Polisi Benarkan Rizki jadi Korban TPPO, Begini Kondisi Pemain Bola asal Bandung di KBRI Phnom Penh
Rizki Nur Fadhilah pemain bola yang jadi korban TPPO di Kamboja. (Dok. Pengamat sepak bola)
16:48
19 November 2025

Polisi Benarkan Rizki jadi Korban TPPO, Begini Kondisi Pemain Bola asal Bandung di KBRI Phnom Penh

Korban dugaan Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) Rizki Nur Fadhilah, dilaporkan kini telah berada dalam kondisi aman di Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Phnom Penh. Hal itu diungkap pihak kepolisian. 

Kasat Reskrim Polresta Bandung Kompol Luthfi Olot Gigantara membenarkan adanya dugaan tindak pidana TPPO terhadap korban bernama Rizki. Oleh sebab itu, pihaknya kini sedang bekerjasama dengan beberapa pihak terkait untuk memulangkan korban.

"Perlu kami sampaikan, saat ini Satreskrim Polrestabes Bandung, tengah menangani dugaan tindak pidana perdagangan orang yang terjadi terhadap korban Bernama Rizki yang mana warga Kabupaten Bandung," ujar Kompol Luthfi dalam keterangannya kepada wartawan, Rabu (19/11).

"Hari ini tadi pagi kami memperoleh informasi dari KBRI Kamboja yang ada di Phnom Penh bahwa korban saudara Rizki saat ini sudah berada di KBRI Phnom Penh yang mana masih dilakukan pemeriksaan," ungkap dia.

Saat ini, pihak kepolisian masih terus melakukan penyelidikan untuk menggali fakta-fakta hukum yang terjadi ketika Rizki berangkat ke Kamboja.

"Kami juga tetap berkoordinasi dibantu oleh BP3MI dan Direktorat Siber dan Direkturat Kriminal Umum untuk melakukan koordinasi ke KBRI Kamboja terkait dengan proses pemulangan saudara Rizki ke Indonesia," pungkas Luthfi.

Viral jadi Korban TPPO

Sebelumnya, Rizki Nur Fadhilah, pemain bola asal Bandung yang sempat viral disebut menjadi korban Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) di Kamboja, akhirnya memberikan klarifikasi.

Ia membantah keras bahwa dirinya disiksa atau dipaksa bekerja. Namun, ia mengungkap bahwa perusahaan tempatnya bekerja meminta uang tebusan Rp 42 juta jika ia ingin pulang.

Dalam video klarifikasinya yang diunggah melalui akun TikTok @rizki.nur.fadilla6, Rizki menjelaskan bahwa dirinya tidak mengalami kekerasan seperti yang diberitakan.

Ia menegaskan kondisi dirinya baik-baik saja, tetapi ingin pulang karena merasa tidak betah bekerja di Kamboja.

“Saya ingin meluruskan masalah yang terkait viral di Indonesia, saya sebenarnya nggak disiksa dan nggak diapain. Cuma saya pengin pulang aja karena nggak betah,” ujar Rizki dalam video tersebut, dikutip Rabu (18/11).

 

Biaya Tebusan

Lebih jauh, Rizki menjelaskan alasan biaya tebusan yang diminta perusahaan mencapai Rp 42 juta. Menurut dia, uang itu digunakan untuk menutupi berbagai biaya yang sebelumnya dikeluarkan perusahaan.

“Perusahaan saya meminta uang tebusan 42 juta untuk tiket pulang, ongkos taksi, makan, dan lain-lain. Sisanya untuk bayar keberangkatan saya dari Indonesia ke Kamboja, visa, paspor, dan biaya agency VIP line juga,” jelasnya.

Selain itu, ia menegaskan bahwa perusahaan sama sekali tidak meminta uang pribadi darinya, melainkan hanya menagih biaya yang dianggap sebagai pengganti pengeluaran selama proses perekrutan dan keberangkatan.

“Pihak perusahaan tidak meminta uang sedikitpun. Terima kasih,” katanya menutup klarifikasinya.

Namun, klarifikasi itu justru memancing reaksi beragam dari warganet. Banyak yang mengaku tidak yakin dengan penjelasan Rizki, terutama karena gestur tubuhnya dinilai kaku dan terlihat seperti sedang membaca atau menghafal teks.

Beberapa kali matanya juga melihat ke arah seseorang. Beberapa pengguna media sosial juga menyoroti tangannya yang tidak terlihat sepanjang video karena di belakang.

Komentar yang mempertanyakan keaslian pernyataan itu langsung membanjiri media sosial. Tak sedikit yang menduga video tersebut dibuat di bawah tekanan, meski hingga kini belum ada bukti yang menunjukkan hal tersebut.

KDM Siap Pulang Korban

Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi siap memulangkan Rizki Nur Fadhilah, pemain bola asal Bandung yang sempat viral disebut menjadi korban Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) di Kamboja. Menurutnya, Pemprov Jabar akan tetap melakukan langkah-langkah untuk memulangkannya ke tanah air.

"Mengenai masalah ini Pemerintah Provinsi Jawa Barat akan mengambil keputusan untuk berkordinasi dengan Polda Jabar dan KBRI. Apabila memang ingin kembali, kami akan mengembalikannya," kata Dedi Mulyadi lewat akun Instagram pribadinya, dikutip Rabu (19/11).

Menurutnya, pihaknya siap dari segala biaya atau lainnya untuk memulangkan kiper muda itu. Karena, tugas dari Pemprov Jabar untuk menyelamatkan warganya. "Kami menyiapkan biaya untuk memulangkannya," ungkapnya.

"Apabila ingin kembali, kami akan mengembalikannya dan kami menyiapkan biaya untuk pemulangannya," pungkasnya,

Dia pun berpesan kepada warga agar tidak terkecoh dengan iming-iming bekerja di luar negeri. Sehingga, kejadian ini seperti TPPO tidak terulang kembali.

 

"Pada siapapun agar berhati-hati. Ketika akan bekerja di luar negeri. Baik yang dijanjikan atau diiming-imingi sesuatu, yang pada akhirnya, menjadi derita dan menjadi kesulitan bagi banyak orang," ungkap dia.

"Untuk itu kami akan segera bergerak," tegasnya.

Editor: Bintang Pradewo

Tag:  #polisi #benarkan #rizki #jadi #korban #tppo #begini #kondisi #pemain #bola #asal #bandung #kbri #phnom #penh

KOMENTAR