Mengenal Tradisi Lebaran Ketupat, Warisan Budaya dari Sunan Kalijaga yang Penuh Makan
Ilustrasi- Kuliner dalam Lebaran Ketupat./ Freepik
18:33
16 April 2024

Mengenal Tradisi Lebaran Ketupat, Warisan Budaya dari Sunan Kalijaga yang Penuh Makan

 

 - Setiap tahun, umat Muslim merayakan momen istimewa yang dikenal Hari Raya Idul Fitri.

Di tengah perayaan Hari Raya Idul Fitri, keberagaman budaya dan tradisi di Indonesia turut membawa nuansa unik.

Biasanya, usai perayaan Hari Raya Idul Fitri, salah satu tradisi yang cukup terkanal yakni Lebaran Ketupat.

Tidak hanya sekadar tradisi, Lebaran Ketupat memiliki makna yang mendalam bagi kehidupan umat Muslim, khususnya di Pulau Jawa.

Melansir Radar Surabaya (JawaPos Grup), Lebaran Ketupat jatuh pada hari Rabu, 17 April 2024 atau besok. 

Meskipun dirayakan oleh sebagian besar umat Muslim di Indonesia, pemahaman akan makna dari perayaan ini mungkin belum tersebar luas.

Kupatan, demikian sebagian menyebutnya, adalah tradisi yang tetap dijalankan secara berkala oleh umat Muslim, terutama di Pulau Jawa, sepekan setelah Idul Fitri.

Tradisi ini lebih dikenal dengan sebutan "Syawalan" di kalangan masyarakat Jawa. Syawalan diperkenalkan pertama kali oleh salah satu Walisongo, yaitu Sunan Kalijaga.

Beliau memperkenalkan ketupat sebagai hidangan utama dalam tradisi ini. Bagi Sunan Kalijaga, Lebaran Ketupat adalah hari kemenangan umat Muslim setelah menjalani puasa selama enam hari di bulan Syawal, menjadikannya sebuah momen yang sarat makna dan kebahagiaan.

Namun, perlu dicatat bahwa puasa Syawal, yakni puasa selama enam hari setelah Idul Fitri, adalah sunnah yang dianjurkan, bukan kewajiban. Ini menjadi bagian dari kesempurnaan ibadah puasa Ramadhan dalam setahun.

Pada hari Lebaran Ketupat, umat Muslim merayakannya dengan kegiatan memasak ketupat sebagai bentuk perayaan. Ketupat, makanan khas dari beras yang dibungkus dengan anyaman daun kelapa muda, menjadi pusat perhatian.

Tak hanya itu, mereka juga menyajikan hidangan lain yang melengkapi ketupat, seperti sayur lodeh pepaya, rebung, nangka, dan hidangan khas lainnya.

Selain aspek kuliner, silaturahmi atau kegiatan mempererat hubungan keluarga memiliki peran penting dalam Lebaran Ketupat. Setelah proses memasak ketupat, umat Muslim mengantarkan ketupat buatannya kepada sanak saudara sebagai bentuk penghargaan dan kebersamaan.

Bahkan, banyak yang mengambil kesempatan ini untuk berkumpul bersama keluarga sambil menikmati hidangan ketupat, mempererat tali persaudaraan dan kebersamaan.

Lebaran Ketupat bukan hanya sekadar tradisi, tetapi juga simbol dari keberagaman budaya dan agama yang kaya di Indonesia.

Makna yang terkandung di dalamnya tidak hanya menyangkut aspek religius, tetapi juga nilai-nilai sosial seperti kebersamaan, persaudaraan, dan solidaritas.

Sehingga, Lebaran Ketupat tidak hanya merayakan kemenangan puasa, tetapi juga kemenangan atas persatuan dan kebersamaan umat manusia.

  ***

Editor: Novia Tri Astuti

Tag:  #mengenal #tradisi #lebaran #ketupat #warisan #budaya #dari #sunan #kalijaga #yang #penuh #makan

KOMENTAR