5 Faktor Risiko Kanker Payudara yang Perlu Diwaspadai Sejak Dini
- Kanker payudara merupakan salah satu jenis kanker yang paling banyak dialami perempuan di Indonesia. Meski penyebab pastinya belum diketahui, terdapat sejumlah faktor yang dapat meningkatkan risikonya.
Menurut General Practitioner Breast Cancer Care Alliance MRCCC Siloam, dr. Rosary, faktor risiko kanker payudara bisa dipengaruhi oleh berbagai faktor, yaitu jenis kelamin, usia, hingga riwayat kesehatan.
Faktor risiko kanker payudara
1. Jenis kelamin dan usia
Secara medis, perempuan punya faktor risiko yang lebih besar untuk terkena kanker payudara.
“Jadi untuk faktor risiko kanker payudara, pertama adalah jenis kelamin. Memang wanita dan usia tua di atas 50 tahun itu mempunyai risiko tinggi terhadap kanker payudara,” jelas dr. Rosary dalam acara Health Talk Langkah Nyata Lawan Kanker Payudara: Dari Edukasi ke Aksi yang diselenggarakan oleh Siloam Hospitals melalui Zoom, Kamis (6/11/2025).
Ia menambahkan, meski kasusnya langka ditemui, kanker payudara juga dapat terjadi pada laki-laki.
“Bukan berarti tidak memungkinkan juga untuk kaum laki-laki, tapi memang sangat jarang, sangat jarang,” ujarnya.
Hal ini disebabkan oleh perbedaan struktur jaringan dan kadar hormon estrogen yang lebih tinggi pada wanita, yang dapat memengaruhi pertumbuhan sel-sel payudara.
2. Riwayat keluarga dan faktor genetik
Riwayat keluargamenjadi salah satu faktor penting yang meningkatkan risiko seseorang terkena kanker payudara.
“Artinya, apabila seseorang mempunyai riwayat penyakit kanker di keluarganya, ia mempunyai risiko yang lebih tinggi dibandingkan orang yang tidak mempunyai riwayat kanker pada keluarga,” ujar dr. Rosary.
Hal ini disebabkan oleh adanya mutasi gen tertentu yang dapat diwariskan dari orangtua kepada anak, sehingga individu dengan riwayat keluarga positif perlu lebih waspada dan rutin melakukan pemeriksaan.
MRCCC Siloam Hospitals Semanggi dan Siemens Healthineers memperkenalkan Mammomat B.brilliant, alat mamografi tercanggih saat ini.
3. Riwayat penyakit payudara sebelumnya
Kondisi atau penyakit yang pernah terjadi di payudara juga dapat memengaruhi kemungkinan seseorang mengalami kanker payudara di kemudian hari.
Menurut dr. Rosary, infeksi, benjolan, atau kelainan berulang pada payudara bisa menjadi salah satu pemicu yang perlu diwaspadai.
“Faktor risiko ketiga adalah penyakit payudara sebelumnya. Mungkin apakah ada infeksi atau adakah kista payudara berulang, kemudian ada benjolan-benjolan jinak yang berulang, itu juga memberikan sumbangan faktor risiko terhadap terjadinya kanker payudara,” jelasnya.
Oleh sebab itu, pemeriksaan dan pemantauan rutin terhadap kondisi payudara sangat disarankan, terutama bagi perempuan yang memiliki riwayat kelainan sebelumnya.
4. Status menstruasi dan riwayat reproduksi
Faktor hormonal juga berpengaruh besar terhadap risiko kanker payudara, termasuk usia menstruasi pertama dan waktu menopause.
“Seseorang yang memiliki riwayat menstruasi lebih dini, artinya di bawah 12 tahun, kemudian menopause yang lebih lambat, di atas 55 tahun, mempunyai faktor risiko lebih tinggi terjadinya kanker payudara,” terang dr. Rosary.
Selain itu, wanita yang belum pernah memiliki anak atau tidak menyusui juga cenderung memiliki risiko lebih tinggi.
“Pada wanita yang tidak memiliki anak dan tidak menyusui, juga memiliki risiko yang lebih tinggi terhadap kejadian kanker payudara,” katanya.
Hal ini terjadi karena hormon estrogen dalam tubuh berlangsung lebih lama tanpa adanya masa jeda seperti pada kehamilan dan menyusui.
5. Terapi hormon dan obesitas
Penggunaan terapi hormon, baik lewat obat hormonal atau kontrasepsi hormonal, ditambah dengan obesitas juga menjadi faktor risiko kanker payudara.
Menurut dr.Rosary, obesitas memang tidak secara langsung menyebabkan kanker payudara, tetapi dapat memengaruhi kadar hormon dalam tubuh.
“Obesitas memberikan faktor risiko salah satunya karena dia memberikan hormon estrogen yang tinggi pada perempuan, sehingga meningkatkan risiko terjadi kanker payudara,” jelasnya.
Pentingnya mengenali risiko sejak dini
Mengenali faktor risiko sejak dini dapat membantu perempuan lebih waspada terhadap perubahan yang terjadi pada tubuhnya.
Pemeriksaan payudara sendiri dan pemeriksaan medis rutin sangat penting dilakukan untuk deteksi dini, terutama bagi mereka yang memiliki faktor risiko lebih tinggi. Semakin cepat kanker payudara terdeteksi, semakin besar pula peluang untuk sembuh.
Tag: #faktor #risiko #kanker #payudara #yang #perlu #diwaspadai #sejak #dini