Alibaba Rilis Qwen 2.5-Max, Klaim Ungguli GPT-4o dan Deepseek
Ilustrasi Alibaba Group. (reuters.com)
13:04
1 Februari 2025

Alibaba Rilis Qwen 2.5-Max, Klaim Ungguli GPT-4o dan Deepseek

- Perusahaan teknologi asal Tiongkok, Alibaba (9988.HK), merilis versi terbaru dari model kecerdasan buatannya “Qwen 2.5-Max”. Teknologi kecerdasan buatan itu diklaim mampu melampaui GPT-4o dari OpenAI, Deepseek-V3, dan Llama-3.1-405B dari Meta.

Launching ini dirilis akun resmi WeChat unit cloud Alibaba. Peluncuran model terbaru Alibaba ini dilakukan pada hari pertama Tahun Baru Imlek, saat sebagian besar masyarakat Tiongkok sedang libur.

Langkah itu menunjukkan meningkatnya tekanan di industri kecerdasan buatan (AI), terutama di antara startup AI Tiongkok yang berkembang pesat dalam beberapa minggu terakhir. Persaingan tidak hanya datang dari pemain global, tetapi juga dari kompetitor dalam negeri.

Deepseek Guncang Industri AI dan Pasar Teknologi

Kesuksesan Deepseek, startup AI asal Tiongkok, telah mengejutkan industri teknologi global. Pada 10 Januari, Deepseek meluncurkan asisten AI berbasis model Deepseek-V3, diikuti oleh rilis model R1 pada 20 Januari. Model ini menawarkan kinerja tinggi dengan biaya pengembangan dan penggunaan yang jauh lebih rendah dibandingkan AI dari perusahaan-perusahaan besar di Amerika Serikat.

Dampak dari kemajuan Deepseek begitu besar hingga menyebabkan saham perusahaan teknologi di Silicon Valley mengalami penurunan. Para investor mulai mempertanyakan strategi pengeluaran besar yang dilakukan oleh raksasa AI di AS, mengingat efisiensi dan harga kompetitif yang ditawarkan oleh startup Tiongkok.

Keberhasilan Deepseek juga memicu persaingan ketat di antara perusahaan AI domestik. Dua hari setelah rilis Deepseek-R1, ByteDance, pemilik TikTok, meluncurkan pembaruan untuk model AI andalannya. Mereka mengklaim model ini dapat mengungguli OpenAI O1 dalam tes AIME, sebuah tolok ukur yang mengukur kemampuan AI dalam memahami dan merespons instruksi kompleks.

Deepseek sendiri mengklaim bahwa model R1 mereka mampu menyaingi OpenAI O1 dalam beberapa aspek kinerja. Liang Wenfeng, pendiri Deepseek yang dikenal penuh teka-teki, menegaskan dalam wawancara langka bahwa perusahaannya tidak peduli dengan perang harga. Fokus utama mereka adalah mencapai Artificial General Intelligence (AGI)—sistem AI yang dapat mengungguli manusia dalam berbagai tugas bernilai ekonomi tinggi.

Deepseek vs Raksasa Teknologi

Berbeda dengan Alibaba dan raksasa teknologi lainnya yang memiliki ratusan ribu karyawan, Deepseek lebih mirip laboratorium penelitian kecil yang dioperasikan oleh para lulusan muda dan mahasiswa doktor dari universitas top di Tiongkok.

Liang Wenfeng percaya bahwa perusahaan teknologi besar mungkin tidak cocok untuk masa depan industri AI. Ia mengkritik struktur biaya tinggi dan model manajemen top-down yang diterapkan oleh para raksasa teknologi, sementara Deepseek menerapkan operasi yang lebih ramping dan manajemen yang lebih fleksibel.

“Model AI besar membutuhkan inovasi berkelanjutan, tetapi kemampuan perusahaan teknologi raksasa memiliki batasnya,” ujar Liang Wenfeng dalam wawancara pada Juli lalu.

Dengan persaingan AI yang semakin memanas, baik dari dalam maupun luar negeri, langkah Alibaba merilis Qwen 2.5-Max menjadi strategi untuk mempertahankan posisi mereka di tengah gelombang inovasi baru yang dipelopori oleh startup seperti Deepseek.

Editor: Ilham Safutra

Tag:  #alibaba #rilis #qwen #klaim #ungguli #deepseek

KOMENTAR