Bukan Sekadar Nyamuk: Tantangan Global dalam Menghentikan Wabah DBD
Tak Kunjung Surut, Banjir Masih Genangi Rumah Warga Jati Padang(KOMPAS.com/Lidia Pratama Febrian )
20:06
3 November 2025

Bukan Sekadar Nyamuk: Tantangan Global dalam Menghentikan Wabah DBD

Meski sudah dikenal selama puluhan tahun, demam berdarah dengue masih menjadi tantangan besar bagi banyak negara. Diperlukan upaya pencegahan yang lebih efektif untuk mencegah penyakit dengan angka kematian yang tinggi ini.

Demam berdarah disebabkan oleh virus yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti yang terinfeksi. Hal ini dapat menyebabkan demam dan nyeri tubuh, dalam beberapa kasus, dapat mematikan. 

Penyakit ini biasanya terbatas pada daerah tropis dan subtropis, tetapi kenaikan suhu telah menyebabkan nyamuk merambah daerah baru membawa serta demam dengue.

"Kasus demam berdarah sekarang ini 30 kali lebih banyak daripada 50 tahun yang lalu. Jadi, ini adalah penyakit yang didorong oleh perubahan iklim, globalisasi, dan urbanisasi," kata President, Global Vaccine Business Unit, Takeda Pharmaceuticals, Derek Wallace dalam acara media briefing bertajuk “Urgensi dan Kepemimpinan Indonesia dalam Perjuangan Melawan Dengue” di Jakarta (2/11/2025).

Ia mengatakan, demam dengue adalah penyakit yang sulit dikontrol karena disebarkan oleh nyamuk.

"Kita tahu, sangat sulit mengurangi populasi nyamuk agar mereka tidak menyebarkan penyakit. Sebagai contoh Singapura, ukuran negara kecil dan sudah melakukan berbagai upaya untuk mengendalikan nyamuk, tapi kejadian demam dengue tetap ada, " tuturnya.

Derek mengatakan, demam dengue adalah penyakit global yang ada di Asia, Amerika Latin, Amerika Selatan dan Amerika Tengah.

Hingga akhir April 2024, lebih dari 7,6 juta kasus telah dilaporkan ke Badan Kesehatan Dunia (/WHO), termasuk lebih dari 16.000 kasus berat dan lebih dari 3.000 kematian. 

Data dari Kementerian Kesehatan RI mencatat bahwa Indonesia masih menyumbang sekitar 66 persen kematian akibat dengue di Asia tahun lalu, sekaligus menjadi salah satu negara dengan jumlah kasus tertinggi di kawasan Asia pada 2024.

Pencegahan dengan vaksinasi

Indonesia sebagai negara tropis merupakan kawasan endemis demam berdarah. Virus dengue beredar di sekitar lingkungan kita. Oleh karena itu, sejak pertama kali ditemukan hingga saat ini, selalu ada kasus DBD sepanjang tahun.

"Ketika masih di fakultas kedokteran tahun 1969 saya sudah belajar tentang penyakit DBD ini tapi belum pernah melihat kasusnya. Waktu itu DBD juga dianggap penyakit anak-anak dan di kota besar, tapi sekarang siapa saja bisa kena," kata Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Prof.Samsuridjal Djauzi Sp.PD-KAI, di acara yang sama.

Upaya pengendalian vektor dengan gerakan 3M Plus yang selama ini terus digaungkan oleh pemerintah tampaknya kurang dijalankan dengan baik. Angka bebas jentik nyamuk masih di bawah target.

Derek mengatakan, kita tetp perlu melakukan pengendalian vektor karena ini mengurangi jumlah vektor, tetapi kita membutuhkan vaksinasi untuk memberikan perlindungan pribadi.

"Tantangannya adalah ketika terjadi wabah dengue, sistem rumah sakit menjadi kewalahan. Dan, bahkan penyakit yang dapat dengan mudah diobati biasanya menjadi sangat berbahaya," ujarnya.

Ia mengatakan, dampak terbesar dari demam dengue adalah kombinasi dari lonjakan volume kasus serta tingkat keparahan individu.

"Kita dapat mengelola dampak dengue, mungkin bukan untuk memberantasnya, tetapi untuk mengurangi bebannya. Pada tahun pertama setelah vaksinasi, dapat mengurangi rawat inap hingga 95 persen," katanya.

Prof. Hartono Gunardi Sp.A(K) menambahkan bahwa sampai saat ini, masih belum ada obat khusus untuk menyembuhkan dengue. Apalagi anak-anak masih jadi kelompok rentan.

“Pencegahan yang terintegrasi, termasuk menjaga kebersihan lingkungan, menjalankan program 3M plus terutama di musim hujan penting untuk mengurangi populasi nyamuk. Imunisasi bagi anak-anak yang memenuhi syarat mulai usia empat tahun, memberikan perlindungan terhadap virus dengue," katanya.

Demam dengue bukan penyakit sepele; tingkat kematiannya yang tinggi menjadi pengingat bahwa pencegahan harus menjadi prioritas bersama.

Tag:  #bukan #sekadar #nyamuk #tantangan #global #dalam #menghentikan #wabah

KOMENTAR