Komisi XI Bakal Panggil Menkeu Purbaya, Cari Solusi Adil untuk Penjual Thrifting
Komisi XI DPR RI akan memanggil Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa untuk mencari solusi yang adil terkait penyetoran impor dan penjualan pakaian bekas (thrifting).
Rencana ini dimatangkan usai Badan Aspirasi Masyarakat (BAM) DPR RI mendengar masukan dan keluhan dari pedagang thrifting dalam rapat yang digelar di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat pada Rabu (19/11/2025).
"Jadi, tanggapan-tanggapan tadi (dari Asosiasi Pedagang Thrifting) Insha Allah kami terima. Kami nanti akan minta disposisi dari Ketua BAM, Pak Aher, untuk menyampaikan surat ke Komisi XI," kata Anggota Komisi XI DPR RI Thoriq Majiddanor, Rabu.
"Untuk segera kita tindak lanjuti dengan mitra kami, khususnya dari Kementerian Keuangan, untuk kita mencari cara, solusi terbaik," imbuhnya.
Ia menyampaikan, mencari solusi terbaik diperlukan ketika para pedagang yang notabene juga Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) kesulitan imbas kebijakan tersebut, ditambah anggapan bahwa thrifting menjadi ancaman.
Padahal, seturut data Kementerian UMKM, barang-barang thrifting yang masuk ke Indonesia mencapai 3.600 ton dari total 28.000 kontainer yang memuat 784.000 ton tekstil impor ilegal.
Artinya, porsi barang thrifting yang dianggap musuh utama UMKM hanya 0,5 persen dari total impor tekstil ilegal.
"Karena memang kita lihat dari data-data yang disampaikan Bang Adian (Napitupulu, Wakil Ketua BAM DPR RI) tadi, thrifting ini bukan menjadi sebuah ancaman utama, tetapi barang-barang impor yang lain juga tidak hanya barang bekas, tapi barang baru juga turut mendominasi," ucap Thoriq.
Ia tidak memungkiri, ratusan juta ton impor tekstil ilegal akan menjadi ancaman yang cukup serius bagi kelangsungan industri tekstil dalam negeri.
Adapun solusinya, baru akan muncul setelah mempertemukan pemerintah dan para pelaku usaha thrifting.
"Kita juga akan berbicara bersama-sama untuk mencari solusi yang terbaik, karena memang sekali lagi thrifting ini bukan satu-satunya ancaman utama terhadap kelangsungan ekosistem industri tekstil Indonesia," bebernya.
Senada, Koordinator Asosiasi Pedagang Thrifting, Rifai Silalahi, mengaku perlu berbicara lebih jauh dengan pemerintah, yakni Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa dan Menteri Perdagangan Budi Santoso.
Terlebih, para pedagang pakaian bekas ini belum mengetahui detail produk UMKM yang diwacanakan Kementerian UMKM menjadi substitusi.
"Jadi harus duduk bersama-sama, solusinya seperti apa. Jangan artinya hanya ada larangan, ada kebijakan, terus ini masyarakat yang jutaan yang tergantung hidupnya, apa, kehidupannya untuk sehari-hari seperti apa," jelasnya.
Menurut Rifai, pertemuan harus dilaksanakan secepatnya, sebelum masuk hari besar dan hari raya keagamaan yang menjadi peak season.
"Jadi yang kita harap, ya itu tadi, Kementerian UMKM coba bicara dengan para pelaku-pelaku usaha thrifting, seperti apa sih gitu loh. Ini menjelang akhir tahun. Artinya Natal, Tahun Baru, di samping itu, dilanjut lagi nanti puasa, Lebaran. Momen-momen seperti ini yang ditunggu-tunggu para pedagang," tandasnya.
Sebelumnya diberitakan, Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa melarang impor baju bekas.
Pemerintah menilai impor baju bekas ilegal tidak hanya merugikan industri tekstil dalam negeri, tetapi juga berpotensi membahayakan kesehatan masyarakat.
“Kebijakan ini adalah langkah tegas untuk melindungi industri tekstil nasional dan memastikan barang yang beredar memenuhi standar kesehatan dan keamanan,” ujar Purbaya.
Sebagai gantinya, pemerintah akan menggantikan peredaran produk impor bekas atau thrifting dengan produk-produk buatan dalam negeri.
Saat ini sudah 1.300 merek lokal yang disiapkan menjadi pemasok.
Ia menuturkan, berbagai merek yang disiapkan untuk menggantikan produk thrifting tersebut mencakup baju, tas, sepatu, hingga sandal.
"Per hari ini tadi saya sampaikan ke Pak Mendag, kita sudah mengkonsolidir kurang lebih 1.300 merek brand lokal," ujar Maman, Senin (17/11/2025).
Tag: #komisi #bakal #panggil #menkeu #purbaya #cari #solusi #adil #untuk #penjual #thrifting