Cerita Dokter Dampingi Proses Kehadiran Buah Hati Pertama bagi Perempuan Berusia 47 Tahun
DOKTER KANDUNGAN IVF - Dokter kandungan dan spesialis fertilitas dr. Benediktus Arifin,MPH, SpOG(K), FICS, FESICOG, FIICOG saat mendampingi proses kehadiran buah hati pertama dari seorang perempuan berusia 47 tahun. 
15:20
22 Februari 2025

Cerita Dokter Dampingi Proses Kehadiran Buah Hati Pertama bagi Perempuan Berusia 47 Tahun

-- Dokter kandungan dan spesialis fertilitas dr. Benediktus Arifin,MPH, SpOG(K), FICS, FESICOG, FIICOG mengatakan, saat memasuki usia 40 tahun, banyak pasangan yang pasrah atau menyerah untuk mengupayakan kehadiran buah hati pertama.

Meski demikian, kemajuan teknologi reproduksi seperti prosedur In Vitro Fertilization (IVF), membuka peluang lebih besar untuk kehamilan wanita di usia matang.

Seperti kisah Elli Slie beserta suami, yang diceritakan dokter Benny seperti dikutip dari istagram pribadinya Sabtu (22/2/2025). 

Momen manis tak terlupakan itu terjadi pada tanggal 10 Februari 2025.

Kisah ini menjadi begitu istimewa karena sang ibu, Elli Slie (47), telah menantikan kehadiran buah hati selama 20 tahun lamanya

"Haru dan sukacita menyelimuti ruang operasi ketika bayi perempuan bernama Cheryll lahir sehat dengan berat 3.635 gram dan panjang 51 cm," kata dia dikutip di Instagram pribadinya, Sabtu (22/2/2025).

Sudah banyak prosedur yang dijalani Elli Slie dan suami untuk memperoleh momongan, mulai dari tiga kali program bayi tabung (IVF), baik di dalam negeri maupun luar negeri, hingga delapan kali inseminasi buatan.

Elli Slie juga sempat menjalani dua kali operasi miom. Selama lebih dari dua dekade, berbagai upaya ditempuh pasangan ini, termasuk menjalani program IVF di Malaysia, namun belum membuahkan hasil.

Berdasarkan evaluasi, tim Morula IVF Surabaya memutuskan melakukan transfer satu embrio euploid (embrio dengan kromosom normal) pada tahun 2024.

Proses itu membuahkan kehamilan sehat di usia Elli Slie yang ke-47.

“Tak kuasa saya menahan haru, seakan ada yang mengganjal di leher saya. Meski sudah tertutup masker dan jubah operasi, debaran hati dan luapan kelegaan membuat keringat serta air mata bercampur,” ungkap dr. Benny.

Tantangan hamil di usia 47 tahun, bukanlah perkara mudah. Usia yang tidak lagi muda menuntut kesiapan fisik dan mental, baik bagi calon ibu maupun tim medis.

Karena itu penting melakukan screening medis, pemilihan embrio berkualitas, serta pendampingan ketat sepanjang proses kehamilan.

Faktor teknis dan non-teknis, seperti dukungan keluarga, asupan nutrisi, gaya hidup sehat, hingga manajemen stres juga berperan besar dalam keberhasilan program kehamilan.

“Di usia 47, kadang semua sudah berhenti melangkah. Kadang semua sudah berusaha ‘legowo’, kadang semua sudah menyerah. Namun tidak bagi pasangan yang tekun ini. Memang semua semata adalah rencana luar biasa Tuhan,” ucapnya.

Melalui kisah ini, ia berharap perjalanan penuh liku yang telah dijalani Elli Slie dan suaminya dapat menjadi inspirasi bagi banyak orang lain yang masih berjuang untuk mendapatkan buah hati.

Ini merupakan momen membangkitkan harapan untuk bertekun, berdoa, dan berusaha.

"Keajaiban bisa datang kapan saja, asalkan tidak berhenti berusaha karena ada tim medis Morula yang siap menemani," kata dia. (Tribun/Rina)

Editor: Wahyu Aji

Tag:  #cerita #dokter #dampingi #proses #kehadiran #buah #hati #pertama #bagi #perempuan #berusia #tahun

KOMENTAR