Bayi Sehat yang Lahir Cukup Bulan Tetap Rentan Terinfeksi RSV, Ini Kata Dokter
Bayi berada pada fase paling rentan terhadap Respiratory Syncytial Virus (RSV) pada enam bulan pertama kehidupan. Mengapa?(Dok. Unsplash/Aditya Romansa)
15:48
19 November 2025

Bayi Sehat yang Lahir Cukup Bulan Tetap Rentan Terinfeksi RSV, Ini Kata Dokter

- Respiratory Syncytial Virus (RSV) adalah salah satu virus yang paling sering menginfeksi bayi. Virus ini tidak hanya menyerang bayi dengan kondisi tertentu, tapi juga bayi sehat, lahir cukup bulan, dan tanpa komorbid.

Dalam penjelasannya, dr. Amarylis Febrina Choirin Nisa Fathoni, SpOG., IBCLC., mengatakan, fase paling rentan terjadi pada bulan-bulan pertama kehidupan. 

“Kalau vaksin bayi, ini memang proteksinya di tiga sampai enam bulan pertama,” ujar dr. Nisa dalam acara Sahabat Peduli Journalist Club Edisi 2 dari Pfizer Indonesia bertajuk “RSV: Risiko dan Perlindungan untuk Bayi Melalui Imunisasi Ibu Hamil” di Jakarta Selatan, Selasa (18/11/2025).

Mengapa bayi rentan RSV pada enam bulan pertama?

dr. Amarylis Febrina Choirin Nisa Fathoni, SpOG., dalam acara Sahabat Peduli Journalist Club Edisi 2 dari Pfizer Indonesia bertajuk ?RSV: Risiko dan Perlindungan untuk Bayi Melalui Imunisasi Ibu Hamil, di Jakarta Selatan, Selasa (18/11/2025).KOMPAS.com/Aliyah Shifa Rifai dr. Amarylis Febrina Choirin Nisa Fathoni, SpOG., dalam acara Sahabat Peduli Journalist Club Edisi 2 dari Pfizer Indonesia bertajuk ?RSV: Risiko dan Perlindungan untuk Bayi Melalui Imunisasi Ibu Hamil, di Jakarta Selatan, Selasa (18/11/2025).

Pada usia kehidupan pertama bayi, sistem kekebalannya belum bekerja optimal. Tubuh belum mampu menghasilkan antibodi yang cukup untuk melawan virus secara mandiri.

Oleh sebab itu, infeksi apa pun, termasuk RSV, lebih mudah berkembang dan menimbulkan gejala yang lebih berat.

Di samping itu, dr. Nisa juga menjelaskan bahwa risiko RSV tidak berkaitan langsung dengan kesehatan ibu selama kehamilan. Virus ini dapat menyerang bayi, meskipun lahir ibu yang sehat ketika masa kehamilan.

"Jadi RSV itu kebanyakan di bayi-bayi yang ibu hamil yang sehat. Ibu hamil yang tidak hipertensi, tidak diabetes, itu bisa kena," kata dr. Nisa.

“Bukan yang hamilnya tertatih-tatih atau ada masalah gitu. Enggak. Yang sehat-sehat aja bisa kena. Full term, tanpa komorbid pun bisa. Misalnya, ibunya dulu pernah batuk, pilek, flu pada saat hamil tidak? Sehat-sehat saja,” tambahnya.

Berapa lama vaksin RSV memberikan perlindungan?

Bayi berada pada fase paling rentan terhadap Respiratory Syncytial Virus (RSV) pada enam bulan pertama kehidupan. Mengapa?Freepik/KamranAydinov Bayi berada pada fase paling rentan terhadap Respiratory Syncytial Virus (RSV) pada enam bulan pertama kehidupan. Mengapa?

Perlindungan dari vaksin maternal diberikan melalui antibodi ibu yang masuk ke tubuh bayi. Durasi perlindungan paling kuat sekitar tiga sampai enam bulan pertama, periode ketika bayi paling membutuhkan dukungan imun tambahan.

Setelah usia tersebut, tubuh bayi mulai mampu membentuk antibodi sendiri.

“Jadi sampai lima tahun itu dia masih melindungi. Kalau sudah dua sampai lima tahun, antibodinya sudah naik secara signifikan,” jelas dr. Nisa. 

Dengan kata lain, seiring pertumbuhan, risiko berat akibat RSV akan menurun. Kekuatan imun anak akan terus berkembang seiring bertambahnya usia. 

Ia menekankan bahwa perlindungan hingga usia dua hingga lima tahun tidak hanya berasal dari antibodi vaksin maternal, tapi juga dari proses pematangan sistem imun anak itu sendiri.

Pada periode tersebut, tubuh anak sudah jauh lebih mampu menghasilkan antibodi dan merespons infeksi, sehingga kemungkinan mengalami infeksi RSV yang berat menjadi lebih rendah.

Bagaimana vaksin RSV untuk ibu hamil dan bayi bekerja?

Bayi berada pada fase paling rentan terhadap Respiratory Syncytial Virus (RSV) pada enam bulan pertama kehidupan. Mengapa?Freepik/freepic.diller Bayi berada pada fase paling rentan terhadap Respiratory Syncytial Virus (RSV) pada enam bulan pertama kehidupan. Mengapa?

Vaksin ini diberikan pada ibu hamil, bukan pada bayi. Adapun dr. Nisa menyarankan ibu hamil untuk melakukan vaksinasi RSV pada usia kehamilan 28 hingga 36 minggu, tujuannya untuk membentuk antibodi RSV pada ibu, yang kemudian ditransfer ke bayi.

“Yang namanya vaksin maternal itu ibunya yang diinjeksi. Ibu akan membentuk antibodi spesifik untuk RSV ini,” tutur dr. Nisa.

Setelah terbentuk, antibodi ibu akan mengalir dalam darah dan menembus plasenta.

“Antibodi ini bisa menembus plasenta dan akhirnya sampai ke bayi dari aliran darah tadi. Jadi bayinya pun terlindungi dari vaksin RSV,” tambahnya.

Proses ini menghasilkan perlindungan pasif yang langsung bekerja sejak bayi lahir, sebelum sistem imunnya siap bekerja sendiri.

Tag:  #bayi #sehat #yang #lahir #cukup #bulan #tetap #rentan #terinfeksi #kata #dokter

KOMENTAR