Tingkatkan Peluang Kehamilan dengan Alat Tes Identifikasi Jumlah Kromosom pada Embrio
Guna mengidentifikasi jumlah kromosom pada embrio sehingga meningkatkan peluang kehamilan pada pasien yang menjalankan proses fertilisasi in vitro (IVF), diluncurkan alat Preimplantation Genetic Testing for Aneuploidies (PGTA). PGTA juga dapat menurunkan risiko keguguran. 
00:10
8 Agustus 2024

Tingkatkan Peluang Kehamilan dengan Alat Tes Identifikasi Jumlah Kromosom pada Embrio

– Guna mengidentifikasi jumlah kromosom pada embrio sehingga meningkatkan peluang kehamilan pada pasien yang menjalankan proses fertilisasi in vitro (IVF), diluncurkan alat Preimplantation Genetic Testing for Aneuploidies (PGTA). PGTA juga dapat menurunkan risiko keguguran.

PGTA test sudah hadir di lebih dari 45 negara dan 600 institusi medis. PGTA test juga bagian dari transfer pengetahuan ilmu genomika reproduktif dengan menggunakan teknologi terkini.

Studi dari The Lancet menyatakan bahwa tingkat fertilitas dunia diprediksi akan menurun. Diperkirakan 155 dari 204 negara (76 persen) akan memiliki tingkat kesuburan di bawah tingkat penggantian populasi pada 2050. Di Indonesia, tercatat lebih dari 7.000 siklus bayi tabung di Indonesia pada tahun 2016 dengan angka keberhasilan sebesar 28%.

CEO Bumame, James Wihardja mengatakan PGTA Test tersebut merupakan produk kolaborasi dengan Naleya Genomik Indonesia (NGI).

Sebelumnya Bumame juga menjadikan layanan NIFTY sebagai tes Non-invasive Prenatal Testing (NIPT) nomor satu di Indonesia dalam kurun waktu 10 bulan sejak perilisan, Bumame melanjutkan kerja sama dengan NGI untuk menghadirkan teknologi canggih PGTA.

“Kolaborasi ini merupakan langkah revolusioner dalam memperluas penawaran pemeriksaan genetik untuk sistem reproduktif di Indonesia. Kami terus berusaha untuk meningkatkan aksesibilitas dan menghadirkan layanan kesehatan mutakhir dengan kualitas terbaik bagi seluruh rakyat Indonesia,” ujar James Wihardja, Rabu (7/8/2024).

Ada dua jenis layanan skrining kromosom embrio yang bisa dilakukan yaitu PGTA Core dan PGTA Plus.

Melalui penggabungan teknologi amplifikasi genom utuh (Whole Genome Amplification) dan preparasi pustaka (Library Preparation), proses pemeriksaan dianalisis dengan bioinformatika otomatis sehingga akurasi hasil atau sensitivitas mencapai >98% dan spesifisitas sebesar 100%.

"Seluruh pengerjaan sampel diproses secara lokal untuk mengembangkan kualitas SDM analis laboratorium genomik di Indonesia," tambah James.

Kabar baik lainnya adalah tes PGTA Plus yang sebelumnya belum tersedia di Indonesia, kini bisa diakses oleh masyarakat dengan biaya yang lebih terjangkau. Bumame mengundang seluruh klinik IVF di Indonesia untuk turut serta dalam langkah besar ini, demi memajukan layanan kesehatan nasional.

"Dengan teknologi terdepan, Bumame yakin dapat membawa perubahan signifikan dalam peningkatan kehamilan sehat, serta kemajuan bidang fertilitas dan genomika reproduktif di Indonesia," pungkas James.

Editor: Acos Abdul Qodir

Tag:  #tingkatkan #peluang #kehamilan #dengan #alat #identifikasi #jumlah #kromosom #pada #embrio

KOMENTAR