Simak Perbedaan Suplemen Vitamin D3 5000 IU dengan 1000 IU yang Digunakan Untuk Infeksi Pernapasan dan Kekebalan Tubuh
Perbedaan suplemen vitamin D3 5000 IU dengan 1000 IU (Pixel)
06:48
9 Maret 2024

Simak Perbedaan Suplemen Vitamin D3 5000 IU dengan 1000 IU yang Digunakan Untuk Infeksi Pernapasan dan Kekebalan Tubuh

 

 

Kekurangan vitamin D sering dikaitkan dengan penyakit pernapasan, hal ini terjadi saat kasus virus Corona waktu itu berstatus sebagai bencana global.

Hal ini banyak menarik para peneliti apakah mengkonsumsi vitamin D dapat mencegah penyakit pernapasan?

Untuk diketahui, vitamin D memiliki manfaat bagi tubuh, salah satunya vitamin D3. Vitamin D3 ini dapat diperoleh dari berbagai suplemen yang ada di apotik terdekat.

Suplemen vitamin D3 memberikan efek yang menguntungkan bagi tubuh, jika dikonsumsi rutin.

Selain itu, suplemen D3 ini diyakini dapat meningkatkan kekebalan tubuh seseorang dengan mengkonsumsinya setiap hari.

Manfaat yang diberikan oleh vitamin D3 ini menurut penelitian dari National Library of Medicine yang dikutip oleh JawaPos.com, Sabtu (9/3), tak hanya pada kekebalan tubuh saja, melainkan dapat menyembuhkan infeksi pernapasan yang disebabkan oleh virus.

Suplemen vitamin D3 yang dapat menyembuhkan infeksi pernapasan dan meningkatkan kekebalan tubuh itu diantaranya suplemen vitamin D3 5000 IU dan 1000 UI. Uji coba kedua suplemen itu dilakukan pada saat COVID-19 oleh peneliti dari NLM.

Sebanyak 77 responden, diantaranya 57 pasien rawat inap dari KFMC dan 20 pasien lain rawat jalan dari KSH. Sebanyak 69 pasien COVID-19 (33 laki-laki dan 36 perempuan) (rata-rata BMI atau Body Mass Index 30,7 kg/m 2 ± 7,8).

Uji coba dilakukan pada dua kelompok pasien. Pertama kelompok pasien yang mengkonsumsi 5000 UI diberikan Ultra-D ( 5000 IU yang mengandung 125 µg cholecalciferol) dan pasien kedua kelompok yang mengonsumsi 1000 UI diberikan Vita-D (1000 IU yang mengandung 25 µg cholecalciferol).

Dari uji coba ini, diamati bahwa 5000 IU vitamin D3 oral yang diminum setiap hari selama 2 minggu dapat mengurangi waktu pemulihan batuk dan ageusia (lidah tidak ada rasa) secara signifikan, dan hal ini signifikan secara klinis dibandingkan dengan mereka yang mengkonsumsi dosis standar vitamin D.

Penelitian ini dilakukan pertama kali secara global dan pertama di Timur Tengah dengan menggunakan vitamin D sebagai terapi tambahan jangka pendek dalam memperbaiki gejala Covid-10 ringan hingga sedang waktu itu.

Temuan ini menambah semakin banyak bukti mengenai efek menguntungkan dari suplementasi vitamin D terhadap penyakit saluran pernapasan, terutama pada mereka yang kadarnya di bawah optimal.

***

Editor: Novia Tri Astuti

Tag:  #simak #perbedaan #suplemen #vitamin #5000 #dengan #1000 #yang #digunakan #untuk #infeksi #pernapasan #kekebalan #tubuh

KOMENTAR