Mediasi Kasus Pemukulan Basket Pelajar di Bogor: Ortu Korban Anggap Hukuman Terlalu Ringan, Kepsek Anggap Masalah Sudah Beres
Suasana saat berlangsungnya mediasi pasca kasus pemukulan di lapangan basket yang viral di media sosial. (Foto: Dok. Keluarga korban for Radar Bogor)
20:50
21 Februari 2025

Mediasi Kasus Pemukulan Basket Pelajar di Bogor: Ortu Korban Anggap Hukuman Terlalu Ringan, Kepsek Anggap Masalah Sudah Beres

- Kasus aksi pemukulan dalam turnamen tingkat sekolah SDH Basketball Cup 2025 memasuki babak baru. Mediasi telah dilakukan dan hukuman telah dijatuhkan kepada pelaku, tapi orang tua (ortu) korban menilai sanksi terlalu ringan.

Sebelumnya viral di media sosial video aksi pemukulan terjadi ketika turnamen SDH Basketball 2025 bergulir di Kota Bogor, dalam pertandingan yang mempertemukan antara SMP 1 Kota Bogor melawan SMP Mardi Waluya Cibinong.

Dalam video yang beredar, salah satu pemain SMP 1 Kota Bogor yang mengenakan jersey putih bernomor punggung 52, dipukul kepalanya oleh lawannya yang memakai jersey abu-abu nomor punggung 13. Dia terlihat menahan sakit kemudian mengejar pelajar yang memukul.

Aksi pemukulan itu viral dan dikecam banyak pihak. Persatuan Bola Basket Seluruh Indonesia (Perbasi), baik pengurus pusat, pengkot/pengkab Kota Bogor dan Kabupaten Bogor.

Mediasi pun dilakukan terkait kasus tersebut. Sejumlah unsur yang memiliki kapasitas dalam peristiwa hadir dalam mediasi, mulai dari Perbasi Kota Bogor, panitia penyelenggara, pelaku, dan orang tuanya. Pihak sekolah dari pelaku hingga sejumlah perwakilan dari Dinas Pendidikan (Disdik) kota dan Kabupaten Bogor turut hadir pada Jumat (21/2).

Kepala Bidang SMP Dinas Pendidikan Kota Bogor, Elyis Sontikasyah menyampaikan, ada sejumlah hal yang jadi pembicaraan dalam mediasi tersebut. Salah satunya terkait adalah permintaan maaf dari pelaku.

Elysis juga menyampaikan bahwa dalam mediasi tersebut turut dibahas sejumlah sanksi yang diberikan kepada pelaku sebagai bentuk pembinaan karakter. Salah satunya skorsing selama 7 hari dari pihak sekolah yang diberikan kepada pelaku.

"Iya benar di-skorsing sama pihak sekolah dan tadi itu disampaikan saat mediasi tapi rupanya skorsing itu sudah dilakukan pasca pelaku melakukan aksinya," ungkap Elyis kepada Radar Bogor, dipetik JawaPos.com, Jumat (21/2).

Selain di-skorsing selama sepekan, Elyis juga mengungkapkan bahwa pelaku tidak diperbolehkan ikut bertanding dalam turnamen basket di Kota Bogor selama kurun waktu satu tahun.

Namun, orang tua korban menyatakan keberatan atas sanksi yang dijatuhkan kepada pelaku. Alfath Tauhid selaku orang tua korban menilai sanksi itu terlalu ringan

"Kami sudah menerima maaf pelaku dan kami berharap ada peninjauan aturan lagi karena memang ini berkaitan dengan efek jera. Skorsing 7 hari dan satu tahun larangan bermain kami rasa itu terlalu ringan," tegas Alfath Tauhid.

Alfath juga mengatakan bahwa dirinya sudah meminta kepada Perbasi Kota Bogor untuk menambah jangka waktu dan lingkup yang hukumannya. Contoh hukumannya berupa larangan bermain di ruang lingkup Provinsi Jawa Barat.

Saat ini, kata Alfath, Perbasi Kota Bogor tengah melakukan koordinasi dengan pusat terkait aturan dan regulasi yang tepat untuk mengatasi persoalan ini. Di sisi lain, dia mengatakan bahwa pihaknya telah banyak menerima masukan dan desakan dari berbagai pihak untuk membawa persoalan ini ke ranah hukum.

Tapi, Alfath juga menegaskan bahwa ia dan keluarga enggan membawa kasus pemukulan ini ke ranah hukum. "Dan goals yang kita ambil adalah pembinaan anak usia dini ya yang harus dijaga," tuturnya.

"sebab kami bicara anak di bawah umur baru 14 tahun masih ada faktor lain yang harus dipertimbangkan dan ujungnya-ujungjya soal kemanusian," tambah Alfath.

Sementara itu,  pihak sekolah dan orang tua pelaku memilih irit bicara saat ditanya tanggapan dan hasil mediasi dengan pihak korban. Mereka hanya mengklaim masalah itu sudah selesai.

"Sudah yah sudah clear, tadi sudah bertemu dan minta maaf dan sudah damai dengan korban," singkat Kepala Sekolah (Kepsek) SMP Mardi Waluya Cibinong Rini Astuti kepada Radar Bogor.

 

Editor: Hendra Eka

Tag:  #mediasi #kasus #pemukulan #basket #pelajar #bogor #ortu #korban #anggap #hukuman #terlalu #ringan #kepsek #anggap #masalah #sudah #beres

KOMENTAR