Pakar Sebut Dukungan Aksi Nyata Lebih Dibutuhkan Warga Palestina, Dibanding Aksi Boikot Massal
Ilustrasi palestina (pexels)
09:18
7 April 2024

Pakar Sebut Dukungan Aksi Nyata Lebih Dibutuhkan Warga Palestina, Dibanding Aksi Boikot Massal

Sejumlah ahli dan ulama menekankan bahwa memberikan bantuan konkret lebih penting daripada melakukan boikot sebagai tanggapan terhadap agresi Israel terhadap Palestina. Mereka berpendapat bahwa penduduk yang terdampak langsung oleh konflik tersebut akan lebih terbantu oleh bantuan langsung.

Pendekatan serupa diambil oleh Masjid Istiqlal, di mana Imam Besarnya, Profesor Nasarudin Umar, menegaskan bahwa tindakan baik untuk memberikan bantuan, baik itu dari individu maupun institusi, harus terus dilakukan tanpa henti.

Ilustrasi Boikot. Ilustrasi Boikot.

"Kami tidak melihat itu. Siapapun yang ingin berbuat baik, baik pribadi atau institusi kami terima," kata Nasarudin Umar dalam keterangannya. 

Wakil Ketua Komisi Pemberdayaan Ekonomi Umat Majelis Ulama Indonesia (KPEU MUI), Andi YH Djuwaeli, juga mendukung pandangan ini dengan menekankan bahwa bantuan langsung kepada warga Palestina lebih penting daripada melakukan boikot secara massal.

Dia juga menyoroti pentingnya tidak saling menyalahkan instansi tertentu atas gerakan boikot, mengingat banyak instansi yang dianggap terafiliasi dengan Israel telah melakukan berbagai kegiatan positif di Indonesia.

Dalam konteks informasi yang tidak jelas atau bahkan menyesatkan di media sosial, Djuwaeli menekankan bahwa hal tersebut bisa mempengaruhi cara berpikir seseorang, sehingga lebih baik memerangi narasi negatif dengan melakukan kegiatan yang positif.

Lebih lanjut, dia menyarankan agar masyarakat tidak terlalu terpengaruh oleh informasi hoaks yang tersebar di media sosial, karena hal tersebut hanya akan menimbulkan kekacauan dalam kondisi saat ini di dalam negeri.

Pegiat ekonomi keumatan ini menekankan bahwa tindakan nyata lebih bermanfaat daripada melawan informasi hoaks, serta mengajak semua pihak untuk bersama-sama melakukan hal yang bermanfaat bagi masyarakat.

Gerakan Boikot, Divestasi, dan Sanksi (BDS) yang tengah bergaung, diarahkan kepada sejumlah perusahaan multinasional yang diduga terafiliasi dengan Israel, seperti yang disebutkan dalam daftar yang dirilis oleh Kantor Komisaris Tinggi Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Hak Asasi Manusia (OHCHR). Salah satunya, adalah Danone Indonesia yang dituding sebagai perusahaan yang terafiliasi Israel.

Meskipun demikian, banyak tokoh agama dan pakar ekonomi mengingatkan agar masyarakat tidak terjebak dalam narasi boikot yang penuh dengan disinformasi dan hoaks, serta mengajak mereka untuk bijak dalam menyikapi isu boikot ini. 

Editor: Bimo Aria Fundrika

Tag:  #pakar #sebut #dukungan #aksi #nyata #lebih #dibutuhkan #warga #palestina #dibanding #aksi #boikot #massal

KOMENTAR