yang menurut Israel menewaskan 1.200 orang.

Namun, sejak saat itu, Haaretz (surat kabar Israel) mengungkap bahwa helikopter dan tank tentara Israel, telah membunuh banyak dari 1.139 tentara dan warga sipil yang diklaim oleh Israel telah dibunuh oleh Perlawanan Palestina.

Setidaknya 25.700 warga Palestina telah terbunuh, sebagian besar perempuan dan anak-anak, dan lebih dari 63.740 orang terluka, menurut otoritas kesehatan Palestina.

Editor: Hanny Suwin

Tag:  #agensi #berita #terkemuka #amerika #diduga #terapkan #standar #ganda #dalam #meliput #konflik #israel #palestina

KOMENTAR