



Peter de Roo Pelatih Baru Persis Solo, Janjikan Sepak Bola Menghibur
- Persis Solo membuka lembaran baru jelang Liga 1 2025-2026. Manajemen menunjuk pelatih asal Belanda, Peter de Roo, sebagai nakhoda tim.
"Secara resmi menjadi bagian dari Sambernyawa, selamat datang Peter de Roo," tulis akun resmi Persis Solo di media sosial, Jumat (27/6/2025) malam.
Penunjukannya bukan keputusan yang diambil dalam semalam. Manajemen klub berjulukan Sambernyawa telah melalui proses panjang yang melibatkan berbagai sesi wawancara mendalam, termasuk diskusi langsung dengan pemilik.
Salah satu alasan utama terpilihnya De Roo adalah pengalamannya yang luas di sepak bola Asia dan Australia.
Sang pelatih asal Belanda dinilai memiliki visi yang sejalan dengan arah pengembangan Persis Solo.
Setelah pensiun sebagai pemain, Peter De Roo membuka petualangan baru dengan menjadi Direktur Teknik SC Cambuur di Belanda selama lima tahun (2003–2008).
Kemudian ia melanjutkan langkah ke Australia sebagai Direktur Teknik Football Queensland Academy.
Ia lalu dipercaya mengisi posisi Direktur Teknik FFA Centre of Excellence, semacam departemen pengembangan usia muda yang dijalankan Federasi Sepak Bola Australia.
Lalu pada tahun 2017, kariernya berlanjut di Asia Tenggara ditunjuk sebagai Direktur Teknik Federasi Sepak Bola Malaysia (FAM).
Setelah itu, ia menjalani tiga musim melatih klub Singapura, Balestier Khalsa, dari tahun 2022 hingga 2025.
Dengan pengalaman lintas negara itu, pelatih berusia 55 tahun ini diharapkan Persis Solo mampu membawa perspektif yang luas tentang pembangunan sepak bola, baik di level teknis maupun struktural.
Ia pun mengungkapkan pandangannya soal perbedaan sepak bola Indonesia dibanding negara-negara yang pernah ia singgahi.
“Setelah bekerja di berbagai lingkungan sepak bola seperti Belanda, Australia, Malaysia, dan Singapura, saya melihat perbedaan dan persamaan saat membandingkannya dengan sepak bola di Indonesia," ujar Peter De Roo dilansir dari situs resmi Persis.
“Salah satu perbedaan utama terletak pada infrastruktur dan perencanaan jangka panjang. Di Belanda dan Australia, ada struktur jelas dari pengembangan usia muda hingga profesional, dengan fokus pada pendidikan pelatih, analisis data, dan disiplin taktis sejak usia dini.”
“Di Indonesia, semangatnya luar biasa, tetapi sistemnya masih berkembang. Ada potensi besar, tetapi perlu konsistensi dalam pengembangan pemain muda dan pelatih,” imbuhnya.
Tak cuma ingin membangun struktur tim, Peter De Roo bertekad menerapkan filosofi bermain yang jelas.
Ia menekankan pentingnya dominasi permainan lewat penguasaan bola. Namun, tak cuma memegang kendali, tim juga mesti bisa menciptakan peluang dan mencetak gol.
“Seperti pelatih lainnya, saya ingin menang. Tapi saya juga percaya kami bermain untuk menghibur para pendukung,” kata Peter De Roo.
“Untuk menang, Anda harus mencetak gol. Untuk mencetak gol, Anda harus menguasai bola. Saya percaya pada sepak bola berbasis ball possession, tetapi tentu saja, penguasaan bola bukanlah tujuan akhir.”
“Yang penting adalah bagaimana menciptakan peluang dari penguasaan bola tersebut,” sambungnya
Tidak hanya agresif saat menyerang, ia juga menekankan pentingnya mentalitas aktif saat bertahan.
“Ketika kami tidak menguasai bola, kami menginginkannya kembali. Jadi saya tidak percaya menunggu lawan kehilangan bola. Kami akan bertahan secara proaktif, bukan reaktif,” pungkasnya.
Tag: #peter #pelatih #baru #persis #solo #janjikan #sepak #bola #menghibur