



Ketika Tahun Baru Menjadi ''Kiamat'' Gara-gara Bug Komputer…
- Tahun baru biasanya disambut dengan suka cita. Namun, hal itu tidak berlaku pada saat menjelang tahun baru 2000. Akhir Desember 1999 menjadi waktu krusial bagi kelancaran sistem komputer secara global.
Kala itu, dunia digegerkan dengan adanya gangguan sistem komputer bernama bug Y2K atau yang dikenal juga dengan bug Millenium. Bug ini dianggap dapat menimbulkan “kiamat” yang mengacaukan sistem komputer di seluruh belahan dunia.
Bug Y2K yang bikin geger
Untuk diketahui, bug Y2K adalah masalah pengkodean waktu yang muncul karena tahun di sistem komputer ditulis dan disimpan menggunakan format dua digit. Tahun idealnya ditulis dalam empat digit angka seperti “2025”.
Akan tetapi, dari 1960-an hingga 1990-an, para programmer merancang program dan sistem komputer dengan mengkode data tahun menggunakan format dua digit, alih-alih empat digit.
Misalnya, komputer dapat mengenali digit angka “98” sebagai tahun 1998 atau digit angka “99” sebagai “1999”. Penyingkatan digit angka pada data tahun ini dilakukan untuk menghemat ruang memori penyimpanan data di komputer.
Kala itu, penyimpanan data masih terbatas dan mahal. Meski bisa menghemat penyimpanan, pengkodean data tahun dari yang seharusnya empat digit kemudian disingkat menjadi dua digit, malah menimbulkan masalah tersendiri yang dikenal dengan bug Y2K.
Nama bug Y2K pada dasarnya merepresentasikan masalah penulisan tahun di sistem komputer. Kata Y2K merupakan singkatan dari year 2000 atau tahun 2000 (huruf “K” merupakan singkatan dari satuan ribuan).
Dengan disingkat menjadi dua digit saja, saat menginjak tahun 2000, maka data tahun akan ditulis sebagai “00” yang mana dapat membingungkan sistem komputer. Komputer bisa jadi tidak mengartikan data “00” sebagai tahun 2000, tetapi malah 1900.
Kegagalan sistem komputer dalam membaca data tahun itu menimbulkan kekhawatiran. Banyak pengguna yang khawatir ketika waktu telah mencapai tengah malam dan tahun berganti menjadi tanggal 1 Januari 2000.
Penanggalan di banyak komputer dinilai akan kacau. Dengan demikian, komputer dianggap akan gagal beroperasi dengan normal.
Bug Y2K yang dapat menimbulkan kesalah dalam membaca data tahun pada 1 Januari 2000 dikhawatirkan akan menyebabkan kegagalan perangkat lunak dan perangkat keras di komputer pada bidang-bidang penting seperti perbankan dan pemerintahan.
Bug Y2K atau bug Millenium dinilai tidak hanya berdampak pada komputer biasa. Perangkat yang menggunakan chip komputasi seperti lift, sistem kontrol suhu, dan peralatan medis, juga dianggap akan terdampak dengan bug ini.
Situasi dunia menghadapi bug Y2K
Menjelang 1 Januari 2000, banyak otoritas di berbagai negara disibukkan dengan operasi memecahkan masalah bug Y2K untuk menghindari kekacauan sistem komputer.
Dikutip dari Britannica, di Amerika Serikat, tim teknologi bisnis dan pemerintah buru-buru memeriksa sistem dan memperbaiki perangkat lunak sebelum akhir Desember 1999 untuk mencegah kekacauan sistem komputer akibat bug Y2K.
Pada Oktober 1998, Presiden AS Bill Clinton bahkan mengesahkan Year 2000 Information and Readiness Disclosure Act (Undang-Undang Keterbukaan Informasi dan Kesiapan Tahun 2000).
Undang-undang ini dirancang untuk mendorong perusahaan-perusahaan AS agar berbagi informas secara aman tentang produk, metode, dan praktik terbaik mengatasi bug Y2K. Dalam menghadapi bug Y2K, AS diperkirakan mengeluarkan sekitar 100 miliar dollar AS.
Sementara itu, di Inggris, pemerintah mengumumkan bahwa angkatan bersenjatanya siap untuk mengatasi bug Y2K jika waktunya tiba dan akan memberikan bantuan kepada otoritas setempat jika terjadi kegagalan sistem darurat dan sistem transportasi.
Kemudian, untuk menghadapi potensi kekacauan yang ditimbulkan Y2K, Australia telah menginvestasikan jutaan dolar untuk mempersiapkan diri. Dengan respons seperti ini, banyak negara yang tampaknya menganggap bug Y2K sebagai bencana dahsyat.
Bahkan, organisasi internasional tingkat tinggi seperti Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) tak tinggal diam. Pada pertengahan Desember 19898, PBB mengadakan konferensi internasional pertama untuk berbagi informasi dan upaya manajemen krisis bug Y2K.
PBB juga sampai mendirikan Pusat Kerjasama Y2K Internasional, yang berbasis di Washington DC. Upaya memperbaiki sistem dan program komputer dari bug Y2K secara global diperkirakan mencapai 300 miliar dollar AS.
Kala itu, banyak perusahaan software dan hardware berlomba-lomba untuk memperbaiki bug dan menyediakan program berstandar “Y2K compliant” yang dapat membaca digit angka pada tahun secara lebih tepat.
Dikutip dari National Geographic, solusi paling sederhana yang terbaik untuk mengatasi bug Y2K saat itu adalah mengganti pengkodean data tahun dari sebelumnya hanya dua digit angka menjadi empat digit angka.
Pada 1 Januari 2000, kekacauan yang dikhawatirkan akibat bug Y2K tidak terjadi. Sistem komputer di berbagai negara terlihat berjalan normal. Dengan kondisi ini, beberapa orang menilai jika potensi kekacauan akibat Y2K cuma omong kosong dan dibesar-besarkan.
Akan tetapi, pihak-pihak yang telah berupaya untuk menyelaraskan sistem dan program komputer agar terstandar “Y2K compliant” menampik tudingan itu. Mereka berpendapat bahwa ancaman kekacauan akibat bug Y2K itu nyata.
Mereka mengatakan bahwa sistem komputer yang berjalan baik-baik saja pada 1 Januari 2020 adalah bukti keberhasilan upaya bersama untuk mengatasi bug Y2K.
Di tahun-tahun selanjutnya, beberapa analis mengatakan jika perbaikan program sesuai standar “Y2K compliance”” untuk mengatasi bug Y2K telah berhasil meningkatkan sistem komputer dan membawa manfaat untuk beberapa waktu mendatang.
Dapatkan update berita teknologi dan gadget pilihan setiap hari. Mari bergabung di Kanal WhatsApp KompasTekno. Caranya klik link https://whatsapp.com/channel/0029VaCVYKk89ine5YSjZh1a. Anda harus install aplikasi WhatsApp terlebih dulu di ponsel.
Tag: #ketika #tahun #baru #menjadi #kiamat #gara #gara #komputer