7 Perusahaan yang Baru IPO di Awal Tahun, Siapa Saja?
Memasuki tahun 2024, terdapat 7 perusahaan yang telah melaksanakan Initial Public Offering (IPO) atau Penawaran Umum Perdana Saham.
Perusahaan-perusahaan tersebut juga mematok harga saham yang cukup murah, yakni dibawah Rp 500 per lembar saham.
Adapun 7 perusahaan yang melakukan IPO di awal tahun ini di antaranya, PT Asri Karya Lestari Tbk (ASLI), PT Citra Nusantara Gemilang Tbk (CGAS), PT Adhi Kartiko Pratama Tbk. (NICE), PT Multi Spunindo Jaya Tbk (MSJA), PT Sinergi Multi Lestarindo Tbk (SMLE), PT Manggung Polahraya Tbk (MANG), dan PT Samcro Hyosung Adilestari Tbk (ACRO).
Tips membeli saham IPO agar tidak mengalami kerugian
Lebih rincinya simak rincian 7 perusahaan yang IPO di awal tahun ini.
1. PT Asri Karya Lestari Tbk (ASLI)
ASLI adalah perusahaan yang bergerak di bidang kontraktor umum. ASLI berpengalaman dalam proyek pembangunan di Indonesia khususnya dalam pekerjaan pondasi, erection, bekisting, dan pekerjaan jalan.
ASLI telah memliki pengalaman selama 15 tahun dalam berbagai proyek baik itu proyek strategis nasional hingga proyek swasta.
Seiring perjalanan usaha dan perkembangan pembangunan, perseroan mengembangkan sub bisnis untuk menunjang pembangunan Nasional dengan mengoptimalisasikan peluang usaha.
Ini dilakukan dengan mengakusisi PT Bumi Prima Kontruksi (bergerak dalam bidang persewaan alat berat, konstruksi bangunan sipil jembatan, jalan layang, fly over, dan underpass) dan PT Manyar Perkasa Mandiri (bergerak dalam bidang Industri Batching Plant) sehingga perputaran usaha dari hulu sampai ke hilir.
ASLI melantai di BEI pada 5 Januari 2024 dengan harga saham Rp 100 per lembar. Sejak IPO harga sahamnya terus mengalami penurunan, dan pada akhir perdagangan Jumat pekan lalu harga saham ASLI ditutup ambles 6,5 persen pada level Rp 57 per saham.
Ilustrasi bursa efek Indonesia (BEI). 2. PT Citra Nusantara Gemilang Tbk (CGAS)
Selanjutnya ada CGAS yang merupakan perusahaan yang fokus pada pengembangan gas alam terkompresi melalui kegiatan usaha perdagangan dan distribusi gas alam yang menggunakan moda transportasi ke daerah-daerah yang belum terjangkau oleh jaringan pipa gas dengan tekanan gas yang stabil dan aman.
Gas alam ini digunakan untuk keperluan industri, transportasi, perumahan, dan pembangkit listrik swasta yang menggunakan gas sebagai energinya.
Pemasaran dilakukan secara B2B (Business to Business) dan B2C (Business to Consumer) yang menargetkan sektor industri, transportasi dan konsultasi terkait operasional dan perawatan dalam bidang gas alam.
Perseroan menjadi perusahaan induk yang memiliki entitas anak CHR,CNE, CRE dan CNGlobal. Kegiatan usaha perdagangan dan distribusi gas alam terkompresi selain dilakukan oleh perseroan juga dilakukan oleh dua entitas anak, yaitu CNE dan CHR.
CGAS melantai di BEI pada 8 Januari 2024 dengan melempar harga saham Rp 338 per lembar saham. Selama 4 hari perdagangan saham CGAS terus menguat hingga level 655 per saham.
Namun, pada penutupan perdagangan Jumat pekan lalu harga saham CGAS ambles 24,89 persen dan tembus Auto Reject Bawah (ARB) ke level Rp 492 per saham.
3. PT Adhi Kartiko Pratama Tbk (NICE)
NICE merupakan perushaaan yang bergerak pada industri pertambangan nikel. Sebagaian besar lokasi ekstraksi nikel yang paling signifikan, termasuk yang dioperasikan oleh perusahaan, terletak di Sulawesi. Lokasi ekstraksi NICE berlokasi strategis di Kabupaten Konawe Utara, Sulawesi Tenggara.
Mayoritas lokasi pertambangan berlokasi dekat dengan pantai, sehingga memungkinkan pengangkutan sumber daya dalam jarak pendek.
Aspek ini sangat meningkatkan efisiensi produksi bijih. Faktanya, lokasi penambangan perusahaan hanya berjarak 600 meter dari dermaga, sehingga menunjang efisiensi operasi.
Ilustrasi investasi.
NICE resmi tercatat di BEI pada 9 Januari 2024 dengan harga IPO sebesar Rp 438 per saham. Selama tiga hari perdagangan harga saham NICE terus bergerak menguat hingga level Rp 740 per saham.
Meski demikian, pada akhir perdagangan Jumat pekan lalu, harga saham NICE ditutup pada level 560 per saham atau turun 24,3 persen.
4. PT Multi Spunindo Jaya Tbk (MSJA)
MSJA merupakan produsen nonwoven dengan fasilitas pabrik yang dilengkapi dengan mesin dan Sistem Total Quality Management (TQM).
MSJA memastikan memiliki tenaga kerja yang terlatih untuk memberikan solusi terbaik untuk kebutuhan konsumen. MSJA juga melakukan kolaborasi dari seluruh divisi perusahaan dengan bisnis dan industri lain untuk meningkatkan kualitas produk.
MSJA tercatat di BEI pada 10 Januari 2024 dengan harga saham perdana Rp 300 per lembar saham. Selama dua hari perdagangan harga shaam MSJA mengalami kenaikan hingga Rp 428 per lembar saham.
Namun, di akhir perdagangan Jumat pekan lalu, harga saham MSJA ambles 10,7 persen ke level Rp 382 per saham.
5. PT Sinergi Multi Lestarindo Tbk (SMLE)
SMLE merupakan perusahaan yang bergerak di bidang pemasok bahan kimia khusus. SMLE menawarkan solusi komprehensif untuk makanan, perawatan pribadi, dan bahan kimia industri.
SMLE dibangun pada tahun 2013 dengan tim yang terdiri dari 5 tenaga penjualan di Jakarta, kini telah berkembang menjadi 30 tenaga penjualan.
Perusahaan melakukan ekspansi bisnis ke Surabaya pada tahun 2014 dan memasuki bisnis kimia industri pada tahun 2017. Untuk mendorong kinerja, perusahaan mengambangkan bisnis bahan baku dengan menjalin kerja sama dengan pemasok bahan kimia khusus di luar negeri.
Ilustrasi investasi, mengelola keuangan.SMLE resmi tercatat pada 10 Januari 2024 dengan harga saham Rp 175 per lembar saham. Dalam dua hari perdagangan harga saham SMLE mengalami kenaikan hingga mencapai Rp 294 per saham.
Namun, di akhir pekan lalu harga saham SMLE ambles 24,5 persen ke level Rp 222 per saham.
6. PT Manggung Polahraya Tbk (MANG)
MANG adalah perusahaan konstruksi yang berdiri lebih dari 20 tahun dan aktif dalam pembangunan Tanah Air sampai saat ini.
MANG saat ini beroperasi di berbagai kota besar di Indonesia yang terbagi ke dalam 1 kantor pusat (DKI Jakarta) dan 1 kantor cabang (Kota Bandar Lampung). MANG mencatatkan sahamnya pada 11 Januari 2023 dengan harga Rp 100 per saham.
Perusahaan melepas saham sebesar 763,5 juta saham dengan nilai IPO yang dikantongi sebesar Rp 76,2 miliar. Harga saham MANG menunjukkan penurunan yang konsisten dalam dua hari perdagangannya yakni 20 persen ke level Rp 81 per saham.
7. PT Samcro Hyosung Adilestari Tbk (ACRO)
ACRO merupakan perusahaan PMA (Penanaman Modal Asing) yang bergerak di bidang pengikat hook and loop tape yang berdomisili di Cikupa, Tangerang, Banten.
ACRO resmi tercatat di BEI pada 11 Januari 2024 dengan harga saham Rp 108 per lembar saham. ACRO melepas 693,8 juta lembar saham yang setara dengan Rp 74,93 miliar dana IPO yan dikantongi.
Harga saham ACRO sempat melonjak 34,2 persen ke level Rp 145 per shaam di hari pencatatan perdana. Namun ambles 15,1 persen pada hari ke dua, dan ditutup pada level Rp 123 per saham.