Siwak: Sejarah, Manfaat, dan Cara Penggunaannya untuk Perawatan Gigi Alami
Siwak, sebatang ranting yang digunakan untuk perawatan gigi dan memiliki sejumlah aspek kesehatan (Dok. Weluxia)
06:00
19 November 2025

Siwak: Sejarah, Manfaat, dan Cara Penggunaannya untuk Perawatan Gigi Alami

 - Dari zaman kuno hingga era modern, penggunaan siwak atau miswak telah menjadi bagian dari tradisi kebersihan mulut yang kaya makna. Bukan sekadar alat untuk menyikat gigi, siwak mencerminkan nilai budaya, spiritualitas, dan hubungan manusia dengan alam. Seiring meningkatnya minat terhadap pengobatan alami, siwak kembali mendapat perhatian sebagai alternatif alami untuk menjaga kesehatan mulut.

Dikutip dari Ask Ayurveda, siwak bukan sekadar sebatang ranting, melainkan sebuah praktik kebersihan yang telah berlangsung sejak ribuan tahun lalu. Alat pembersih gigi alami ini berasal dari tanaman Salvadora persica, semak gurun yang tumbuh di wilayah kering seperti Timur Tengah, Asia Selatan, dan Afrika. 

Lebih dari fungsi kebersihan, siwak juga memiliki makna budaya dan religius. Dalam tradisi Islam, penggunaan siwak sangat dianjurkan oleh Nabi Muhammad, sehingga bagi banyak Muslim, praktik ini menjadi bagian dari sunnah dan simbol kesederhanaan serta hidup bersih. Di berbagai budaya lain, siwak dipandang sebagai wujud kedekatan dengan alam dan cara hidup yang menjaga kesehatan secara natural.

Tanaman Siwak dan Sifat Alaminya

Secara sederhana, siwak adalah potongan batang atau akar dari pohon Salvadora persica. Kulit luarnya dikupas untuk menampilkan serat yang kemudian berfungsi sebagai bulu sikat alami. Berbeda dengan sikat gigi plastik, siwak mengandung minyak alami, fluoride, serta senyawa antiseptik yang dapat membantu menghambat pertumbuhan bakteri. Keunikan sifat pohon ini menjadikan siwak lebih dari sekadar ranting, melainkan alat perawatan mulut alami yang telah terbukti kualitasnya sejak zaman kuno.

Manfaat Siwak bagi Kesehatan Mulut

Dikutip dari National Institute of Health, sejumlah penelitian ilmiah menunjukkan bahwa siwak (Salvadora persica) memiliki beragam khasiat, mulai dari sifat antibakteri, anti-jamur, anti-virus, hingga kemampuan mencegah karies dan plak. Sejumlah studi juga melaporkan bahwa siwak mengandung efek antioksidan, pereda nyeri, serta anti-inflamasi. 

Selain itu, penggunaan siwak terbukti memberikan dampak langsung pada komposisi saliva. Beberapa penelitian klinis bahkan menegaskan bahwa efektivitas pembersihan mekanis dan kimiawi dari siwak dapat menyamai, bahkan dalam beberapa kasus melampaui, kinerja sikat gigi modern. 

Cara Menggunakan Siwak dengan Benar

Dilansir dari Listerine Middle East, penggunaan siwak memerlukan langkah yang tepat agar hasilnya optimal. Pertama, ujung batang siwak dipotong sekitar setengah inci untuk membuka seratnya. Kemudian, bagian tersebut dikunyah perlahan hingga membentuk bulu sikat alami. Ujung serat yang telah terbuka biasanya direndam dalam air atau air mawar agar lebih lembut. 

Cara memegang siwak juga penting, secara tradisional, jari kelingking diletakkan di bagian bawah, ibu jari menopang area dekat serat, sementara jari lainnya berada di atas batang. Saat menyikat, gerakan dilakukan perlahan ke atas dan bawah secara lembut. Untuk menjaga kebersihan, serat yang telah menua harus dipotong setiap beberapa hari agar tetap layak pakai.

Editor: Candra Mega Sari

Tag:  #siwak #sejarah #manfaat #cara #penggunaannya #untuk #perawatan #gigi #alami

KOMENTAR