Berkenalan dengan Keempat Injil yang Ada di Alkitab, Injil Matius, Markus, Lukas dan Yohanes: Karakteristik, Tujuan dan Kegunaannya
Foto buku Alkitab (Dok. Pexels)
07:27
8 Desember 2025

Berkenalan dengan Keempat Injil yang Ada di Alkitab, Injil Matius, Markus, Lukas dan Yohanes: Karakteristik, Tujuan dan Kegunaannya

- Dalam buku Alkitab, kitab suci yang digunakan oleh umat Kristen dan Katolik, terdapat banyak sekali kitab bacaan. Namun tokoh utamanya, yaitu Yesus Kristus, baru muncul di Perjanjian Baru, terutama kitab-kitab "Injil" yang berada di tengah-tengah buku tersebut.

Dilansir dari Katolisitas, kata "Injil" pada umumnya berarti rekaman tertulis akan perkataan dan perbuatan Yesus. Kata ini berasal dari bahasa Yunani "euaggelion", atau dalam bahasa Latin "evangelium", yang berarti "kabar gembira." 

Dilansir dari New Advent, sebenarnya terdapat sekitar 50 karya-karya tertulis di abad-abad awal dimana kisah tentang Yesus Kristus dan karyanya tertulis. Namun dari 50 karya, hanya 20 yang disebut 'Injil', dan empat darinya disebut 'Injil Kanonik'; artinya Gereja menyatakan empat kitab itu sebagai injil yang ditulis atas ilham Roh Kudus. 

Dua puluh injil tersebut adalah:

1-4. Injil Kanonik: Injil Matius, Markus, Lukas dan Yohanes

5. Injil menurut jemaat Ibrani

6. Injil Petrus

7. Injil menurut jemaat Mesir

8. Injil Matias

9. Injil Filipus

10. Injil Tomas

11. Proto-evangelium Yakobus

12. Injil Nicodemus (Acta Pilati)

13. Injil Keduabelas Rasul

14. Injil Basilides

15. Injil Valentinus

16. Injil Marcion

17. Injil Hawa

18. Injil Yudas

19. Tulisan Genna Marias

20. Injil Teleioseos 

Kali ini kita akan membahas empat Injil pertama. 



Injil Matius

Dilansir dari Bible Gateway, Injil pertama ini menjadi transisi yang baik dari Perjanjian Lama ke Perjanjian Baru karena masih memiliki karakteristik yang mirip. 

Pada ayat-ayat pertama, penulis menyajikan silsilah yang menghubungkan Yesus dengan Daud dan Abraham melalui Yusuf. Di saat yang sama juga menghubungkan Yesus dengan nubuat-nubuat mesianik dalam Perjanjian Lama. 

Dalam Injil ini juga menyebutkan semua peristiwa penting dalam kehidupan Yesus, seperti tempat lahir, rumah, pelayanan, dan kematian-Nya. Informasi ini menggenapkan nubuat-nubuat Perjanjian Lama pula. 

Penulis Injil ini memberikan nuansa Yahudi yang kental, dimana ada banyak detail tentang kehidupan dan agama Yahudi kontemporer. 

Matius juga menekankan pelayanan dalam pengajaran Yesus. Ciri khas ini menjadikan Matius sebagai buku panduan pengajaran yang praktis bagi gereja pada awal mulanya. 

Injil Markus 

Injil ini bersifat padat dan langsung ke intinya. Kitab ini berisikan Injil, bukan biografi. Markus memulai Injilnya dengan narasi sengsara dan semua alur ceritanya mengarah ke penyaliban. 

Kitab Injil ini adalah catatan singkat yang sederhana tentang kehidupan dan pelayanan Yesus. Serta dilengkapi dengan beberapa detail dalam khotbah para rasul. 

Kerangka kehidupan Yesus disampaikan dalam khutbah-khutbah, tetapi informasi lebih rinci diperlukan untuk bahan ajaran bagi umat. 

Dilansir dari United States Conference of Catholic Bishops, Injil ini juga adalah Injil terpendek namun kemungkinan besar adalah yang pertama ditulis. Serta menceritakan pelayanan Yesus secara lebih rinci daripada Matius atau Lukas. 

Markus memulai Injilnya dengan peran Yohanes Pembaptis sebagai utusan Allah. Namun Yohanes menunjuk Yesus sebagai pribadi yang lebih berkuasa, dan menyatakan Yesus sebagai Anak Allah. 

Penjelasan tentang siapa Yesus sebenarnya dilengkapi dengan referensi singkat tentang pencobaan Yesus dan bagaimana serangan setan gagal. 

Injil Lukas

Kitab Injil ketiga ini adalah Injil terpanjang dan yang paling lengkap. Lukas dan Kisah Para Rasul merupakan kontribusi terbesar bagi Perjanjian Baru dari seorang penulis tunggal mana pun. 

Injil ini meninggalkan kesan dalam bagi pembacanya yang ingin mengenal kepribadian Yesus. Tujuan utama penulis juga adalah keakuratan dan integritas historis. 

Penulis menaruh perhatian pada sisi historis kisah Yesus. Tidak hanya itu, terdapat catatan dalam Injil dan Kisah Para Rasul dengan sejarah sekuler, serta keakuratannya telah terbukti pula. 

Tujuan penulis Injil ini sama seperti penulis lainnya, yaitu menelusuri pelayanan Yesus secara pribadi yang unik. Dan sama seperti penulis Injil lainnya, Lukas menyajikan sejarah yang mengandung makna teologis yang penting. 

Karena tema besar Injil Lukas adalah sejarah, ia berhasil melengkapi Injilnya dengan kisah-kisah lain yang berhubungan dengan Yesus. Seperti kelahiran Yohanes Pembaptis, kabar sukacita kepada Maria, pemujaan para gembala, kunjungan ke Bait Suci, dan lain-lain. 

Injil Yohanes

Injil ini menyajikan data historis yang kemudian menjadi dasar iman. Menurutnya, Injil adalah alat penyebaran sabda sekaligus pastoral. 

Yohanes memilih serangkaian peristiwa yang ia yakini akan meyakinkan para pembacanya tentang keilahian Yesus Kristus, dan menuntun mereka untuk percaya kepada Yesus. 

Narasinya juga mengisyaratkan bahwa Injil tersebut ditulis oleh seorang saksi mata. Dengan begitu dapat diasumsikan bahwa penulis bermaksud agar pembacanya memahami Injil tersebut sebagai sejarah nyata, bukan sekedar simbol atau alegori. 

Kita juga sering bertemu dengan kosakata yang bertema teologis berulang-ulang, seperti air, terang, roti, kasih, kebenaran, dan lain-lain. Namun, keterbatasan kosakata ini memberikan efek yang meyakinkan pembacanya. 

Editor: Candra Mega Sari

Tag:  #berkenalan #dengan #keempat #injil #yang #alkitab #injil #matius #markus #lukas #yohanes #karakteristik #tujuan #kegunaannya

KOMENTAR