Dari Surabaya ke Belanda, Mengenang Perjalanan Karier Tante Lien yang Wafat di Usia 81 Tahun
Louisa Johanna Theodora Van Dort atau dikenal Tante Lien saat masih aktif di dunia musik. (YouTube/Ricky Risolles)
13:44
17 Juli 2024

Dari Surabaya ke Belanda, Mengenang Perjalanan Karier Tante Lien yang Wafat di Usia 81 Tahun

Tante Lien yang memiliki nama panjang Louisa Johanna Theodora Van Dort tutup usia 15 Juli 2024 kemarin. Penyanyi yang juga komedian serta aktris yang hidup di lingkungan budaya Indonesia-Belanda ini meninggal dunia di umur 81 tahun.

Namanya tentu sudah dikenal di telinga para musisi Indonesia. Lagu yang paling dikenal adalah Geef Mij Maar Nasi Goreng yang dirilis pada 1979 silam. Namun bagi kalangan gen z dan sebagaian milenial, Tante Lien sangat awam.

Lantas siapa sebenarnya penyanyi Louisa Johanna Theodora Van Dort hingga terkenal dengan nama Tante Lien Ini?, berikut ulasannya.

Profil

Baca Juga: Kabar Duka, Penyanyi Ternama Hyun Cheol Meninggal Dunia

Louisa Johanna Theodora Van Dort, lebih dikenal sebagai Wieteke van Dort, adalah seorang aktris dan pembawa acara terkenal dengan persona wanita Indonesia, yang memandu acara The Late Lien Show, sebuah program acara di televisi Belanda.

Lahir di Surabaya, Jawa Timur, 16 Mei 1943 yang saat itu statusnya merupakan koloni Belanda. Wieteke menghabiskan masa kecilnya di kota tersebut hingga usia sekolah menengah.

Pada usia 14 tahun, ia bersama keluarganya berlibur ke Belanda. Saat itu, kebijakan nasionalisasi oleh Presiden Soekarno yang dikenal dengan Sinterklas Hitam mengakibatkan bisnis keluarganya diambil alih oleh pemerintah, sehingga mereka tidak bisa kembali ke Indonesia dan menetap di Den Haag.

Pendidikan

Di Den Haag, Wieteke meninggalkan sekolah menengah untuk belajar di sekolah drama, namun ia tidak menyelesaikan studinya. Meskipun demikian, ia berhasil bergabung dengan kelompok drama Nieuwe Komedie/Toneelgroep Arena, dan memulai karirnya di dunia pertunjukan dan musik.

Baca Juga: Adu Karier Kris Dayanti dan Shechah Sagran, Istri vs Mantan Raul Lemos

Pada tahun 1980-an, Wieteke membawakan The Late Lien Show, sebuah acara televisi yang menonjolkan budaya Indonesia yang akrab baginya sejak kecil. Acara ini menjadi terkenal karena menghadirkan cerita dan lagu bertema Indo dalam bahasa Belanda kreol dialek Indisch.

Konsistensinya dalam mempromosikan budaya Indonesia membuatnya dianugerahi penghargaan Ksatria Bintang Jasa Oranye-Nassau pada 29 April 1999.

Karier

Wieteke van Dort memulai karier di radio dan televisi setelah menikah dengan Theo Moody. Ia tampil dalam berbagai program televisi anak-anak seperti De Stratemakeropzeeshow dan Lawaaipapegaai. Namun, peran yang paling dikenalnya adalah sebagai Tante Lien di The Late Late Lien Show, yang merupakan satu-satunya program televisi nasional Belanda yang menampilkan budaya Indonesia.

The Late Late Lien Show menampilkan reuni dengan tema "Koempoelan," di mana Tante Lien mengundang tamu-tamu terkenal untuk berbagi cerita tentang masa lalu di Hindia Belanda.

Tamu-tamu yang hadir biasanya adalah artis Indonesia terkenal seperti Blue Diamonds, Sandra Reemer, dan Willem Nijholt. Acara ini sempat menuai kontroversi karena penggunaan aksen Indonesia yang kental oleh Tante Lien, namun tetap menjadi acara yang mendekatkan masyarakat Indonesia dan Belanda.

Penghargaan

Pada tahun 1994, Wieteke terlibat dalam pemilihan parlemen melalui Natural Law Party. Pada 29 Juni 2007, ia menerima Medali Perak Jasa dari Menteri Pertahanan Belanda atas kontribusinya dalam memperkuat ikatan antara masyarakat Belanda dan para veteran melalui perannya sebagai Tante Lien.

Wieteke terus aktif dalam berbagai kegiatan sosial dan seni, termasuk berpartisipasi dalam film Santa Claus and the Secret of the Great Book (2008) dan Santa Claus and the Lost Packet Boat (2009). Pada tahun 2010, ia menjadi sukarelawan dalam proyek musik yang mendukung ibu-ibu yang kehilangan bayi mereka.

Wieteke van Dort tetap dikenal dan dicintai karena kontribusinya dalam dunia seni dan budaya. Pada Mei 2024, ia didiagnosis menderita kanker hati yang telah menjalar ke otak dan paru-parunya, dan wafat pada 15 Juli 2024 di usia 81 tahun.

Musik dan Single Lagu

1975 “Diamanten bruidspaar”
1975 “Arm Den Haag”
1978 “Ajoen Ajoen”
1978 “Krontjong Kemajoran”
1979 “Hallo Bandoeng”
1979 “Geef Mij Maar Nasi Goreng
1979 “Mijn Kleine Nasibal”
1985 “Dwaze moeders van het plein”
1986 Spanish version of “Las madres locas de la plaza”
2022 “Surabayaku” with Michiel Eduard

Editor: Muhammad Ilham Baktora

Tag:  #dari #surabaya #belanda #mengenang #perjalanan #karier #tante #lien #yang #wafat #usia #tahun

KOMENTAR