Konten Kekerasan Melalui Teknologi Perburuk Kesehatan Mental, Apakah Melarang Konsumsi Media Secara Langsung Bisa Jadi Solusi?
Ilustrasi film kekerasan. (pexels)
16:23
20 April 2025

Konten Kekerasan Melalui Teknologi Perburuk Kesehatan Mental, Apakah Melarang Konsumsi Media Secara Langsung Bisa Jadi Solusi?

Arus konten media tidak pernah surut. Mereka tampak seperti spam yang tidak ada habisnya. Selalu muncul setiap detik dan sepanjang hari.

Pengaruh teknologi yang terus berputar juga mempengaruhi kondisi tersebut. Ketika Anda mengkonsumsi konten kekerasan baik dari berita, televisi, film, bahkan video game, algoritma akan mendorong untuk terus mengakses konten yang sama, seolah seperti perangkap yang tidak bisa lepas.

Akibatnya, Anda bisa merasa emosi, kelelahan, dan berperilaku agresif akibat konsumsi konten tersebut.

Namun dampaknya kemungkinan besar bergantung pada kepribadian, tahap perkembangan, pengaruh sosial, lingkungan, dan penyajian tindakan kekerasan.

Perlu diingat bahwa internet tidak akan bisa berhenti, kecuali Anda sendiri yang memilih untuk menekan jeda. Terlalu larut di dalam dunia digital bisa membuat waktu terasa kabur yang akhirnya mempengaruhi kesehatan mental.

Seperti perangkap, sudah seharusnya media yang bisa diakses bebas oleh segala kalangan sudah seharusnya memiliki sistem penyaringan agar konten kekerasan tidak ditampilkan secara vulgar. Cara ini dimaksudkan untuk menekan dampak negatif pada kesehatan mental akibat konsumsi konten kekerasan.

Mengutip dari laman verywellmind.com, berikut adalah penjelasan bagaimana konten kekerasan dapat mempengaruhi kesehatan mental dan cara paling bijak untuk menghadapinya.

Apakah konsumsi media yang bermuatan kekerasan bisa menyebabkan gangguan mental?

Konten kekerasan terutama yang berada di dalam media berita sangat mempengaruhi kesehatan mental. Paparan siklus berita selama 24 jam bisa memperburuk gejala PTSD (Post-Traumatic Stress Disorder) dibandingkan mereka yang menonton lebih sedikit.

Seseorang yang mengkonsumsi konten yang mengandung kekerasan juga akan berperilaku lebih agresif seperti, mendorong pasangan, memukul orang, dan melakukan tindakan kriminal. Berikut adalah alasan mengapa konsumsi konten kekerasan dapat menyebabkan gangguan mental:

1. Konsumsi konten kekerasan bisa menyebabkan kecemasan

Konten kekerasan bisa memberikan perspektif bahwa dunia adalah tempat yang menakutkan. Misalnya ketika menonton cuplikan film kekerasan, perasaan Anda kemudian berubah menjadi lebih cemas dibandingkan sebelum menonton cuplikan film itu.

2. Paparan kekerasan melalui teknologi bisa memperburuk kondisi mental

Peristiwa kekerasan seperti serangan teroris, penembakan massal, pemberitaan bencana alam yang disiarkan secara langsung bagi konsumen bisa mempengaruhi kesehatan mental.

Pengaruhnya bisa berupa perasaan depresi, perasaan cemas, reaksi stres, penggunaan obat-obatan, bahkan gangguan PTSD.

Apakah melarang secara langsung adalah cara terbaik?

Paparan konten yang mengandung kekerasan bisa terjadi di mana saja terutama dengan kemajuan teknologi. Tidak hanya berita di media massa, film horor, serial aksi yang penuh kekerasan, video game yang mengandung muatan kekerasan juga bisa mengganggu kesehatan mental dan fungsi keseharian.

Sebenarnya, solusi terbaik adalah bukan melarang, tetapi membatasi. Saat menonton konten kekerasan Anda bisa berpikir kritis terhadap konten yang sedang dikonsumsi dan menggantinya menjadi media yang lebih bijak. Anda kemudian bisa melakukan jeda tontonan dengan mematikan televisi atau mengatur algoritma agar tidak melihat gambar kekerasan secara terus menerus. (*)

Editor: Siti Nur Qasanah

Tag:  #konten #kekerasan #melalui #teknologi #perburuk #kesehatan #mental #apakah #melarang #konsumsi #media #secara #langsung #bisa #jadi #solusi

KOMENTAR