



Melatih AI Dinilai Bisa Kurangi Potensi Manusia Terganti Teknologi
— Staf Khusus Menteri Komunikasi dan Digital Bidang Kepemudaan dan Start-Up, Alfreno Kautsar Ramadhan, menegaskan bahwa penguasaan keterampilan mengoperasikan AI dapat menjadi tameng utama agar manusia tidak tergantikan oleh teknologi.
Hal itu disampaikan di hadapan mahasiswa Sekolah Tinggi Multi Media (STMM), Yogyakarta, Jumat (27/6/2025).
Menurutnya, Yogyakarta sebagai kota kreatif dengan pemikir-pemikir progresif perlu menjadi pusat transformasi digital nasional.
“Harapannya, STMM bisa menjadi contoh politeknik digital yang mendukung transformasi ini. Apalagi tahun 2025 ini, 92 persen tenaga kerja terampil sudah menggunakan AI untuk menjadi katalisator outcome kerja mereka,” ujar Alfreno.
Ia menyebut bahwa banyak mahasiswa saat ini telah akrab dengan teknologi seperti aplikasi ChatGPT, Gemini, dan DeepSeek.
Namun, Alfreno menekankan pentingnya pemanfaatan AI secara lebih mendalam, tidak sekadar sebagai alat bantu.
“Dengan belajar bagaimana cara menggunakan AI secara benar, teman-teman tidak akan tergantikan. Justru bisa menjadi pionir saat disrupsi teknologi berlangsung,” katanya.
Alfreno juga mengingatkan bahwa Indonesia menargetkan mencetak 9 juta talenta digital hingga tahun 2030, sebagai tulang punggung transformasi digital nasional.
“Yang dibutuhkan sekarang bukan hanya pemimpin-pemimpin filosofis, tapi talenta digital yang bisa membedakan manusia dari AI melalui empati, kreativitas, dan kemampuan adaptasi,” ucapnya.
Dia menegaskan bahwa Kementerian Komunikasi dan Digital tidak bekerja sendiri.
Saat ini, banyak mitra strategis global yang ikut mendukung program pelatihan digital, termasuk Microsoft yang baru-baru ini menginvestasikan 1,7 miliar dollar AS untuk pengembangan AI dan pelatihan 800.000 talenta digital baru di Indonesia.
“Kalau AI dioptimalkan pemanfaatannya, bisa menyumbang hingga 12 persen terhadap pertumbuhan GDP nasional pada 2030. Jadi, teman-teman yang belajar AI hari ini sebenarnya adalah penyokong kemajuan ekonomi bangsa di masa depan,” pungkasnya.
Tag: #melatih #dinilai #bisa #kurangi #potensi #manusia #terganti #teknologi