Peringati Hari Prematur Sedunia 2025, RSCM dan Nestle Dorong Perawatan Optimal Bayi Prematur
Dalam memperingati Hari Prematur Sedunia pada 17 November 2025, Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) bersama Nestle Indonesia menggelar seminar nasional bertajuk From Fragile Beginnings to Strong Futures Advancing Nutrition for Premature Infants. Seminar Nasional yang diadakan hybrid ini turut diikuti sebanyak 2.000 tenaga kesehatan lintas profesi mulai dari dokter anak, perawat hingga ahli gizi dari 200 rumah sakit di Jakarta, Bali, Yogyakarta, Bandung, Semarang, Surabaya, Medan, Pal
14:36
19 Desember 2025

Peringati Hari Prematur Sedunia 2025, RSCM dan Nestle Dorong Perawatan Optimal Bayi Prematur

 

Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) bersama Nestle Indonesia menggelar seminar nasional bertajuk “From Fragile Beginnings to Strong Futures: Advancing Nutrition for Premature Infants” dalam rangka memperingati Hari Prematur Sedunia pada Rabu (17/12/2025).

Mengusung filosofi “Force for Good”, Nestle menegaskan komitmennya mendukung kesehatan sejak awal kehidupan melalui edukasi berkelanjutan dan kolaborasi dengan rumah sakit, termasuk unit perawatan intensif neonatal (NICU) di berbagai daerah.

Seminar yang diselenggarakan secara hybrid itu diikuti sekitar 2.000 tenaga kesehatan lintas profesi, mulai dari dokter anak, perawat, hingga ahli gizi, dari lebih dari 200 rumah sakit di berbagai daerah, seperti Jakarta, Bali, Yogyakarta, Bandung, Semarang, Surabaya, Medan, Palembang, Aceh, dan Papua.

Kegiatan itu bertujuan meningkatkan kapasitas tenaga kesehatan dalam merawat bayi prematur, khususnya dari aspek perawatan medis dan pemenuhan gizi sejak awal kehidupan.

Secara global, kelahiran prematur masih menjadi penyebab utama kematian anak di bawah usia lima tahun.

Data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menunjukkan bahwa setiap tahun, sekitar 15 juta bayi lahir prematur di dunia dan lebih dari satu juta di antaranya meninggal akibat komplikasi yang sebenarnya dapat dicegah.

Indonesia sendiri menempati peringkat kelima tertinggi secara global dengan estimasi 675.700 bayi lahir prematur setiap tahun.

Profil Kesehatan Indonesia 2024 mencatat sekitar 26,4 persen kematian bayi terjadi pada masa neonatal (0–28 hari) dan 22,5 persen pada masa post-neonatal (29 hari–11 bulan). Prematuritas dan bayi berat lahir rendah (BBLR) menjadi penyebab utama tingginya angka kematian tersebut.

Angka tersebut, menurut para pemangku kepentingan, mencerminkan urgensi penguatan layanan neonatal dan peran tenaga kesehatan dalam memberikan awal kehidupan terbaik bagi bayi yang lahir sebelum waktunya.

Penguatan peran tenaga kesehatan dan gizi sejak dini

Direktur Utama RSCM dr Supriyanto, SpB, FINACS, MKes, menyatakan bahwa kolaborasi itu menjadi langkah penting dalam memperkuat layanan bagi bayi prematur di Indonesia.

“Peningkatan pengetahuan tenaga kesehatan, edukasi yang lebih luas, serta dukungan nyata, seperti program Little Bundle of Hope yang dihadirkan Nestle, dapat membantu memastikan bayi prematur memperoleh kesempatan tumbuh dan berkembang secara optimal,” ujar dr Supriyanto dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Kamis (18/12/2025).

Kolaborasi itu, lanjutnya, menjadi pengingat bahwa menjaga kehidupan sejak detik pertama adalah wujud kepedulian kita terhadap masa depan anak-anak Indonesia.

Seminar nasional From Fragile Beginnings to Strong Futures Advancing Nutrition for Premature Infants digelar secara hybrid untuk meningkatkan kapasitas tenaga kesehatan dalam merawat bayi prematur dan BBLR. Acara ini menghadirkan Spesialis Anak dan Neonatologi RSCM Prof Dr dr Rinawati Rohsiswatmo, SpA, SubspNeo (kedua kanan) dan Ahli Tumbuh Kembang Pediatri RSCM Dr dr Bernie Endyarni Medise, SpA (K), MPH (kedua kiri) yang membahas pentingnya perawatan dan gizi optimal sejak hari pertama kehidupan. Arumi Bachsin, aktris sekaligus ibu, turut berbagi pengalaman sebagai ibu dari bayi prematur dengan harapan dapat memberi semangat bagi orangtua lainnyaNestle Indonesia Seminar nasional From Fragile Beginnings to Strong Futures Advancing Nutrition for Premature Infants digelar secara hybrid untuk meningkatkan kapasitas tenaga kesehatan dalam merawat bayi prematur dan BBLR. Acara ini menghadirkan Spesialis Anak dan Neonatologi RSCM Prof Dr dr Rinawati Rohsiswatmo, SpA, SubspNeo (kedua kanan) dan Ahli Tumbuh Kembang Pediatri RSCM Dr dr Bernie Endyarni Medise, SpA (K), MPH (kedua kiri) yang membahas pentingnya perawatan dan gizi optimal sejak hari pertama kehidupan. Arumi Bachsin, aktris sekaligus ibu, turut berbagi pengalaman sebagai ibu dari bayi prematur dengan harapan dapat memberi semangat bagi orangtua lainnya

Seminar itu menghadirkan sejumlah pakar neonatologi dan tumbuh kembang anak. Salah satunya adalah Prof Dr dr Rinawati Rohsiswatmo, SpA, SubspNeo. Ia menekankan bahwa perawatan bayi prematur tidak hanya berfokus pada kelangsungan hidup, tetapi juga kualitas tumbuh kembang jangka panjang.

Menurutnya, asupan gizi yang tepat sejak hari pertama kehidupan menjadi faktor penentu. Adapun air susu ibu (ASI) tetap menjadi sumber gizi utama bagi bayi prematur dan dapat ditambahkan pelengkap gizi ASI (human milk fortifier) untuk memenuhi kebutuhan nutrisi.

“Jika ASI tidak tersedia, pilihan seperti ASI donor atau pangan olahan untuk keperluan medis khusus dapat dipertimbangkan dengan dasar uji klinis dan publikasi ilmiah,” ucap dr Rinawati.

Category Marketing Manager Lactogrow Vera N Gozali mengatakan, dalam memperingati Hari Prematur Sedunia, pihaknya memberikan penghormatan kepada para tenaga kesehatan profesional yang mendedikasikan diri untuk merawat bayi prematur.

Melalui setiap tindakan, mereka berupaya menghadirkan hal yang esensial, yakni jaminan atas perawatan terbaik yang dapat diberikan.

Berkat komitmen tersebut, bayi prematur memperoleh kesempatan untuk berjuang sejak awal kehidupan, sedangkan keluarga mendapatkan dukungan yang optimal.

“Nestle percaya bahwa tenaga kesehatan memiliki peran penting dalam menghadirkan harapan bagi bayi prematur di Indonesia. Melalui kolaborasi ini, kami ingin memperkuat kapasitas tenaga kesehatan dalam memberikan perawatan dan pendampingan terbaik bagi bayi-bayi prematur yang membutuhkan perhatian khusus,” ujar Vera.

Menurutnya, setiap langkah kecil yang mereka lakukan memiliki arti besar bagi masa depan generasi yang lebih sehat dan tangguh.

Pendekatan holistik

Peringatan Hari Prematur Sedunia 2025 juga menyoroti pendekatan holistik dalam perawatan bayi prematur dan BBLR, termasuk peran keluarga. Hal ini disampaikan dr Bernie Endyarni Medise, SpA(K).

“Selain aspek medis, dukungan emosional keluarga, stimulasi, dan edukasi berkelanjutan kepada orangtua dinilai krusial agar tumbuh kembang anak berjalan optimal,” ucap dr Bernie.

Dalam sesi berbagi inspirasi, Arumi Bachsin turut menceritakan pengalamannya mendampingi anak yang lahir prematur. Ia menggambarkan perjuangan memberikan ASI eksklusif, tantangan menyusui, dan pentingnya dukungan tenaga kesehatan dalam melewati masa-masa penuh kecemasan tersebut.

Menurutnya, menjadi ibu dari bayi prematur adalah perjalanan yang penuh tantangan dan emosi. Setiap detik terasa berharga, tetapi juga dipenuhi kekhawatiran. Oleh sebab itu, memberikan ASI eksklusif menjadi prioritas utama, meski tidak selalu mudah.

“Bayi prematur sering kali mengalami kesulitan menyusu sehingga saya harus memompa ASI dan memberikannya sedikit demi sedikit. Setiap tetes terasa seperti harapan baru bagi masa depan yang lebih baik,” tutur Arumi.

Ia menambahkan, dukungan dari dokter dan tenaga kesehatan menjadi kekuatan penting selama proses tersebut. Di balik rasa cemas dan lelah, terdapat momen-momen kecil yang begitu berharga, mulai dari senyuman pertama, berat badan yang bertambah, hingga tatapan mata yang penuh kasih.

Sebagai simbol kasih dan dedikasi yang merepresentasikan kehangatan dan kedekatan ibu dan bayi, sebanyak 200 rumah sakit menerima Little Bundle of Hope, berisi baju kanguru dan Booklet Grafik Fenton sebagai simbol kasih dan dedikasi dalam mendukung penerapan metode Kangaroo Care, yang membantu menjaga kehangatan dan kedekatan antara ibu dan bayi.Nestle Indonesia Sebagai simbol kasih dan dedikasi yang merepresentasikan kehangatan dan kedekatan ibu dan bayi, sebanyak 200 rumah sakit menerima Little Bundle of Hope, berisi baju kanguru dan Booklet Grafik Fenton sebagai simbol kasih dan dedikasi dalam mendukung penerapan metode Kangaroo Care, yang membantu menjaga kehangatan dan kedekatan antara ibu dan bayi.

Untuk diketahui, sebagai bagian dari peringatan Hari Prematur Sedunia 2025, sebanyak 200 rumah sakit menerima paket Little Bundle of Hope yang berisi baju kanguru dan Booklet Grafik Fenton guna mendukung penerapan metode Kangaroo Care.

Metode tersebut dikenal efektif menjaga kehangatan, meningkatkan ikatan ibu dan bayi, serta mendukung stabilitas kondisi bayi prematur.

Melalui rangkaian kegiatan itu, Nestle Indonesia menegaskan komitmennya untuk berkontribusi dalam peningkatan kapasitas tenaga kesehatan serta mendukung upaya pemerintah menurunkan angka kematian bayi.

Sejalan dengan tema global “Your Commitment, Their Hope”, kolaborasi lintas sektor itu diharapkan dapat menghadirkan harapan baru bagi masa depan bayi-bayi prematur Indonesia.

Tag:  #peringati #hari #prematur #sedunia #2025 #rscm #nestle #dorong #perawatan #optimal #bayi #prematur

KOMENTAR