Jeff Bezos Dikabarkan Kembali Menjadi CEO dan Memimpin Startup AI Project Prometheus dengan Pendanaan Miliaran Dolar
Jeff Bezos berbicara dalam sebuah forum bisnis di Miami, Florida, 6 November 2025, di tengah langkah barunya memimpin startup AI Project Prometheus (Dok. The Guardian)
06:36
19 November 2025

Jeff Bezos Dikabarkan Kembali Menjadi CEO dan Memimpin Startup AI Project Prometheus dengan Pendanaan Miliaran Dolar

 - Jeff Bezos, pendiri Amazon dan salah satu figur teknologi paling berpengaruh di dunia, dilaporkan akan kembali ke jabatan eksekutif setelah vakum dari peran operasional selama lebih dari empat tahun. Berdasarkan laporan The New York Times, Bezos akan menjabat sebagai co-CEO untuk startup kecerdasan buatan (AI) baru bernama Project Prometheus.

Dilansir dari The Guardian, Selasa (18/11/2025), Project Prometheus telah mengumpulkan dana sebesar 6,2 miliar dolar AS atau sekitar Rp 103,7 triliun (kurs Rp 16.730 per dolar AS) dalam putaran awal pembiayaan. Sebagian dari dana ini dikontribusikan langsung oleh Bezos sendiri.

Bezos akan memimpin Project Prometheus bersama Vik Bajaj, seorang fisikawan dan ahli kimia yang sebelumnya berkarier di Google X dan Verily. Perusahaan ini telah merekrut hampir 100 karyawan, termasuk talenta dari perusahaan AI besar seperti OpenAI, DeepMind, dan Meta.

Menurut laporan TechCrunch, fokus Project Prometheus adalah mengembangkan AI untuk sektor rekayasa dan manufaktur, mencakup komputer, otomotif, dan antariksa. Dari profil LinkedIn perusahaan, misi mereka digambarkan sebagai AI untuk ekonomi fisik, yang menunjukkan visi integrasi kecerdasan buatan ke dalam proses produksi dunia nyata.

Bagi Bezos, ini merupakan penugasan resmi pertamanya sebagai eksekutif operasional sejak mundur dari jabatan CEO Amazon pada Juli 2021. Meskipun dia masih aktif di perusahaan antariksa Blue Origin sebagai pendiri, ini adalah pertama kalinya Bezos memegang peran manajerial harian di perusahaan lain sejak saat itu.

Kembalinya Bezos terjadi di tengah persaingan sengit di industri AI global, di mana perusahaan seperti OpenAI, Google, dan Meta terus bersaing melalui riset dan investasi besar-besaran.

Namun, langkah ini tidak luput dari kritik. Investor Michael Burry, yang dikenal karena memprediksi krisis perumahan 2008, menyatakan kekhawatiran atas keberlanjutan finansial industri AI. Burry menuduh beberapa perusahaan teknologi besar menggunakan trik akuntansi untuk "secara artifisial meningkatkan pendapatan."

Menanggapi skeptisisme tersebut, Bezos tetap optimistis. Dalam sesi Fireside Chat di Italian Tech Week 2025, dia menyatakan, "Ini semacam gelembung industri, bukan gelembung finansial. Ketika debu mereda dan kita melihat siapa pemenangnya, masyarakat akan diuntungkan dari penemuan-penemuan itu. Dengan kata lain, manfaat bagi masyarakat dari AI akan sangat besar."

Sementara itu, rival Bezos di bidang teknologi, Elon Musk, dikabarkan menanggapi langkah tersebut dengan nada sarkastik melalui platform X. Dalam unggahannya, Musk menulis, "Haha no way. Copy," yang menyinggung bahwa ide Bezos mirip dengan upaya AI miliknya sendiri. Pernyataan ini memperlihatkan persaingan sengit di antara tokoh-tokoh teknologi global.

Dengan modal besar, tim riset papan atas, dan cita-cita ambisius untuk menyelaraskan AI dengan sektor manufaktur fisik, Project Prometheus menjadi simbol nyata dari pergeseran besar dalam persaingan global AI. Pertarungan berikutnya bukan hanya soal kecerdasan buatan sebagai perangkat lunak, melainkan bagaimana AI menggerakkan dunia nyata, mulai dari pabrik hingga pesawat luar angkasa.

Editor: Candra Mega Sari

Tag:  #jeff #bezos #dikabarkan #kembali #menjadi #memimpin #startup #project #prometheus #dengan #pendanaan #miliaran #dolar

KOMENTAR