Orang yang Punya Segalanya Tapi Terlihat Tidak Bahagia, Biasanya Memiliki 5 Kebiasaan Ini Tanpa Ia Disadari
Ilustrasi orang yang punya segalanya tapi tidak bahagia.(Unsplash.com/MaxHarlynking)
13:30
9 Desember 2024

Orang yang Punya Segalanya Tapi Terlihat Tidak Bahagia, Biasanya Memiliki 5 Kebiasaan Ini Tanpa Ia Disadari

Sebagian besar orang selalu berkata bahwa kebahagiaan itu akan datang karena punya segalanya di dunia ini, mulai dari harta, kedudukan, kesehatan, kecantikan atau ketampanan, dan keluarga yang utuh.

Tapi semua itu ternyata semu, terkadang mereka yang sudah punya segalanya juga terlihat tidak bahagia, suka mengeluh, dan akhirnya jatuh sakit akibat pikirannya sendiri.

Melansir dari laman Baseline Mag pada (09/12), orang yang punya segalanya tapi terlihat tidak bahagia, biasanya memiliki 5 kebiasaan ini tanpa ia sadari.

1. Selalu membandingkan diri dengan orang lain

Hidup bukanlah sebuah kompetisi, tapi banyak dari kita yang memperlakukannya sebagai sebuah kompetisi. Orang yang punya segalanya dalam hidup ini sering terjebak dalam membandingkan pencapaian, harta benda, atau bahkan sifat pribadi mereka dengan orang lain.

Masalahnya di sini adalah, akan selalu ada seseorang yang tampaknya mempunyai lebih banyak atau lebih baik. Perbandingan terus-menerus ini adalah kebiasaan beracun yang hanya memicu ketidakpuasan dan ketidakbahagiaan.

2. Mengabaikan momen saat ini

Meskipun memiliki karier yang sukses, keluarga yang penuh kasih sayang, dan kesehatan yang baik, mereka terus-menerus merasakan ketidakpuasan. Rasanya seperti sedang berlari di atas roda dan selalu bergerak tetapi tidak pernah kemana-mana.

Seperti yang diungkapkan dengan baik oleh Thich Nhat Hanh, “Momen saat ini dipenuhi dengan kegembiraan dan kebahagiaan. Jika kamu penuh perhatian, akan melihatnya.”

3. Mengabaikan hubungan pribadi

Manusia pada dasarnya adalah makhluk sosial, tetapi sering kali kita sepertinya ingin menyangkal hal itu. Kita sering merayakan kemandirian, meskipun itu baik tapi jika dilakukan secara berlebihan akan memicu rasa tidak bahagia.

Penelitian telah mendukung hal ini berkali-kali. Salah satu contoh yang paling menarik adalah Studi Harvard tentang Perkembangan Orang Dewasa, penelitian tersebut menemukan bahwa hubungan yang kuat dan bermakna adalah satu-satunya prediktor terbaik bagi kebahagiaan dan kesejahteraan jangka panjang.

Sebenarnya, membina hubungan kita bukanlah suatu kemewahan, melainkan suatu keharusan. Melalui hubungan inilah kita menemukan rasa memiliki, dukungan, dan kegembiraan.

4. Mengabaikan kesehatan pribadi

Pepatah lama mengatakan, “Kesehatan adalah kekayaan,” mungkin terdengar klise tapi bukan berarti tidak benar. Kesuksesan materi sebesar apapun tidak dapat mengimbangi kesehatan yang buruk.

Mereka begitu asyik dengan pekerjaan atau mengejar kesuksesan sehingga mengabaikan perawatan diri yang mendasar. Hal ini bisa berupa melewatkan makan, kurang tidur, atau mengabaikan tanda-tanda stres dan kelelahan.

Namun, mengabaikan kesehatan memiliki konsekuensi yang besar. Hal ini tidak hanya berdampak pada kesejahteraan fisik tetapi juga kondisi mental, yang menyebabkan kekurangan energi, kelelahan terus-menerus, dan ketidakbahagiaan secara keseluruhan.

5. Kurangnya rasa syukur

Seringkali, mereka yang tampaknya memiliki segalanya gagal untuk mengambil langkah mundur dan mengakui berkat-berkat yang dimiliki. Mereka begitu fokus pada hal yang akan terjadi selanjutnya.

Misalnya, seperti dicatat oleh orang-orang di Harvard Health, “Dalam penelitian psikologi positif, rasa syukur secara kuat dan konsisten dikaitkan dengan kebahagiaan yang lebih besar.” Ini membantu kita mengalihkan fokus dari kekurangan kepada sesuatu yang dimiliki saat ini.

Lebih menarik lagi, Healthline mencatat bahwa mempraktikkan rasa syukur telah terbukti memperbaiki gejala depresi.

Dikutip dari laman Alodokter pada (09/12) perilaku tersebut dinamakan dengan Anhedonia, kondisi ini terjadi ketika seseorang sulit menikmati hidup dan susah merasakan kesenangan.

Mereka juga lambat laun akan kehilangan minat yang dulunya pernah tertarik, maka jika kamu mengalami hal ini bisa mencoba untuk mengulik hobi, melihat orang yang jauh lebih sulit, serta mempraktikkan rasa syukur baik sebelum atau sesudah tidur.

 

***

Editor: Novia Tri Astuti

Tag:  #orang #yang #punya #segalanya #tapi #terlihat #tidak #bahagia #biasanya #memiliki #kebiasaan #tanpa #disadari

KOMENTAR